Sedangkan chaeyoung yang ditinggal momnya mulai terdiam sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba sakit yang semakin lama sakitnya semakin terasa.
Chaeyoung meremas kepalanya dengan air mata yang terus mengalir keluar karena nggak bisa menahan sakitnya.BRUKK
---------------------------
Chaeyoung jatuh tergeletak dilantai dengan darah yang tidak berhenti mengalir dari hidungnya.
Beberapa saat kemudian bibi yang akan memanggil chaeyoung untuk sarapan berteriak karena kaget ngeliat nona mudanya tergeletak pinsang di lantai."PAK DIMAN.....CEPAT KEMARI, NONA CHAEYOUNG PINGSAN" teriak bibi memanggil sopir yang biasa mengantar chaeyoung ke sekolah.
*****************
"Dok, gimana keadaan nona chaeyoung ?" tanya bibi pada dokter
"Pasien saat ini sedang kritis, jadi untuk sementara pasien belum bisa dijenguk"
"Bisa bicara dengan keluarga pasien ?" sambung sang dokter setelah beberapa saat terdiam.
"Nyonya sedang keluar kota dok, dan nona chaeyoung nggak punya keluarga lagi kecuali ibunya" jawab sang bibi.
"Kalau bisa, hubungi orangtunya secepat mungkin karena ada hal penting yang harus saya katakan"
"Baik dok"
At apartemen
"Jess, apa aku selama ini salah ngedidik chaeyoung ?" tanya tiffany.
Jessica menggelengkan kepalanya
"Yang salah itu kamu tiff bukan chaeyoung. Selama ini chaeyoung terlalu baik dengan selalu mengalah saat bertengkar denganmu, ia bahkan nggak pernah protes saat kamu menyebutnya sebagai sumber dari masalahmu.
Ia nggak protes saat kamu mengatakan kalau ia adalah kesalahan yang padahal kenyataannya bukan salahnya tapi itu kesalahanmu.
Ia ngga akan ada kalau kamu nggak ngelakuin tindakan bodoh bersama kekasihmu itu." ucap jessica yang memang tau apasaja yang sudah dilakukan tiffany pada chaeyoung, karena ia yang merupakan sahabat sekaligus psikiater tiffany.Tiffany terdiam memikirkan ucapan jessica padanya. Tiba-tiba semua perkatan buruk yang pernah dia katakan pada chaeyoung mulai berputar difikirannya seperti sebuah film.
"Kamu itu cuma kesalahan, aku nggak akan pernah biarin publik tau kalau kamu itu anak aku"
"Aku menyesal karena membiarkanmu hidpu sampai sekarang, seharusnya saat tau kehamilanku saat itu aku segera melenyapkanmu"
"Dasar anak sialan, gara-gara kamu donghae oppa ninggalin aku"
Itulah kalimat yang sering ia katakan pada chaeyoung saat ia marah ataupun setres karena pekerjaannya. Airmatanya mengalir dengan deras saat penyesalan itu datang.
"Jesss, aku mau pulang" ucap tiffany dengan semangat saat mengingat wajah chaeyoung yang akan menyambutnya dengan riang saat ia pulang nanti. Ia juga akan minta maaf pada chaeyoung setelah sampai dirumah.
Derttt....derttt
"Halo bi, ada apa ?"
"APAAA....bibi jangan bercanda yaaa"
Tiffany terdiam dengan air mata yang terus mengalir di pipinya juga hp yang jatuh tergeletak dilantai.
"Ada apa tiff ?"
Karena nggak dapat jawaban, jessica mengambil hp tiffany dan menanyakan apa yang membuat tiffany menangis.
"Tiff....kita ke rumahsakit sekarang" ucap jessica dengan panik sambil kenarik tangan tiffany.
*******
Setelah sampai di rumahsakit tiffany segera berlari ke meja resepsionis untuk menanyakan ruangan chaeyoung. Tiffany kembali berlari setelah mengetahui ruangan chaeyoung.
Tadi saat menerima telpon dari bibi yang bekerja di rumahnya, si bibi menceritakan apa yang terjadi pada chaeyoung sepeninggalnya tadi.
Saat akan mebuka pintu ruangan chaeyoung gerakannya terhenti karena sebuah suara.
"Maaf nyonya, anda tidak boleh masuk kedalam" ucap suster yang juga mau masuk keruangan chaeyoung.
"Yang didalam itu anak saya dan anda tidak berhak melarang saya untuk masuk" kata tuffany dengan geram.
"Maaf, tapi dokter tidak membolehkan siapapun masuk kedalam karena keadaan pasien yang kritis. Dan sebaiknya nyonya segera menemui dokter untuk membahas keadaan anak anda"
"Iya itu betul nyonya, tadi dokter meminta saya untuk menghubungi nyonya agar segera ke rumahsakit karena ada yang ingin dokter bahas mengenai kondisi nona chaeyoung" timpal bibi
"Tiff, ayo ke ruang dokter" ucap jessica menarik tangan tiffany.
👇