‼️ Happy Reading ‼️
***"Emm Zoya" panggil Azel. Mereka berdua sekarang lagi rebahan di atas ranjang.bl Setelah makan tadi mereka melanjutkan ke destinasi selanjutnya habis itu pada pulang karena capek.
"Iya sayang?" tanya Zoya yang masih fokus ke Macbooknya.
"Liat dulu" ujar Azel masih berusaha mengalihkan fokus Zoya agar mau melihat dirinya.
Zoya mendongak menatap Azel. "Apa?"
"Aku pengen anu.." ucap Azel ragu-ragu.
"Anu apa?"
Azel menunduk seperti tidak yakin dengan permintaannya, dia merasa sedikit malu kepada Zoya. "Pergi berdua sama kamu boleh?"
"Boleh, mau kapan?" jawab Zoya enteng padahal di hatinya udah seneng banget denger Azel minta kaya gini sama dia.
"Besok?" ucap Azel seperti bertanya. Dia sendiri tidak enak untuk meninggalkan teman-temannya, makanya dia ragu.
"Yaudah besok" Azel menatap Zoya dengan berbinar, dia tidak menyangka Zoya bakal menyetujui permintaannya. Azel saja yang tidak peka kalau Zoya bakal mengusahakan semua keinginan Azel.
"Beneran?"
"Iya sayang" setelah merasa nggak ada yang perlu dibahas lagi Zoya kembali memfokuskan dirinya ke pekerjaannya. Tepatnya sih ngurusin laporan yang dikasih sama sekertarisnya. Mau gimana juga Zoya masih harus mantau kantornya yang berada di Jakarta.
"Tapi Zoy..." ujar Azel dengan raut bingung.
Zoya meletakan Macbook disampingnya lalu memegang tangan Azel. Digegamnya tangan itu dengan lembut. "Tapi kenapa?"
"Temen-temen besok gimana?"
Zoya tertawa. "Serius kamu kaya orang bingung kaya gini cuma karena itu?" tanya Zoya tidak yakin.
"Ya iyalah! emang kenapa?" Azel mulai nyolot.
"Itu gampang, besok aku atur. Jangan bingung gitu dong. Udah sana tidur, udah malem ini" ucap Zoya memperingati Azel.
"Peluk" manja Azel yang disambut oleh Zoya.
****
"Mau kemana?" tanya Zoya yang sedang menyetir.
Mereka memutuskan untuk pergi berdua hari ini. Masalah teman-temannya udah dikasih sogokan sama Zoya, makanya mereka diem aja dan mereka juga udah milih tempat buat mereka datengin. Tadi mereka semua juga udah sempet pergi ke tempat yang mereka rencanakan kok tapi setelah makan siang Zoya sama Azel pamit pergi, mau ngedate katanya.
Zoya mutusin buat bawa mobil sendiri, supaya lebih leluasa berduaan sama Azel katanya. Itumah akal-akalan Zoya aja mau modusin Azel. Tapi Azel juga nurut-nurut aja sama Zoya.
"Ke mana aja, terserah" jawab Azel membuat Zoya menghela nafas.
Begini nih kalau jalan sama cewek nggak ada kata selain terserah dan itu buat Zoya kesel sendiri. Walaupun dia juga cewek tapi Zoya nggak gitu-gitu banget. Zoya selalu punya tujuan, karena rasanya dikasih jawaban terserah itu sakit banget. Rasanya serba salah pokoknya dan Zoya nggak mau pasangannya ngalamin itu. Tapi malah sekarang dia yang ngalamin.
"Kok terserah sih?"
"Aku ngikut kamu" jawab Azel.
"Kan yang ngajak pergi berdua kamu sayang" ujar Zoya masih berusaha sabar walau hatinya udah misuh-misuh.
"Oh jadi nggak ikhlas nih pergi berdua sama aku?" ucap Azel tidak terima yang lagi-lagi membuat Azel menghela nafas. harus sabar!, batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART U HURT
Teen Fiction[completed] _______________________________________________ Kisah dua orang yang terikat dalam perjodohan aneh namun harus diterima kedua belah pihak. Namun sayang beribu sayang keputusannya menyetujui perjodohan anaknya malah menumbuhkan rasa sakit...