Chapter 11

418 19 53
                                    

"Ah..kau mengejutkanku Koji." Ucap Maya dengan warna wajahnya sekarang sudah sangat merah.

"Aku beli kue Taiyaki,  kau mau?" Koji membuka paper bag yang berisi kue Taiyaki yang masih panas.

Air liur Maya segera terbit, dia memang tidak sempat makan siang, latihan- latihan barunya sangat menarik perhatiannya, dan itu salah satu pengalihan yang dia butuhkan hari ini. Berita tentang pernikahan Masumi dan Shiory yang batal pada hari ini membuat hatinya gelisah.

Mereka berjalan ke sudut ruangan dimana tersedia meja coffe table, Maya berniat menerima tawaran Koji untuk menyantap kue Taiyaki sembari menunggu kedatangan Rei,

Koji membuka Paperbag itu, dan aroma wangi kue Taiyaki segera menguar.

Koji membuka Paperbag itu, dan aroma wangi kue Taiyaki segera menguar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Heboh sekali ya berita itu." Koji mengarahkan tatapannya pada layar televisi yang masih mengulang- ulang berita tentang batalnya pernikahan Masumi dan Shiory.

Maya hanya sanggup mengangguk, kue Taiyaki yang seharusnya sangat lembut dan lumer saat menyentuh lidahnya tiba- tiba menjadi seret dan dia sulit untuk mendorong ke tenggorokannya. Koji menawarkan air mineral untuknya.

"Kurasa setelah kejadian hari ini, Tuan Masumi akan semakin mengerikan, dan kejam. Sebaiknya kau menghindari bertemu dengannya baik disini atau di kediaman Hayami." Saran Koji

Maya hampir menyemburkan air mineral yang berada di dalam mulutnya mendengar ucapan Koji.

"Ya aku rasa sebaiknya begitu." Ucapnya pelan.

"Apa kau sering bertemu dengannya di kediaman Hayami?" Koji  mengulang pertanyaannya  sembari menatap wajah Maya.

Sering, kami malah bercumbu, dan dia menemaniku hingga aku tertidur, baru dia pindah ke kamarnya.

"Uhm tidak juga, dia kan sibuk, aku jarang bertemu dengannya." Ya dia kan di Hongkong sekarang, jadi aku tidak bertemu dengannya.

"Syukurlah, aku masih sering merasa aneh saja, setelah melihat kalian bersama di Astoria, tampaknya kau juga mulai melunak padanya ." Selidik Koji.

Melunak? Aku mencair dibawah tatapannya Koji, aku lumer bagaikan mentega, apalagi jika dia mulai melakukan yang tidak- tidak padaku, aku tidak sadarkan diri seketika.

"Uhm..ah itu, itu karena..uhm Tuan Masumi menjadi kurang menyebalkan saja akhir- akhir ini, sehingga tidak ada alasan untuk marah- marah padanya." Maya menundukkan wajahnya, dia merasa kulit wajahnya menghangat.

Koji masih mengawasi Maya dengan lekat. Gadis dihadapannya kian hari semakin cantik, dan latihan- latihan mereka yang telah ditingkatkan levelnya, membuat dia setiap hari semakin susah untuk menyingkirkan daya tarik Maya.

Nafas wangi Maya ketika mereka beradegan berhadapan, menari berdua, beradegan berpelukan, dan berkali- kali melakukan adegan yang hampir berciuman.

Koji merasa melambung, dan selalu menunggu sesi- sesi latihan dimana Maya sangat dekat dengannya, dan menjadi sangat sinting setelah latihan usai.

FIGHT FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang