Chapter 3

508 21 29
                                    

Kedua pria itu beranjak meninggalkan kediaman Takamiya dalam keheningan, sementara asisten Pria tua itu mendorong kursi roda majikannya juga ikut berdiam diri.

Setelah sampai di pelataran parkir Mansion Takamiya Eisuke bersuara " Asa,aku akan diantar Masumi pulang, kau ikut dengan Oshima."

" Baik Tuan Besar."

Masumi tahu ayahnya ingin bicara dengannya, lalu dia mengangkat tubuh ayahnya dan mendudukkannya di kursi penumpang, kursi yang sebelumnya diduduki oleh Maya.

Masumi melajukan mobilnya keluar dari kediaman Takamiya.

"Kau mempermalukanku!!" Suara Eisuke menggelegar

Masumi terdiam, dia tidak berniat membantah ayahnya.

"Apa jadinya kau jika bukan karena nama Hayami dibelakangmu dan Daito yang menaungimu? Kau hanya bajingan sampah tak berguna Masumi!!! Dan sekarang kau mencoreng wajahku didepan Takamiya, karena nafsumu!!" Sembur ayahnya.

Masumi masih tetap mengunci mulutnya rapat- rapat. kedua tangannya mencengkram kemudi dengan erat hingga buku- buku tangannya memutih.

"Jika karena gadis itu Daito hancur, maka aku akan menghancurkanmu berdua dengan gadis itu, sama sekali tidak bersisa, kau dengar Masumi?"

Masumi menoleh dan menatap ayahnya marah, dia menerima semburan ayahnya jika itu hanya menyangkut dirinya, namun jika ayahnya mulai mengancam Maya, tentunya dia tidak akan tinggal diam.

"Jika aku bisa meninggalkan kediaman Hayami, maka akan sama mudahnya dengan keluar dari Daito, ayah hanya tinggal mencari penggantiku saja." Ucapnya dingin.

"Apa aku akan membiarkanmu kali ini? setelah kau mencoreng wajahku? setelah Takamiya mengancam akan meratakan Daito? Dan kau lupa untuk apa Daito didirikan?"

"Ingat Masumi, jika gadis itu tidak berhasil mendapatkan hak pewaris Bidadari Merah, tidak menunggu keesokan harinya, aku akan menghancurkannya, tapi jika gadis itu yang mendapatkannya, aku akan pastikan kau dan tanganmu tidak akan bisa menyentuhnya lagi!!"

"Dan mengapa ayah harus melindunginya? Aku yakin Maya tidak akan mau dilindungi oleh ayah, bergabung dengan Daito saja dia tidak mau!!." Balas Masumi 

"Aku bukan melindunginya, hanya menjaga agar Bidadari Merah tetap suci, tidak tersentuh oleh nafsumu."

"Aku mencintainya, dan  akan menikahinya." Ucap Masumi dingin.

Seketika hening. Senyap.

Lalu Eisuke terbahak- bahak "Seharusnya itu kau katakan padanya, bukan padaku!!"

"Apa setelah acara kencan kalian tadi kau yakin dia akan mau menikah denganmu? sementara kaki tanganmu masih diikat oleh Takamiya?" Eisuke terus saja terbahak- bahak.

"Kau terus bermimpi Masumi, dan hadapilah ini mimpi burukmu."

Tidak terasa mereka telah tiba di depan teras kediaman Hayami, sama seperti saat Masumi terakhir meninggalkannya, kediaman ini masih kokoh, mewah, dingin dan kaku.

Masumi turun dan memutari mobil untuk membantu ayahnya keluar dari mobil.

"Nasibmu diujung tanduk Masumi, dan ingat jika sempat Takamiya melancarkan kudeta untuk menghancurkan Daito, kau dan gadis itu yang akan menerima akibatnya duluan!! Sebaiknya kau pastikan mulai saat ini membuka mata dan telinga lebar- lebar, Takamiya suka menggunakan cara yang sangat kotor!!"

Masumi hanya berdiam diri mendengar ucapan tajam ayahnya.

Saat ayah dan Asistennya sudah sampai di depan pintu masuk, Masumi bersuara.

FIGHT FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang