Langkah yang dibuatnya menggema di koridor itu. Dengan cepat ia berjalan ke sebuah tempat yang ia ingin tuju.
Kaki terhenti kala mendapati seseorang menghalangi jalannya."ayolah Sana,jangan membuang buang waktu lagi. Cepat atau lambat kau yang akan menggantikan ibu untuk memimpin negara ini" tatapan datar diberikan gadis bernama Sana.
"Tidak bisakah kau yang memimpin dahulu,aku masih belum siap ibu" senyuman kecil tergores di bibir sang ibu.
"Cobalah untuk mengerti sayang. Umur ibu sudah tua,ibu sudah tidak bisa memimpin lagi dengan usia seperti ini" tatapan sendu sekarang terpampang di wajah Sana membuat sang ibu menarik nafas berat.
"Setidaknya aku harus mencari pendampingku bukan? Aku tidak mampu sendiri" sang ibu berpikir akan perkataan sang anak yang masuk akal. "Baiklah ibu akan memberikanmu waktu untuk mencari pasanganmu dan ibu juga akan mengizinkan siapa saja yang kamu pilih" senyum yang tadinya tak nampak sekarang bersinar dari wajah Sana.
"Terima kasih ibu" usai berbicara dengan sang ibu. Kembali gemaan tercipta akibat langkah langkah yang dibuatnya. Tujuan tidak di ubah, dari awal ia sudah membulatkan-nya.
Hingga tiba di sebuah pintu yang berada dekat tangga barulah sang gadis berhenti,menarik nafasnya dan membuka pintu tersebut.
"Tempat kesukaanmu masih sama" suara keluar dari bibir Sana. "Hai Dahyun...lama kita tidak bertemu"
Meskipun di ajak bicara,gadis yang bernama Dahyun masih saja terfokus dengan objek yang ia lihat membuat Sana jengah."apakah pemandangannya lebih indah dari pada aku? Jangan mengabaikanku" masih saja Dahyun enggan untuk berbicara maupun menoleh.
"Hei....." panggilan pelan dan lembut Sana berikan. Tangan dengan lembut dilingkarkan di sebuah pinggang ramping sembari menenggelamkan wajahnya pada gadis tersebut.
Aroma bayi dapat tercium melalui indra penciumannya yang selalu berhasil membuatnya tenang seketika."apa maumu?" Akhirnya sang gadispun membuka mulutnya.
"Tolong jangan tinggalkanku..." lirihan itu keluar dari bibir Sana karena merasa bahwa Dahyun akan meninggalkannya.
"Sana,kau tidak boleh seperti ini... waktu itu bukankah kau yang memilih dia. Kenapa sekarang?!....aku tidak akan pernah dapat mengerti dengan pikiranmu. Kau tidak boleh mendua Sana. Kau harus ingat itu!" Jelas Dahyun.
"Maafkan aku waktu itu..."Ucapan Sana terhenti." Sudahlah.... perasaanku padamu sudah hilang sejak saat itu dan sekarang... aku menyukai seseorang" kata sang gadis sembari memalingkan wajahnya ke kanan akibat malu,wajahnya memerah dan Sana dapat melihat itu.
Hati Sana terpukul. Pelukan yang tadinya melingkar sekarang terlepas. Hati mulai memanas." Hah~ ternyata aku terlambat" senyuman terukir di wajah Sana,entah senyuman apa.
Dahyun pun membalikkan badannya untuk menghadap Sana."jadi bagaimana hubunganmu dengan Mark?" Ekspresi Dahyun terlihat sangat biasa saat menanyakannya.
"Kami berdua baik baik saja" berharap mendapatkan respon yang sesuai namun kenyataan tetap pahit." Baguslah kalau seperti itu" Dahyun tersenyum dan nampak tidak terganggu akan itu.
"Tidak boleh Dahyun!" Dahyun terbingung akan apa yang dikatakan Sana. "Apa maksudmu?" Senyuman itu kembali menghilang.
"Kau harus menyukaiku. Hanya aku saja yang bisa memilikimu! Hanya aku Dahyun!" Wajah Sana memerah yang menandakan bahwa ia sedang marah. Tidak ada jawaban dari Dahyun,ia hanya bisa mematung.
Karena Dahyun tidak mengucapkan sesuatu,
Sana mengambil kesempatan untuk langsung menciumnya dengan paksa kemudian menggigit bibir Dahyun hingga tergores hingga darah keluar dari bibirnya.
Sana melepaskan ciuman itu. Dahyun yang sadar langsung menyeka mulutnya yang diciumi Sana"jangan lupa bahwa kau milikku,Kim Dahyun!" Setelah berucap, Sana pergi dari situ.
Suara bell berbunyi. Kelaspun dilanjutkan.
Sang gadis melamun menatap ke arah jendela sembari mendongakkan dagunya di tangan.
Penyesalan selalu tiba diakhir. Keputusan yang diambil tidak selalu benar. Terkadang apa yang kita bayangkan berbeda dengan hasil yang kita dapatkan.
Dunia selalu bertentangan dengan apa yang kita ingini. Terkadang bersembunyi adalah salah satu cara agar orang tidak merasa sakit kan? dan Sana. Dia adalah salah satu gadis yang bersembunyi. Dia menyembunyikan perkaranya karena ia tidak mau kehilangan Dahyun.
Waktu dahulu dia pernah diancam Mark sehingga mengharuskannya untuk berpura pura menjadi pacaranya. Sungguh permintaan yang kolot dan kuno.
Tapi sekarang permasalahannya sudah selesai dan Sana kembali diperhadapkan oleh sebuah masalah terberat yang Sana tidak inginkan. Dahyun.
Dahyun adalah kelemahannya. Jika dunia melihat bahwa Sana adalah seorang yang sempurna tapi sebenarnya tidak. Dahyun adalah kelemahan terdalamnya. Meskipun dunia membencinya tapi jangan Dahyun yang membencinya. Jika dunia ingin membunuhnya tapi jangan Dahyun.
Dengan cara apapun dan dengan akibat apapun. Sana siap menanggungnya. Demi Dahyun.
Setiap waktu yang dilewati tidak terasa berarti hanya waktunya bersama Dahyun yang sangat berarti baginya.
Jika dia diberi pilihan untuk memiliki salah satu kekuatan maka ia akan memilih kekuatan yang paling hebat yang bisa membunuh seluruh manusia sekaligus terkecuali Dahyun.
Ia ingin membangun dunianya bersama Dahyun. Hanya Dahyun. Dan selamanya akan tetap Dahyun.
Tidak terasa sudah 1 jam pelajaran berlalu dan setiap kata kata dan penjelasan yang dikatakan ssaem tidak ada satupun yang masuk. Tapi meskipun begitu, Sana masih bisa mempelajarinya dirumah. Seperti yang dinyatakan tadi. Sana memang sempurna secara manusiawi tetapi secara mendalam ia memiliki kelemahan.
Setiap manusia didominasi oleh kelemahan namun setiap manusia juga dibutakan oleh kesempurnaan. Dalam kehidupan seseorang,orang lain hanya bisa melihat keterampilannya dari luar tapi tidak penampilannya dari dalam.
Emosi Sana tidak akan terkontrol jika itu sesuatu yang berhubungan dengan Dahyun. Ya anggap saja Dahyun adalah sebuah permen yang dapat membuat seseorang candu.
"Sana!" Teriakan panggilan menarik atensi Sana yang sedang melamun."bagaimana? Apa kau sudah memutuskannya?" Mina menghampiri Sana sembari menyodorkan sebuah botol mineral untuk diminum.
"Aku rasa aku masih belum siap Minaring. Aku belum cukup paham akan semua ini" Mina menarik tubuh Sana untuk menghadapnya." Hey... aku yakin kamu pasti bisa! Jika kamu yang dipilih artinya kamu yang terbaik,yang dipercaya dan yang dapat diandalkan. Ikuti saja tradisi keluarga kita,eonni" senyuman Sana berikan pada Mina karena terharu sekaligus merasa terhibur pada kata kata yang dikatakan Mina.
"Harusnya kau saja Mina. Kau lebih cocok daripada aku" hanya senyuman yang dapat Mina berikan. "Ini takdir. Dan kita tidak boleh mengubahnya. Hanya yang 'Diatas' yang berhak mengubah segala sesuatu. Sekarang... ayo pergi makan,kau sudah lapar bukan" Sana tersenyum dan beranjak dari situ.
*
Sekolah sudah selesai. Gadis itu lebih memilih untuk berjalan sendiri. 5 menit perjalanan ke tempat parkir belum juga selesai sampai tiba tiba ada sebuah tangan yang menutup mulutnya dan ditariknya ke sebuah kelas yang sudah tak terpakai.
Sang gadis terlihat penasaran karena orang yang menariknya menggunakan masker sehingga ia tak dapat melihatnya. Orang yang menariknya tadipun melepaskan masker yang ia kenakan.
Bersambung....

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen; silence in the dark[END]
RomanceLikah likuh kehidupan seorang wanita angkuh yang mencoba untuk lari dari kenyataan bahwa ia seorang RATU. Sementara terjebak dalam status itu, ia berusaha untuk mengejar cintanya.