part 4

20 2 0
                                    

Happy reading🌻
.
.
.
.
.
.

Dewasa itu bukan tentang seberapa lama kamu di dunia tapi dewasa itu seberapa kuat kamu dengan masalah dunia🌞

"kalo lu ga percaya tanya aja sama yang pernah ngerasaain" ucap nana sambil terkekeh

"emang siapa?"tanya senia

"ni temen lu yang di sebelah gue" yang tak lain adalah indah

"is apaan si lu" timpal indah salah tingkah

"tapi untung nya indah tipe orang nya cepet melupakan, ya ga ndah? " tanya raya dengan kekehannya yang membuat indah semakin risih

"beres-beres yok bntar lagi pulang kan guru rapat hari ini" ajak indah ia langsung menuju bangkunya memasukan buku-bukunya,diikuti ketiga temannya

Kring.. Kring..
Waktu nya pulang.. Waktu nya pula..
Suara merdu yang paling murid suka itu telah berbunyi dan membuat semua siswa maupun siswi  satu persatu mulai meninggalkan sekolah

"sen lu pulang bawa sepeda ato motor? " tanya indah,sma pelita adalah sma yang memiliki akreditas terbaik di provinsi walaupun begitu sma pelita tetaplah sekolah pada umumnya siswa maupun siswi nya tidak ada yang membawa mobil mewah seperti yang ada dalam cerita²

"gue dijemput bunda paling" jawab senia

"oh yaudah kalo gitu, gue duluan ya" ucap indah..lalu senia menuju halte ia akan menunggu bunda nya di halte..
Karena merasa bosan dian tidak kunjung datang senia berniat menulis kisah hari ini dibuku kecilnya,, tapi ktika ia membuka tas nya senia tidak menemukan buku kesayangannya itu

"buku gue kemana ya?" gumam senia.senia sibuk membuka tas nya mencari buku kesayangannya itu, ditengah kesibukannya tiba-tiba ada Seseorang yang berhenti depan senia dengan motor ninja warna black miliknya

"woi lu  anak baru itu kan?"
Senia langsung mendongak menghentikan kegiatan nya

"iya" jawab senia singkat

"ngapain lu disini? Ga mau pulang?" tanya nya

" ..." senia hanya diam tidak berniat menjawab pertanyaan cowo itu jujur senia masih kesal dengan lelaki itu
Kalo dia ga ninggalin gue,buku gue ga bakal ilang pikir senia

"woi disini orang bukan figuran!" ucap zen dengan nada yang berbeda

"gegara lu buka gue ilang! Ketos sialan!"ucap senia kesal lalu beranjak meninggalkan zen

"lah buset ngegas lu neng, lepas kompling jan lupa! " teriak zen yang masih terdengar oleh senia..
Tidak terlalu jauh senia berjalan ia bertemu dengan dian yang menjemputnya tanpa pikir panjang senia langsung masuk mobil dengan muka di tekuk

"anak gadis bunda kenapa?" tanya dian lembut

"gapapa bund, tadi gatau anjing siapa,gangguin senia waktu di halte! " jawab senia,dian hanya mengangguk sekena nya..

Sedangkan zen menancap gas nya membelah keramaian ibu kota
"assalamualaikum,, disini ada human" ucap zen sambil melepas sepatunya didepan pintu

"waalaikumsalam... Kok udah pulang aja nak? " tanya mama zen

"guru lagi ada rapat ma" ucap zen
"zen langsung ke kamar ya ma, mau mandi panas"

"iya" jawab mama zen, zen langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri..selesai zen membersihkan diri ia mengambil hp nya yang ada di dalam tas nya tanpa sengaja zen melihat buku pink itu lagi yang masih berada nyaman di dalam tas zen

"yaelah ni buku ganggu pemandangan tas gue aja!" gerutu zen

"lah ini ada alamat rumah nya,ini buku apaan dah bingung gue pake ada alamat segala?!" zen bertanya kepada dirinya sendiri,
"udah lah gue anter aja kali ya sapa tau ini buku penting sekalian gue ngumpul sama anak-anak" ucap zen yang beranjak dari tempatnya

"maa.. " panggil zen ketika sudah berada di ruang tamu

"iya,knapa bang?" tanya mama zen

"zen keluar dulu ya ma ada urusan sama anak-anak"

"kemana? Awas kalo buat ulah lagi! " peringat mama zen

"hehe,, ngga kok ma" ucap zen sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"zen pamit ma" sambung zen sambil mencium tangan mamanya.lalu zen keluar membawa black kesayangannya,,setelah susah payah mencari akhirnya zen menemukan alamat yang tertera di buku pink itu

"assalamualaikum,,permisii" ucap zen dengan sopan,tidak lama pintu pun terbuka memperlihatkan wanita yang sudah berumur

"waalaikumsalam,, ada paket ya mas? " tanya wanita itu

"hah?paket?" tanya zen tidak mengerti

"ia paket,, mas nya ini kurir kan?" tanya wanita itu yang tak lain adalah dian bunda senia

"e buset gue dikira kurir,, emang tampang gue gitu amat ya?!" gumam zen yang tidak sampai terdengar oleh dian

"bukan buk, saya zen, apa bener ini rumah nya senia putri permata lestari? Jawab zen

"oh saya kira kamu kurir maaf ya nak,tau nya temen senia,nanti ya ibu panggil kan sebentar ayo masuk" ucap dian ramah

"iya buk" jawab zen. Tidak lama zen menunggu datang seorang perempuan dengan baju tidur doraemon nya yang membuat ia terkesan lucu

"eh ketos sialan,ngapain lu disini? Kok bisa tau alamat rumah gue? Lu stalk gue ya, ngaku lu?!" ucap senia tanpa jeda

"napas dulu,napas dulu bentar" ucap zen

"nih gue kesini cuma mau ngasih ini,, ini buku lu bukan? Gue tau alamat sama nama lu karena gue baca tu buku!" jelas zen

"ehhh.. Jadi lu yang maling buku kesayangan gue? Terus dengan tidak sopan nya lu baca diary gue? Gila lu ya!"

"woi..itu gue temuin di toilet kelas 12,buat apa juga gue maling buku kek gituan! Bukannya terimakasih lu!" timpal zen yang tidak mau di salahkan

"nyantai dong,," ucap senia yang baru sadar bahwa memang benar bukannya ia bertrimakasih malah sebaliknya

"dah gue mau balik" ucap zen yang beranjak dari duduk nya

"eh lu kesini cuma mau nganter ini doang?" tanya zen

"menurut lu?" tanya zen balik

"emmm,,yaudah maaf gue udah marah-marah,,makasih dah balikin buku gue" ucap senia lembut

"nah gitu dong,, kan imut nya keliatan" jawab zen

"dasar buaya" jawab senia

"dih GEER,,maksud gue keliatan imut nya tu baju doraemon yang lu pake!" ucap zen yang langsung keluar menaiki motor ninja kesayangannya itu yang tidak menyadari jika pipi wanita di sebelah nya memerah karena malu

"gue pulang" pamit zen yang di angguki senia
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote and koment nya:v

cerita cinta putih abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang