Zoya Marah

6.6K 526 1
                                    

‼️ Happy Reading ‼️
***

"Sayang makan siang dulu" teriak Delima memanggil anaknya yang sedang sibuk berkutat dengan PlayStation nya.

Orang yang dipanggil mau tidak mau harus segera turun menemui Mama nya untuk makan siang. Dia tidak ingin siang yang menurutnya sangat indah itu rusak oleh omelan Mamanya.

Memang selepas membersihkan diri dirumah Azel tadi Zoya memutuskan untuk segera pulang. Dia ingin mengistirahatkan hati dan pikirannya. Lebih tepatnya mungkin membiarkan Azel bertemu dengan kekasihnya.

Zoya bukannya sok nggak tau jika Azel masih berhubungan dengan Tiara yang notabenya adalah mantan temannya. Mengingat kata mantan teman membuat Zoya menggeram kesal. Sedari dulu apa yang seharusnya menjadi milik Zoya memang selalu direbut oleh Tiara. Mulai dari teman bahkan sampai pacar pun ditikung oleh Tiara. Zoya memutar otak apakah untuk kali ini dia harus mengalah lagi hanya demi sebuah teman yang pada dasarnya memang sudah rusak?

Zoya sebenarnya agak sedikit terkejut ketika melihat Tiara yang notabenenya dulu straight bisa bersama dengan Azel. Zoya merasa janggal dengan itu semua. Dia paham betul gimana mantan temannya itu. Tidak mungkin membelokkan diri tanpa suatu hal dan Zoya tidak akan membiarkan Tiara menyakiti Azel.

"Siang Mah" ucap Zoya ketika sudah duduk di kursi ruang makan.

"Siang sayang, cepat makan!" Zoya segera mengambil piring. Menyendok nasi tak lupa lauk - pauknya lalu makan dengan hikmat.

"Siang Mi" sapa para sahabat Zoya ketika memasuki ruang makan membuat fokus Delima dan Zoya teralihkan.

Delima mengangkat kepalanya melihat kearah sumber suara begitu juga dengan Zoya. Ketika Zoya hanya mendengus dengan kelakuan temannya itu, sudah ia tebak pasti mereka hanya mau numpang makan, berbeda dengan Mamanya yang malah menerima mereka dengan lapang dada.

"Eh kalian! udah makan belum? sini duduk makan siang dulu jangan sampai kalian telat makan!" ucap Delima mempersilahkan sahabat anaknya yang sudah seperti anak sendiri itu makan.

"Siap Mi" jawab Nalda.

"Tau banget Mi kalo lagi laper" sahut Sejani diikuti yang lainnya mengambil makanan.

Mereka segera memakan makanan yang berada diatas meja dengan hikmat. Tak jarang mereka berebut makanan yang membuat Delima tersenyum.

Setelah selesai dengan urusan perut, sekelompok sahabat itu beranjak menuju kamar pemilik rumah yang tak lain adalah Zoya. Mereka bermain PlayStation ada juga yang mabar online bahkan ada juga yang tidur.

"Zoy" panggil Senjani.

"Hmm" jawab Zoya yang masih fokus dengan gamenya.

"Zoyy, gimana hubungan lo?" tanya Senjani membuat Zoya mengalihkan fokusnya dia mempause gamenya dan menatap para sahabatnya.

Zoya meletakkan stick PSnya lalu merebahkan dirinya bersandar sofa "Ya gitulah! lo tau kan dia masih berhubungan sama Tiara" jawab Zoya.

"Harusnya lo minta dia buat putus sama Tiara dong! dia kan udah jadi calon elo"

"Ya gue tau, tapi gue bisa apa? bahkan dia nggak cinta sama gue"

"Cinta itu bakal ada seiringnya waktu Zoy"

"Iya lo bener tapi lo juga harus inget gue masih straight"

"Gak usah munafik Zoya! gue tau straight hanya sebagai alibi lo aja. Gue tau pikiran elo nggak sesempit itu"

"Iya! gue sebenarnya fine aja mau dijodohin sama siapa tapi gue nggak bisa kalau harus masuk kedalam hubungan orang lain apalagi mantan temen gue"

"Zoy, inget Tiara bukan lagi temen elo setelah semua yang dia lakuin jadi stop mikirin perasaan dia nanti! udah cukup lo kaya gini lo harus perjuangin yang emang harus lo perjuangin"

HEART U HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang