‼️ Happy Reading ‼️
***Bel istirahat adalah bunyi yang sangat ditunggu-tunggu semua siswa maupun siswi di SMA Semesta. Pergi ke kantin mengisi perut mereka yang kosong, mengobrol bersama teman, menggoda orang lain adalah kegiatan yang mungkin akan mereka lakukan di kantin. Tidak ada yang spesial memang namun kegiatan kecil seperti itu sudah mampu membuat mereka senang.
"Zoy kantin?" Zoya terlihat menimang ajakan Nalda. Haruskah dia ikut ke kantin? namun pada akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kantin. Dia sepertinya harus merencanakan sesuatu.
"Ayo!" mereka berjalan menuju kantin. Tatapan semua orang tak lepas dari mereka. Bisik-bisikan kagum pun tak luput dari pendengaran Zoya. Dia hanya diam tidak ingin menanggapi ucapan orang lain.
Zoya yang berada si pintu kantin terhenti. Dilihatnya Azel yang sedang makan berdua bersama Tiara. Zoya kesal melihat itu. Dia berjalan menuju meja tempat Azel berada mendudukan dirinya disamping calon istrinya. Tak lupa para sahabatnya mengisi bangku kosong dalam meja itu.
"Ngapain lo disini?" ucap Tiara membuat Zoya menatap dirinya tajam. Ketahuilah Zoya sangat kesal dengan saingannya itu. Tidak memperdulikan Tiara, Dia beralih menatap Azel mendekati telinganya lalu membisiki sesuatu kepada calon istrinya.
"Kalo kamu berani pergi berduaan bersama dia lagi aku bakal culik kamu dan nggak bakal aku lepasin" Zoya mengecup bibir Azel singkat lalu bangkit pergi berjalan menuju meja tempat biasa mereka makan.
"Taraaa! seperti biasa" ucap Rio yang membawa pesanan makanan mereka tak lupa dengan Sendi yang membantu untuk membawakan.
"Thanks" ucap mereka bersamaan ketika pesanan mereka ada dihadapan.
"Btw Zoy, tadi lo bilang apaan ke Kak Azel?" tanya Senjani.
"Iya apaan?" sambung Nalda. Yang cowok mah sibuk sendiri sama makanannya tapi jelas telinga mereka bakal terus terbuka.
"Rahasia dong" jawab Zoya membuat mereka merasa tidak puas.
"Yaelah gitu amat sih lo" ucap Tafa yang sedari tadi diam.
"Rahasia keluarga" balas Zoya dengan cengengesan. Sahabatnya hanya mendengus sebal mendengar jawaban dari Zoya. Mereka tidak habis pikir memiliki sahabat gesrek seperti Zoya.
Mereka melanjutkan makan mereka sampai habis tidak tersisa bahkan si tukang makan Sendi sampai nambah siomay membuat para sahabatnya geleng-geleng kepala melihat kerakusan sahabatnya.
"Zoy.." panggil Rio.
"Hmm"
"Gimana hubungan lo sama Kak Azel?" pertanyaan Rio membuat Zoya mendongak menatap sahabatnya yang terlihat sangat ingin tau.
"Gitu aja, nggak ada yang istimewa" jawab Zoya seadanya, sebab memang sejauh ini tidak ada kemajuan yang mencolok buat hubungan mereka malah terkesan gitu-gitu saja. Zoya sendiri terkadang merasa lelah, dia merasa perjuangannya sia-sia.
"Udahlah santuy, gue yakin lo bisa" celetuk Sendi.
Zoya terdiam. Dia terlihat seperti sedang merenungkan sesuatu yang tidak bisa dibaca oleh sahabatnya.
"Oiya, besok minggu gue nikah dong" ucap Zoya tiba-tiba dengan nada yang sangat lesu.
"Ya bagus dong, masalahnya dimana?" tanya Tafa yang terheran dengan ucapan Zoya tadi.
"Dia kan nggak cinta sama gue" Zoya menyembunyikan wajahnya diatas meja.
"Zoy, cinta itu datang karena terbiasa gue yakin setelah nanti kalian bersama terus perasaan itu akan muncul diantara kalian. Jangan khawatir" jelas Sendi yang dibenarkan oleh Zoya dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART U HURT
Teen Fiction[completed] _______________________________________________ Kisah dua orang yang terikat dalam perjodohan aneh namun harus diterima kedua belah pihak. Namun sayang beribu sayang keputusannya menyetujui perjodohan anaknya malah menumbuhkan rasa sakit...