Jelas seperti apa yang Xiao zhan katakan , dia menemui kepala perusahaan yang beberapa bulan lalu sempat membicarakan tentang anaknya yang ingin ia pekerjakan di perusahaan Xiao zhan.
Lelaki paruh baya dengan setelan jas rapi membuat ia menjadi sedikit lebih muda , terlebih lagi ketika senyumanya mengembang . Mungkin umurnya setara dengan almarhum ayah Xiao zhan.
Mereka berjabat tangan dan saling tukar kabar masing-masing. Xiao zhan mempersilahkan Wang Luoming untuk ke ruanganya. Sebelum itu ia sedikit bingung, bukankah anaknya akan diperkenalkan? Mengapa Wang Luoming tidak membawanya?
Wang Luoming duduk di sofa sembari mengecek ponselnya , " sebentar tuan Xiao , saya sedang menghubungi anak saya " .
Xiao zhan mengangguk mengerti dan menelpon ke ruangan Guo cheng untuk menyiapkan tiga cangkir kopi panas.
Tok...tok..tok...
Setelah di persilahkan masuk, Wang Luoming terlihat lega ketika anak nya sudah sampai dan berpakaian rapi nan pantas .
Lelaki dengan alis tebal dan kulit putih itu tersenyum kaku , ketika Xiao zhan tersenyun padanya. Ia menunduk hormat , Xiao zhan mempersilahkan lelaki yang di ketahui anak Wang Luoming untuk ikut duduk.
" Perkenalkan , Tuan Xiao ini Haoxuan anak saya ... Haoxuan ini Tuan Xiao manager perusahaan ini " ucap Wang Luoming memegang bahu putranya supaya rileks tidak gugup.
" Salam kenal tuan Xiao " ucap Haoxuan dengan senyum sebisanya.
Xiao zhan dalam hati terkekeh, seakan-akan melihat dua sisi yang sama. Ia mengangguk dan menjabat tangan Haoxuan. " Jangan panggil tuan , mungkin umur mu tidak beda jauh dengan saya , panggil saja Gege , oke ?"
Haoxuan tersenyum senang , ketika Xiao zhan membuatnya rileks . Ternyata kepala perusahaan emas terbesar di dunia ini tidak kejam dan kasar seperti di film-film mafia.
" Jadi Haoxuan, saya sedang tidak ada tempat untuk asisten pribadi ...bagaimana jika kamu mengambilnya ? " Tanya Xiao zhan , sembari memberikan secangkir kopi panas yang sudah di siapkan Guocheng.
Haoxuan gelagapan, pikirnya ia akan ditempatkan sebagai karyawan biasa . Lagi pula ia tak sepintar Yibo . Haoxuan menggaruk lehernya yang tak gatal, bingung harus bagaimana.
" Benarkah tuan Xiao? Saya sangat terhormat " Jawab Wang Luoming tersenyum lega.
Xiao zhan mengangguk . Bukan karena kasihan ia menerima Haoxuan sebagai asistenya, lagi pula ia paham betul Haoxuan tengah menempuh S3 jurusan bisnis dan manajemen. S3 tidak lah kecil , dengan gelar Haoxuan itu , Xiao zhan tidak akan kesulitan untuk mengurus pekerjaanya. Terlebih lagi Haoxuan kuliah di universitas ternama. Apa lagi yang harus di ragukan?
Setelah berbincang panjang lebar , akhirnya Wang Luoming dan Haoxuan berpamitan pulang. Setelah Haoxuan tamat s3 ia akan segera bekerja di kantor Xiao zhan.
Xiao zhan terduduk, mengedarkan pandangan di ruanganya . Ia mengendurkan dasi yang mengikatnya sepanjang hari ini . Wajahnya terlihat kusut dan lelah. Ia berencana bersiap-siap untuk pulang. Guo cheng tengah menunggu nya di depan kantor . Ia juga sudah menghubungi Yibo ketika hendak pulang dengan Guocheng. Mengingat, calon suami nya itu selalu was was.
Setelah sampai rumah, Xiao zhan segera masuk. Mengedarkan pandanganya seisi rumah . Terlihat Jiyang tengah mengemil Yupi kesukaanya sambil menonton tv.
" Ge ...di mana Ayuan dan Yibo ?" Tanya Xiao zhan yang membuat Jiyang menoleh kebelakang , melihat adiknya dengan wajah kusut .
" Astaga , lihat dirimu ... Istirahat sana . Ayuan sudah tertidur di kamar ku , Yibo juga sudah pulang " jawab Jiyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE IS SIMPLE [ YIZHAN ]
Tienerfictie( TAMAT DI PDF ) " Mama , papa mana ? " Tanya Ayuan bergelanyut manja di gendongan Xiao zhan. Xiao zhan tidak menjawab dan hanya tersenyum, air matanya ia tahan untuk tidak menetes. " Ma, itu papa!" Ucap Ayuan menunjuk seseorang. . . . WANG YIBO...