MISTAKE (?) 8

686 65 0
                                    


"Jennie emang kagetan tan, tanpa dikagetin pun bakalan kaget" timpal jisoo(?).
Aku masih ragu dengan nama mereka kecuali jennie. Jennie mendelik ke arah jisoo sebentar, kemudian balik menghadap aku lagi.

"Tan, chaeng sakit apa ?" tanyanya

----------------------------------------

Aku kembali sedih saat mengingat perkataan dokter mengenai kondisi putriku. Tapi aku harus mengatakan pada mereka, karena mereka juga berhak tau tentang kondisi chaeyoung.

FLASHBACK

"Dok, kondisi putriku baik-baik aja kan ? sakitnya nggak parah!!"

Jessica megang tangan aku mungkin agar aku lebih tenang.

"Begini bu, sebenarnya saya sudah mengatakan sebelumnya untuk segera perawatan intensif tapi anak anda menolaknya, apa ibu tau itu ?" ucap dokter

Aku nggak tau apa maksud dokter ngomong gitu, tapi perasaan aku nggak enak.

"Maksud dokter apaan ?" tanyaku was-was

"Kurang lebih dua minggu yang lalu anak ibu datang kesini untuk diperiksa, saya menyuruhnya untuk melakukan perawatan intensif karena penyakitnya memang sudah parah, tapi anak anda tidak mau dirawat dan hanya meminta obat penghilang rasa sakit" ucap dokter

"Sebenarnya anak saya sakit apa dok ?"

"Putri anda mengidap penyakit jantung dan ini sudah sangat parah, satu-satunya cara untuk menyembuhkannyaa hanya operasi itu pun kemungkinan untuk sembuh hanya 30% "

Degg

Jantungku rasanya berhenti berdetak saat tau chaeyoung punya penyakit seserius itu. Aku merasa menjadi ibu paling buruk di dunia karna tidak tau mengenai kondisi anaknya.

Aku merasa sakit pada hatiku, rasanya seperti ada yang meremasnya dengan kuat saat membayangkan putriku yang kesakitan dirumah tanpa ada siapapun, nggak ada bisa menolongnya atau sekedar jadi tempat sandaran untuk mengadukan rasa sakitnya. Hikss...hikss

Flashback and

Tiffany pov and

"Chaeyoung-ah hikss...hiks...maafin mom. Maaf..hikss" tiffany menangis sesenggukan sambil terus menggumamkan kata maaf.

Saat mengingat perkataan dokter, tiffany selalu menangis. Ia selalu merasa sakit saat mengingat chaeyoung menahan kesakitannya sendirian.

"Tiff....udahan dong nangisnya, chaeyoung itu kuat ia akan baik-baik aja selama ada kamu disampingnya. Selama ini ia bisa bertahan meskipun sendirian apalagi saat ada kamu disampingnya ia bakal lebih kuat." ucap jessica berusaha menenangkan sahabatnya.

"Chaeng......kamu harus bangun yaa, kita semua sayang sama kamu dan akan nungguin kamu bangun" ucap lisa yang menatap chaeyoung dengan perasaan sedih.

"Yang dikatakan lisa benar, kita semua sayang sama kamu. Nanti kalau kamu sudah bangun jennie bakal neraktir kita makan apa aja, jadi kamu haeus bangun yaaa" ucap jisoo menimpali dan menjadikan jennie tumbal untuk mentraktir mereka.

Jennie merespon dengan delikan tajam pada jisoo, beda dengan yang lain yang malah tertawa mendengar ucapan jisoo.

Tiiit tiiit tiiiittt

Keadaan tiba-tiba hening mendengar bunyi EKG yang menunjukkan kinerja jantung chaeyoung.

Mereka semua diam karna shok, Jessica yang sadar lebih cepat dari yang lain segera memencet tombol darurat yang ada di dinding samping tempat tidur chaeyoyng.

Setelah kedatang dokter, mereka semua di suruh menunggu diluar. Meskipun awalnya tiffany tidak mau melepaskan genggaman tangannya, tapi karena paksaan suster juga bujukan jessica ia akhirnya mau juga menunggu diluar.

"Jess....chaeyoung bakal baik-baik aja kan ? putriku bakal baik-baik aja...." ucap tifany dengan khawatir.

"Iyaa chaeyoung bakal baik-baik aja, chaeyoung nggak akan tega ninggalin momnya sendirian" ucap jessica mencoba menenangkan tiffany.

👇

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang