Sudah 3 bulan lamanya sejak kejadian malam itu. Shikamaru dan Temari tidak pernah bertemu sama sekali bahkan mereka tak saling bertukar kabar. Tentu saja masalah utamanya adalah restu keluarga. Walaupun begitu, mereka tetap menolak untuk memutuskan hubugan mereka sampai saat ini.
Sejak kejadian malam itu, Gaara menempatkan mata mata di sekitar Temari, memastikan bahwa kakak sulungnya itu tak bertemu satu pun keluarga Nara, terutama Nara Shikaku.
Selama 3 bulan ini Shikaku pun sudah mengenal kan puluhan wanita kepada Shikamaru untuk di jodohkan, tetapi Shikamaru selalu berhasil menggagalkan keinginan ayahnya itu. Biasanya ia akan bersikap agak kasar pada si wanita atau hanya menganggap wanita itu angin lalu sehingga perjodohan itu selalu gagal.
" aku mau menikah dengan gadis pilihan oyaji tapi dengan syarat gadis itu harus mirip seperti kekasihku, dia harus pintar, kuat , perhatian, dan semua yang seperti Temari " Shikamaru selalu mengatakannya saat Shikaku bertanya kenapa ia tak mau di jodohkan.
Shikamaru dan Temari juga sudah sering hampir berpapasan, tetapi Shikamaru selalu bersembunyi, ia takut wanitanya kenapa napa, Shikaku pernah mengancam Shikamaru, kalau Shikamaru sampai bertemu Temari maka ia akan menyakiti wanita itu. Setiap Shikamaru mengingat ancaman ayahnya, ia sangat takut dan khawatir, ia tahu ayahnya tak akan main main dengan ucapannya.
-------000-------
" anata kau mau kemana ? " tanya Yoshino saat melihat suaminya berdiri di dekat pintu.
" aku mau jalan jalan, akhir akhir ini kepalaku pusing sekali, banyak sekali masalah " jawab Shikaku sambil memijat pelipisnya
" mungkin jika kau merestui hunungan mereka maka- "
" cukup Yoshino, jangan membahas itu lagi, aku lelah " Shikaku pergi meninggalkan istrinya yang sudah memasang wajah sendu. Shikaku berencana berjalan jalan ke taman Konoha dan menenangkan pikirannya
' mungin setelah ini aku akan ke hutan Nara ' batin Shikaku sambil berjalan santai di trotoar
tanpa ia sadari ada seorang pria berbadan besar yang siap memukulnya dengan balok kayu yang besar dari belakang
" AWAS! " mendengar itu Shikaku berbalik, ia melihat pria berbadan besar itu dan balok kayu yang akan menghantamnya, ia memejamkan mata, pasrah dengan apa yang akan terjadi
DUAKH
--------000--------
" cepat bawa ke UGD sekarang "
" keadaannya gawat sekali "
" dokter, pendarahannya sangat parah "
" segera siapkan ruang operasi "
lorong itu begitu ramai dengan suara suara khawatir
" tolong anda tunggu di luar saja " ucap salah satu suster. dia menuruti ucapan suster tersebut dan duduk di kursi tunggu di depan UGD
" Shikaku - sama " Shikaku menoleh, pikirannya sekarang sangat kalut
" apa saya harus menyampaikan ini kepada Shikamaru - sama dan keluarganya ? "
" jangan, aku ingin menunggu sampai operasi nya selesai "
" bagaimana kalau operasinya gagal ? " tanya pelayan Shikaku
" aku...yang akan menanggung semuanya "
" beritahu pada mata mata Temari agar tidak memberitahu keluarganya " perintah Shikaku
sang Pelayan hanya mengangguk dan langsung melaksanakan perintah sang tuan
" hah bagaimana ini semua bisa terjadi " gumam Shikaku
Flashback
" AWAS ! "
DUAKH
Shikaku mengerjap ngerjapkan matanya, ia heran kenapa ia tak merasakan rasa sakit yang seharusnya ia rasakan.
Shikaku melihat ke depannya, ia melihat wanita yang akhir akhir ini sudah ia benci, yang sudah ia maki maki padahal jika di pikirkan ia tak memiliki kesalahan apapun padanya
Ya dia adalah kekasih putranya, Sabaku no Temari
Mata Shikaku membulat melihat wanita itu berdiri di depannya, kapalanya bersimbah darah. Wanita itu menyelamatkan Shikaku.
" D-daijoubu ka ? s-shikaku - Jii san ? " tanya Temari lemah
Shikaku masih mematung melihat pemandangan di depannya. Temari terjatuh ke arah Shikaku karena sudah tak kuat menahan rasa pusing yang sangat hebat.
" hah ? T-temari ? " Shikaku benar benar khawatir dengan keadaan wanita di pelukannya sekarang, bajunya sudah di penuhi dengan darah Temari yang tak kunjung berhenti
Seorang pelayan kediaman Nara yang kebetulan disana langsung menelfon ambulance.
tak lama ambulance pun datang dan langsung membawa Temari, Shikaku ikut bersamanya di dalam ambulance
" kumohon bertahanlah, Temari " gumam Shikaku selama perjalanan
Flashback off
" Shikaku - sama, saya sudah melaksanakan apa yang anda perintahkan " ucapan pelayan itu membuat lamunan Shikaku buyar
" arigatou " sang pelayan hanya mengangguk
" bagaimana dengan pria itu ? "
" pria itu sudah di bawa oleh beberapa orang yang ada di tempat kejadian ke kantor polisi, anda tak perlu khawatir "
" bagaimana kau bisa ada disana ? " tanya Shikaku
" sebenarnya Yoshino - sama meminta saya untuk membeli bahan untuk membuat kue dan kebetulan saya lewat sana jadi...." sang pelayan cukup tahu diri untuk tidak meneruskan kalimatnya
" sebenarnya apa yang terjadi ? " Shikaku masih sangat bingung dengan apa yang terjadi
" saya tidak tahu kejadian yang sebenarnya tetapi saya mendengar dari beberapa orang kata mereka Sabaku - san berlari ke arah anda sambil berteriak, ia ingin mendorong anda agar tidak terkena pukulan itu tetapi sepertinya Sabaku - san tahu kalau itu akan terlambat, jadi ia berdiri di depan anda untuk melindungi anda dan saya rasa Shikaku - sama tahu apa yang terjadi selanjutnya " jelas pelayan itu
Shikaku memijat pelipisnya, ia mengingat bagaimana sikapnya akhir akhir ini kepada wanita bermarga Sabaku itu. Ia merasa sangat bersalah, ia sangat penat dan bingung memikirkan ini semua
" Temari... dia begitu baik... bahkan dia hanya menanyakan keadaanku tanpa memikirkan keadaannya.... kenapa ?... kenapa aku begitu jahat ? kenepa ? " Shikaku menggumamkannya berkali kali
Shikaku beranjak mendekati pintu UGD. Pria yang sudah semakin tua itu menatap sendu dan khawatir ke lampu operasi yang tak kunjung mati.
" sudah 5 jam " gumam Shikaku
" Shikaku - sama, saya akan mengurus semua administrasi untuk- "
" tidak, biar aku saja "
" tapi Shik-"
" aku kan sudah bilang kalau aku akan bertanggung jawab untuk semuanya " ucap Shikaku tenang sambil berjalan menuju tempat administrasi
" kumohon bertahanlah Temari "
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiawase ? { ShikaTema }
FanfictionBolehkah aku mendapat kebahagiaan ku kembali ? - Sabaku no Temari . . . . Setiap orang berhak bahagia - Nara Shikamaru . . . [ 20 agst 2020 ]