" arigatou untuk hari ini shikaku jii - san, yoshino baa - san " Ucap Temari sambil membungkuk.
" ahh jangan begitu Temari, kau sudah ku anggap seperti putriku sendiri lagipula kau tadi sudah menyelamatkanku kan ? " kata Yoshino sambil mengibas - ngibaskan tangannya di udara.
" kalau begitu saya pulang dulu, sekali lagi terima kasih atas hari ini "
" kau pulang naik apa ? " tanya yoshino
" aku akan memesan taxi "
" bagaimana kalau Shikamaru mengantarmu ? itu akan lebih baik, wanita sepertimu tidak boleh jalan sendirian malam malam begini " usul Shikaku
" Tidak usah, nanti akan mere-"
" ayo Temari " Shikamaru memotong ucapan Temari dan langsung mengambil kunci mobilnya. Temari melotot tak suka. ' bisa bisanya dia memutuskan itu tanpa mendengar persetujuanku ' batin Temari
" ahh benar, biarkan Shikamaru mengantarmu dengan begitu aku akan tenang, kau mau kan ? " ucap Yoshino memohon. Temari tak kuasa menolaknya, ia pun mengangguk.
" ittekimasu, oyaji kaa - san "
" kalau begitu saya permisi jii - san baa - san " ucap Shikamaru dan Temari bersamaan. Shikaku dan Yoshino hanya mengangguk.
Shikamaru membukakan pintu mobilnya untuk Temari setelah itu ia masuk ke kursi pengemudi dan mulai mengamudikan mobilnya keluar masion Nara.
" antar aku ke rumah lamaku " ucap Temari di tengah jalan. Shikamaru mengenyit heran
" rumah yang mana ? "
" rumahku dan Daimaru " Shikamaru terkejut dan langsung menepikan mobilnya
" kau bilang apa ? " Shikamaru masih tak percaya dengan apa yang didengarnya, Ino pernah cerita dulu, saat Temari masuk ke dalam rumah itu setelah kematian Daimaru dan Minami, Temari langsung menangis histeris lalu pingsan. Shiakamaru sangat khawatir kalau hal itu terjadi.
" aku ingin pulang ke rumahku dan Daimaru, tempat kami membangun keluarga kami dulu " Temari menjawab tegas ia memandang lurus ke depan, Temari tak mau menatap Shikamaru.
Mendengar perkataan Temari hati Shikamaru berdenyut sakit. " kau yakin ? " Shikamaru berusaha mengondisikan suaranya agar terlihat biasa saja. Temari mengangguk mantap
" bagaimana dengan kedua adikmu ? "
" aku akan mengurusnya, sudah jangan pikirkan itu dan bawa saja aku ke sana " ucap Temari datar, keputusannya sudah final.
Shikamaru hanya bisa menghela nafas pasrah. " tunjukkan arahnya " Ia melajukan mobilnya sesuai arahan Temari.
tak lama kemudian mereka sampai di depan rumah yang minimalis dengan cat biru muda dan taman kecil di halaman depan, di sana juga terlihat ayunan sederhana yang tali pegangannya dihiasi bunga bunga.
" arigatou " Temari membuka pintu mobil diikuti shikamaru.
" kau yakin ? " tanya Shikamaru sambil menatap rumah itu
" ya " jawab Temari singkat.
Temari mulai melangkahkan kakinya masuk ke rumah itu, ia membuka kembali gerbang bercat putih itu untuk pertama kalinya setelah terahir kali ia dibopong keluar meninggalkan rumah itu.
Tangan Temari bergetar saat akan membuka gerbang itu. Temari menghela nafas pelan dan memantapkan hati. Ia pun membuka gerbang itu dan mulai melangkah masuk. saat melewati taman dan ayunan itu tiba tiba memory tentang mendiang suami dan anaknya terputar kembali. Temari terus berjalan menuju pintu sambil menahan air matanya.
Saat ia sampai di depan pintu, ia terdiam. menatap pintu bercat putih dengan pola biru muda itu lama. Shikamaru tetap setia berada di belakang Temari, ia tak mau mengganggu wanita pujaannya meski ia sangat ingin memeluk Temari. Wanita itu terlihat sangat rapuh saat ini.
" aku punya satu permintaan " Temari tetap memandang pintu putih itu
" apa itu ? " tanya Shikamaru
" jangan beritahu siapapun kalau aku ada di sini, aku ingin menenangkan diri " Shikamaru terkejut. bagaimana Temari akan menenangkan diri di tempat masa lalunya ? masa lalu yang berusaha ia kubur dalam dalam. masa lalu yang membuat mentalnya terguncang hebat. bagaimana bisa ?
" termasuk kankurou dan gaara " sambung Temari. Shikamaru semakin dibuat terkejut dan bingung.
" aku akan merahasiakannya, tapi setidaknya biarkan aku memberitahu kankurou dan gaara. bagaimana kalau terjadi sesuatu ? " tanya Shikamaru khawatir. permintaan Temari kali ini gila , tapi setidaknya kedua adiknya harus diberitahu.
Temari menggeleng " aku ingin sendiri "
" tap- "
" onegai shikamaru " Temari masih tidak berbalik menghadap Shikamaru
" baiklah " Shikamaru menghela nafas frustasi " tapi boleh kah aku meminta sesuatu juga ? "
" nani ? " tanya Temari sambil tetap setia memandang pintu
" saat kau akan keluar dari sini nanti atau saat ada sesuatu yang terjadi kau harus menelfonku dan bukan yang lain " Temari mengangguk setuju
" arigatou, kau bisa pulang sekarang, jii - san dan baa - san pasti menunggumu "
" jaga dirimu " ucap Shikamaru sambil berjalan menuju mobilnya. Shikamaru menatap Temari sebentar sebelum menjalankan mobilnya kembali ka Masion nara.
Setelah Shikamaru pergi. Temari menghela nafas ' aku bisa mempercayainya kan ? ' batin temari. Temari mulai membuka pintu itu. menguatkan diri saat semua memori tentang keluarga kecilnya terputar bagai film. Temari mulai melangkahkan kakinya masuk. Ia ingin berubah.
Ia ingin membuat masa lalunya menjadi kekuatannya bukan kelemahannya. untuk itu ia harus mengingat kembali samua masa lalunya dan mengenangnya sebagai sesuatu yang indah, bukan sesuatau yang menyakitkan. Ia ingin memulai semuanya dari awal.
Temari sadar setelah mendengar perkataan Yoshino tadi. Ia tidak ingin menjadi beban untuk sahabat dan kedua adiknya lagi. Ia ingin membuka lembaran baru, kehidupan baru, dan mungkin nanti ia akan menemuka cinta yang baru.
Temari menggeleng lemah. ia tak ingin memikirkan tentang kisah cinta dulu. Sekarang ia hanya ingin menata hatinya kembali.
Temari menghubungi Baki untuk mengosongkan jadwalnya untuk seminggu ke depan. Ia juga mengirim pesan ke kedua adiknya bahwa ia tak akan pulang selama seminggu, Temari beralasan ingin berlibur ke suatu tempat untu menenangkan pikirannya.
Temari menutup pintu dengan pelan. mulai melangkah lebih dalam menuju rumah nya.
" tadaima "
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiawase ? { ShikaTema }
FanfictionBolehkah aku mendapat kebahagiaan ku kembali ? - Sabaku no Temari . . . . Setiap orang berhak bahagia - Nara Shikamaru . . . [ 20 agst 2020 ]