Air matanya kembali mengalir ngeliat kondisi adiknya yang dipenuhi alat medis di seluruh tubuhnya."Rosieee..." jennie jalan mendekati rose dengan perasaan bahagia saat melihat jarinya bergerak, serta matanya yang perlahan terbuka.
--------------------------------------
Seorang gadis berjalan di lobi rumah sakit dengan wajah lelah tanpa senyuman. Gadis ini setiap sore kerumah sakit.
"Rosiieee.....banguun, kamu nggak capek apa ?, tidur kok lama banget"
Yaa.....gadis itu jennie, setiap pulang kerja, ia langsung ke rumah sakit. Sudah 3 bulan lebih jennie semenjak rose dinyatain koma, jennie nggak pulang ke rumah, ia tinggal di rumah sakit.
Berangkat kerja dari rumah sakit, pulang kerja juga langsung ke rumah sakit. Jennie nggak pernah keluar dari rumah sakit sejak rose koma kecuali untuk pekerjaan.
Ternyata saat itu, rose membuka matanya hanya untuk pamit tidur lebih lama pada jennie, bukan untuk bangun dan kembali menikmati hidupnya.
Flashback
"Rosieee..." jennie jalan mendekati rose dengan perasaan bahagia saat melihat jarinya bergerak, serta matanya yang perlahan terbuka.
Saat mau memanggil dokter, tangannya digenggam oleh adiknya.
"Kak...jangan pergi" rose memanggil jennie dengan lirih"Kakak mau manggil dokter dulu rosie.."
"Kakak disini aja, rosie nggak perlu dokter, rosie cuma butuh kakak"
"Yaudah kakak nggak panggil dokter, tapi kalau ada yang sakit rosie ngomong sama kakak"
Akhirnya jennie memilih tetap di samping adiknya, seperti yang dikatakan adiknya bahwa ia hanya butuh dirinya.
"Kak.....peluk" rose merentangkan tangannya agar jennie segera memeluknya.
Jennie memeluk rose dengan erat, ia menangis bahagia karna rose sudah sadar juga menangis karna penyesalannya yang membuat adiknya masuk rumah sakit.
"Kak.......rosie ngantuk, mau tidur"
"Eohh rosie tidur aja, kak jen bakal jagain rosie disini" jennie mengelus kepala adiknya agar tidur dengan nyenyak.
Setelah dirasa rose sudah tidur, jennie memperhatikan majah adiknya. Lama kelamaan jennie ngerasa ada yang hal yang menjanggal, adiknya nggak seperti orang yang sedang tidur.
Meskipun berusaha menepisnya, pikiran buruk terus datang dipikirannya. Akhirnya jennie memilih memanggil dokter dengan menekan tombol darurat yang ada disamping brankar adiknya.
"Dok, gimana keadaan adik saya ?" jennie bertanya dengan cemas.
"Tidak ada yang berubah, kondisinya tetap sama"
Mendengar penjelasan dokter, jennie merasa semakin khawatir.
"Dok, tadi adik saya sudah sadar, tapi karna ngantuk dia tidur lagi" jennie menjelaskan apa yang terjadi.
Bagaimana bisa dokter mengatakan nggak ada perubahan padahal adiknya udah sadar."Tapi tanda vitalnya masih sama, tidak ada yang berubah. Bahkan tidak ada tanda-tanda bahwa adik anda akan sadar dalam waktu dekat"
"Jadi maksud anda saya hanya berkhayal kalau adik saya bangun ?" jennie bertanya dengan geram, ia berusaha menahan emosinya.
"Saya tidak bermaksud begitu, saya hanya menjelaskan kondisinya sesuai dengan apa yang saya lihat. Mungkin memang benar adik anda sempat bangun, tapi sekarang adik anda kembali koma, bukan tidur. Ia bangun mungkin hanya untuk pamit pada anda."
Mendengar penjelasan dokter, kakinya langsung melemas, air matanya kembali mengalir dengan deras. Ia merasa sangat senang karna adiknya sudah bangun, tapi ternyata adiknya bangun hanya untuk pamit.
Flashback and
👇