Chapter 6

504 19 64
                                    

"Ucapanmu sangat kasar dan keterlaluan Shiory!" Masumi berdiri dan memilih menatap keluar jendela ruangan kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ucapanmu sangat kasar dan keterlaluan Shiory!" Masumi berdiri dan memilih menatap keluar jendela ruangan kerjanya. Dan aku yakin sebentar lagi wajahnya memucat

Shiory pucat mendengar teguran tajam dari Masumi sesaat setelah Maya meninggalkan ruangan itu.

"Tapi gadis itu sangat sombong dan Masumi dengarkan , dia duluan yang kasar terhadap Shiory, gadis itu membenci Shiory, gadis itu ingin merebut Masumi dari Shiory!"

Dan sebentar lagi dia pasti terisak- isak dan wajahnya bersimbah airmata.

Masumi menjambak rambutnya kesal saat mulai mendengar isakan pelan yang tertahan.

Dan dia akan mengeluarkan saputangannya yang berbunga- bunga dan menangis di saputangannya.

Masumi berbalik dan benar seperti dugaannya, Shiory sudah menangis tersedu di saputangannya.

"Shiory, kau yang membenci Maya , kau....,- " Masumi menarik nafasnya kesal, dia pasti tidak pernah bisa menyelesaikan ucapannya ketika melihat wanita ini sudah menangis tersedu- sedu, dan pada akhirnya dia yang harus mengalah dan mengkuti keinginannya.

"Ada perlu apa kau mencariku?"

"Shiory ingin makan siang bersama Masumi."

"Aku sibuk Shiory." Masumi mengarahkan tatapannya pada dokumen- dokumen yang menggunung di meja kerjanya

"Tapi tetap saja kan Masumi harus makan? Dan Shiory ingin bicarakan tentang pengaturan tempat duduk tamu- tamu yang akan diundang dalam resepsi pernikahan kita."

"Shiory..berapa kali harus kukatakan, batalkan rencana pernikahan itu, kau tentunya tidak ingin berdiri sendirian di altar kan?" Nah aku fikir kau cukup jelas dengan ucapan ku kali ini dan kuharap kau tidak melompat dari gedung Daito.

Isakan Shiory semakin kencang.

"Hentikan Shiory, tolonglah, aku harus fokus dengan beberapa hal dalam pekerjaaanku." Membujuk gadisku agar mau tinggal bersamaku. Mengatur strategi agar Kakekmu tidak memboikot investor untuk Daito. Memenangkan tender pementasan Bidadari Merah. Terutama menjauhkanmu dari Maya.

"Masumi tidak menginginkan Shiory ? Masumi benci pada shiory? Ini karena gadis itu kan? Karena dia kan?"

Shiory mulai melempar pajangan yang terletak pada buffet diruang kerja Masumi. Wanita itu seperti kerasukan, jika tadinya dia masuk ke dalam ruangan bak seorang dewi, kini wajahnya berubah, ekspresinya menjadi keras, kasar, dan matanya menyiratkan kebencian.

Benda - benda yang dilempar Shiory menimbulkan suara keras ketika menyentuh dinding dan lantai.

Masumi malah memilih memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya, tampak tidak terpengaruh dengan sikap Shiory. Dia hanya mengawasi Shiory.

Hancurkan semua Shiory!! aku tahu bagaimana rasanya marah dan meskipun kau menghancurkan semua benda- benda itu bahkan melukai dirimu sendiri, dadamu tidak akan pernah terasa lega jika kenyataan tidak seperti yang kau inginkan.

FIGHT FOR METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang