Dia Kembali

6.2K 473 3
                                    

‼️ Happy Reading ‼️
***

"Bangun" ucap Azel menepuk pelan pipi Zoya. Azel terbangun terlebih dahulu karena bunyi alarm dari ponsel Zoya yang sangat berisik. Mungkin karena Zoya menyalakan dengan volume maksimal, tapi parahnya Zoya sama sekali nggak keganggu sama bunyi itu.

"Bangunn ih" Azel yang kesal menggoyangkan tubuh Zoya. Akhirnya Zoya terusik tidurnya dan membuka matanya.

"Hai.." ucap Zoya ketika membuka matanya. Dia tersenyum karena yang dia lihat pertama kali ketika membuka mata adalah Azel.

"Mandi sana katanya mau rapat" perintah Azel pada Zoya.

Zoya segera bangkit setelah dipastikan semua nyawanya terkumpul. Zoya mengambil baju yang akan dia pakai nanti tak lupa dia juga mengambil peralatan mandi yang disediakan ressort. Zoya berjalan ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya.

Sedangkan Azel dia sibuk memainkan ponsel Zoya. Entah apa yang dibukanya padahal ponsel Zoya nggak ada yang menarik selain game yang terinstall.

25 menit berlalu pintu kamar mandi terbuka. Terlihatlah Zoya yang sudah fresh tak lupa pakaian formal yang melekat didalam tubuhnya.

"Makan siang dulu yuk" ajak Zoya diangguki Azel.

"Tolong hubungin anak-anak kita makan dulu" pinta Zoya pada Azel.

Azel segera menghubungi teman-temannya tak lupa juga teman-teman Zoya yang sekarang juga jadi temannya.

"Udah nih, pada nunggu diluar" ucap Azel.

"Yaudah yuk, kamu bisa jalan?"

"Bisa kok" Zoya memeluk posesif pinggang Azel membuat Azel sedikit bersemu merah. Untuk pertama kalinya Zoya memeluk posesif begini ketika berjalan.

"Weh pasangan baru lengket trus" ucap Tafa.

"Iyalah, emang elo jomblo" jawab Zoya seenaknya membuat yang lain menertawakan nasib Tafa.

"Udah yuk kebawah makan" ajak Zoya lalu mereka bersama-sama jalan menuju ruangan yang udah disiapkan untuk mereka melakukan makan siang.

"Selamat makan nona muda" ucap pegawai ressort setelah mempersilahkan Zoya dan kawan-kawan masuk ke ruangan itu.

"Iya makasih" jawab Zoya.

Mereka duduk di kursi yang telah di siapkan. Yang pasti Azel selalu berada di dekat Zoya. Mana boleh Zoya biarin Azel jauh-jauh darinya.

"Wah..wah emang Zoya sahabat terbaik tau aja selera makan gue" ucap Sendi.

"Yee elo mah batu aja lo makan" sahut Rio.

"Sekate-kate lo" kesal Sendi.

"Udah-udah ayo makan" ucap Zoya melerai perdebatan antara Rio dan Sendi.

Makan siang mereka terlihat sangat seru karena diselingi obrolan apalagi guyonan yang dikeluarkan oleh teman Zoya yang sangat-sangat absurd itu. Ada aja yang dikeluarkan mereka untuk membuat orang disekitarnya tertawa.

Ponsel Zoya berkali-kali berdering yang berarti mengharuskan dia untuk segera berangkat. Namun makan siangnya belum selesai. Dia mau segera pergi tapi mendapat pelototan dari Azel. Dia harus menghabiskan makan siangnya terlebih dahulu baru diperbolehkan pergi oleh Azel.

Sekarang masih pukul satu siang kurang tapi Kak Jo sudah menghubungi Zoya berkali-kali. Mungkin ada yang mau di bicarakan terlebih dahulu sebelum rapat dimulai.

Zoya lebih fokus untuk menghabiskan makanannya agar bisa segera pergi. Dia tidak enak membiarkan Jose menunggu dirinya lebih lama lagi.

Drtt..drtt

HEART U HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang