SISTER 7 (AND)

1K 72 2
                                    

Mendengar penjelasan dokter, kakinya langsung melemas, air matanya kembali mengalir dengan deras. Ia merasa sangat senang karna adiknya sudah bangun, tapi ternyata adiknya bangun hanya untuk pamit.

Flashback and

-------------------------------------

Jennie merasa kaget saat tangan yang ada digenggamannya seperti membalas genggaman tangannya. Untuk memastikannya, jennie memeperhatikan tangan adiknya, dan benar saja tangannya memang bergerak.

Jennie segera berlari keluar untuk memanggil dokter, ia tidak mau kejadian tiga bulan lalu terulang kembali.

"Dokter....hhh adik saya..hhh tangannya bergerak" jennie berbicara dengan ngosngosan karna berlari.

Jennie menarik tangan dokter itu untuk segera memeriksa kondisi adiknya.

"Dokter....gimana kindisi adik saya ?"

"Adik anda sudah sadar, kondisinya juga sudah membaik. Tinggal menunggu pemulihan, meskipun harus tetap banyak istirahat." jennie tersenyum atas penjelasan dokter.

"Terima kasih dok, terima kasih"

"Ini memang tugas saya jadi anda tidak perlu berterima kasih. Saya permisi dulu"

Sepeninggal dokter, jennie langsung memeluk rose dengan erat, ia menangis haru karna adiknya benar-benar bangun.

"Rosie jahat hiks...rosie buat kak jen kahawatir dengan waktu yang lama hiksss...." jennie menangis tersedu-sedu dipelukan adiknya.

"Maafin rosie karna buat kak jen khawatir.... rosie janji nggak bakal ngerepotin kakak lagi"  jennie melepaskan pelukannya, ia merasa adiknya salah paham.

"Rosie......bukan itu maksud kak jen, kakak ngomong gitu bukan karna ngerasa repot, kakak cuma ngerasa sakit liat kondisi kamu kayak gini, kakak khawatir sama kamu rosie" ia takut adiknya merasa nggak diperlukan, ia takut adiknya pergi karna ngerasa ngerepotin dirinya.

"Kakak.........maafin rosieee hiksss...." rose ngomong dengan nada imut, juga muka yang dibuat sememelas mungkin.

"Maafin kakak juga karna buat kamu kayak gini, maafin kakak karna ngebentakin kamu, maafin kakak karna memilih jagain perasaan orang lain daripada kamu adik dari kakak. Maafin kakak hikss......"

Rose menghapus air mata jennie dengan ibu jarinya "Kakak jangan nangis....itu bukan salah kakak, itu salahnya rosie yang baperan"

"Nggak, pokoknya itu salah kakak, rosie nggak salah"

"Yaudah.....itu bukan salah rosie, tapi bukan salah kaka juga, itu salah keadaan"

"Iya....itu salah keadaan"

"Kak..sini, tidur bareng rosie" rose mukul bagian kasur yang kosong.

Jennie naik ke kasur dekat adiknya, ia menarik adiknya lebih dekat dan memeluknya. Rose menyembunyikan wajahnya di ceruk leher jennie.

"Rosie sayang kak jen"

"Kak jen juga sayang rosie"

"Selamat tidur rosie/kak jen" mereka ngomong bersamaan.

And........


 👇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang