"Maaf, tapi dokter tidak membolehkan siapapun masuk kedalam karena keadaan pasien yang kritis. Dan sebaiknya nyonya segera menemui dokter untuk membahas keadaan anak anda" ucap suster"Iya itu betul nyonya, tadi dokter meminta saya untuk menghubungi nyonya agar segera ke rumahsakit karena ada yang ingin dokter bahas mengenai kondisi nona chaeyoung" timpal bibi
"Tiff, ayo ke ruang dokter" ucap jessica menarik tangan tiffany.
--------------------------------------
"Tiff udah dong jangan menangis kamu harus kuat demi chaeyoung, lagi pula chaeyoung nggak akan suka kalau ngeliat kamu nangis gini" ucap jessica berusaha menenangkan tiffany.
Saat ini mereka sedang duduk di depan ruangan chaeyoung. Bibi yang membawa chaeyoung ke rumahsakit sudah pulang setelah tiffany menemui dokter, jadi hanya mereka berdua yang menjaga chaeyoung.
******
Sudah seminggu sejak chaeyoung dinyatakan kritis sejak itu pula tiffany nggak pernah ninggalin chaeyoung. Dia bahkan nggak pulang ke rumah, ia mandi di rumahsakit dan bajunya pun dibawakan oleh bibi atau jessica jika sedang berkunjung.
Kemarin lisa, jennie sama jisoo datang kerumah chaeyong untuk menanyakan ketidak hadiran chaeyoung di sekolah. Bibi meminta mereka datang ke rumahsakit jika ingin bertemu chaeyoung.
Tiffany pov
Tok tok tok
Itu pasti teman chaeyoung.
Masuk!!! ucapku sambil teriak, tapi nggak kencang banget soalnya ini rumahsakit.Setelah buka pintu mereka cuma berdiri disana dengan ekspresi kaget juga khawatir. Aku bisa liat dengan jelas kalau mereka khawatir pada chaeyoung.
Aku ngerasa bersalah banget karena pernah berpikiran buruk pada mereka, aku juga ngerasa bersyukur karena chaeyoung punya teman yang benar-benar sayang padanya.
"Kenapa pada diam disini, ayo masuk" ucap jessica yang tiba-tiba datang sambil dorong teman-teman chaeyoung masuk kedalam.
"Nggak usah perduliin tiffany, chaeyoung itu teman kalian jadi kalian boleh jdatang kesini kapan aja" lanjut jessica.
"Chaeng...kok nggak bilang kalau lagi sakit, kita kan bisa nyemangatin kamu kalau tau kamu sakit" ucap teman chaeyoung yang bernama jennie kalau nggak salah.
"Gimana mau bilang kalau keadaan chaeng kayak gini ?" Ucap teman chaeyoung yang kelakuannya sedikit absurd.
"Maksud aku tu waktu chaeyoung belum masuk rumah sakit" balas jennie
"Tapi kena..." ucapan lisa dipotong
"Lisaaaa...." ucap jennie dengan geram
"Lisa diam aja deh, ini tu lagi serius" jisoo
"Siapa bilang aku bercanda ?" balas lisa
"Yang jelas kamu diam aja" ucap jisoo ngotot
"Kamu aja yang diam" lisa nggak mau kalah
"Kamu" jisoo
"Kamu" lisa
"Kalian berdua yang diam, ini tu rumahsakit yaa, nggak usah berantem" timpal jennie menghentikan pertengkaran mereka, aku sedikit terhibur dengan kedatangan mereka.
Sejak chaeyoung masuk rumahsakit aku nggak pernah keluar dari sini, apalagi saat teringat perkataan dokter mengenai kondisi chayeoung aku selalu menangis.
Menangis karena nggak bisa menjaganya dengan baik juga perlakuanku yang selalu menghinanya saat butuh pelampiasan amarahserta setres.
"Tiff.....aku dari tadi ngomong sama kamu tapi kamu nggak dengarin ?" ucap jessica.
Sebenarnya aku dengar semua apa yang diomongin jessica tapi aku sengaja nggak nanggepin. Aku lebih merhatiin temannya chaeyoung yang bicara.
Aku berdiri nyamperin mereka
"Kalian bisa datang kapan aja kalau mau jenguk chaeyoung" ucapku berdiri di samping jennie.
"EHHHH" teriak jennie
Mungkin kaget karna aku tiba-tiba ada di sampingnya."Maaf tan, nggak sengaja" ucapnya sedikit takut.
Mungkin dia ngira aku akan marah karena teriak di rumahsakit apalagi tepat didepanku.
"Iya nggak papa kok, lagian ini salah tante yang ngagetin kamu"
"Jennie emang kagetan tan, tanpa dikagetin pun bakalan kaget" timpal jisoo(?).
Aku masih ragu dengan nama mereka kecuali jennie. Jennie mendelik ke arah jisoo sebentar, kemudian balik menghadap aku lagi."Tan, chaeng sakit apa ?" tanyanya
👇