‼️ Happy Reading ‼️
***"Kok lo baru pulang Zoy?" tanya sahabatnya Rio ketika mereka berpapasan di lobby ressort
"Iya nih ada urusan tadi" jawab Zoya kikuk membuat Rio curiga.
Rio menarik Zoya menuju rooftop ressort. "Ikut gue" ujar Rio.
"Kemana sih?" kesal Zoya karena tiba-tiba ditarik gitu aja.
"Rooftop"
"Ngapain? gue harus segera ke kamar nih Azel ngambek" ucap Zoya namun tidak di pedulikan oleh Rio. Dia tetap menyeret Zoya menuju tempat tujuannya.
Rio menghempaskan tangan Zoya yang tadi dia tarik. Disuruhnya duduk Zoya dikursi yang berada di rooftop.
"Lo ada masalah apa? lo masih anggap gue sahabat kan?" tanya Rio menggebu-gebu.
"Rafi" Rio mematung. Dia juga sangat membenci orang dengan nama itu. Dia benar-benar tidak ingin mendengar nama itu lagi.
"Dia udah keluar dan balik lagi" jelas Zoya.
"Lo tau dari mana?"
Zoya masih menunduk gelisah. "Bang Jo, tadi gue ketemu dia buat bahas ini"
"Lo tau dia benci banget sama gue. Gue takut Azel kenapa-kenapa. Gue yakin dia masih ngincer gue apalagi gue yang bikin dia mendekam di penjara" lanjut Zoya frustasi.
"Kenapa dia bisa secepat itu keluar? bukannya hukumannya itu lama ya?"
"Gue juga nggak tau, mungkin ada yang bantu dia"
"Rencana lo apa?" tanya Rio yang ikut mendudukan diri disamping Zoya.
Zoya menatap langit malam, menghela nafas lalu memainkan jari-jari tangannya. "Gue bakal nambah pengawasan buat Azel dan juga rumah gue. Maksudnya gue bakal nambah bodyguard buat pengawasan ekstra" ujar Zoya.
"Lo udah bilang sama Azel?"
"Kenapa sih pada nanya itu terus. Gue gak mungkin nambahin beban pikiran dia"
Rio menatap Zoya yang nampak sangat kelelahan. "Gue tau tapi dia istri lo dan ini juga mengancam nyawanya lo nggak bisa bekerja sendiri lo juga butuh dia buat selesain ini semua" nasihan Rio pada Zoya.
"Ya gue sempat mikir gitu tapi gue nggak mau buat dia selalu was-was kalau kemana-mana, gue gak mau dia gak enjoy jalanin hidupnya"
"Ya terserah elo deh enaknya gimana, gue bakal dukung lo terus kok" pasrah Rio menghadapi keras kepalanya Zoya.
"Yaudah deh lo sana balik bini lo dari tadi marah-marah mulu, pusing gue liatnya" usir Rio.
"Anjir lo gue juga tadi mau ke kamar malah lo tarik kek kambing gajelas banget lo" ucap Zoya menoyor kepala Rio lalu pergi meninggalkan Rooftop.
***
"Masih marah dia sama lo?" tanya Nalda. Mereka sedang duduk di gazebo di pinggir Pantai Pandawa tak lupa dengan es kelapa muda yang menemani obrolan mereka berdua.
Zoya melihat Azel dan teman-temannya yang lagi asik bermain air. "Iya" jawab Zoya lesu.
"Lagian kemaren lo kemana?"
"Ada lah, nanti gue cerita tapi pas udah balik ke Jakarta aja sekalian sama anak-anak yang lain" ujar Zoya diangguki Nalda.
"Udah kelamaan nih mereka main air, gue kesana dulu ya" pamit Zoya menghampiri Azel.
Zoya berjalan menghampiri Azel yang jarakanya lumayan. Banyak pasang mata yang menatap Zoya kagum. Apalagi kaum adam yang menatap Zoya berbinar. Mau gimana Zoya itu body goals banget, makanya sekali liat pasti banyak yang suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART U HURT
Teen Fiction[completed] _______________________________________________ Kisah dua orang yang terikat dalam perjodohan aneh namun harus diterima kedua belah pihak. Namun sayang beribu sayang keputusannya menyetujui perjodohan anaknya malah menumbuhkan rasa sakit...