Tak terasa sudah seminggu Temari menginap di rumah lamanya. Hari hari pertama di sana memang sangat berat, air mata Temari tak kunjung kering. Sekarang Temari tidak sering menangis lagi saat teringat kenangan masa lalu nya bahkan sekarang ia sudah bisa tersenyum tipis, walau hanya ia sendiri yang melihat senyuman itu. Temari berencana memperlihatkannya di waktu yang tepat.
Temari berjalan ke dapur untuk memasak sarapan. Ia sengaja tidak menguncir rambutnya karena masih basah. Temari bergerak lincah di dapur minimalisnya. Setelah masakannya matang ia memakannya sendiri dan langsung mencuci piringnya. Temari berjalan ke arah sofa dengan membawa sepotong kue dan segelas jus.
Temari menyalakan TV dan menontonnya dengan santai, sudah lama ia tak bersantai seperti ini karena selama ini ia selalu menyibukkan dirinya dengan setumpuk pekerjaan untuk melupakan masa lalunya.
Sekarang ia sadar bahwa yang terpenting bukan melupakan masa lalu itu tapi menerimanya.
Temari melihat kalender di ponselnya dan teringat sesuatu yang penting. ' sudah seminggu ya ' batin Temari. Wanita bersurai pirang emas itu segera mengirimkan pesan kepada Shikamaru untuk menjemputnya jam 2 siang, mau bagaimana pun Temari masih merindukan rumah ini.
Setelah mengirim pesan kepada Shikamaru, Temari mengerjakan perkerjaan rumah tangga seperti seorang isrti pada umumnya. Selesai membersihkan rumah bagian dalam, Temari beranjak ke luar untuk membersihkannya. Temari berjalan menuju taman depan tempat ia dan Minami sering bermain disana. Temari mengerjakan semuanya dengan rapi dan cepat, ia berjalan menuju ayunan sederhana milik Minami dan mulai memangkas tumbuhan liar yang tumbuh disekitarnya. selesai dengan pekerjaannya ia mendudukkan dirinya sejenak di ayunan itu. Ia menikmati semilir angin pagi hari yang sejuk. Memori memori tentang Minami mulai terputar kembali.
Temari membuka matanya dan beranjak menuju ke dalam rumahnya, ia tak menangis lagi. Sebuah kemajuan yang besar.
Temari kembali menikmati waktu istirahatnya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. " sudah pukul 1, aku harus bersiap " gumam Temari
Temari berjalan menuju kamarnya dan membereskan barangnya. Ia hanya membawa tas kecil yang ia pakai saat pertama ia datang kembali kemari. Semua barang Temari yang ada di rumah ini masih sama dan tidak ada yang berubah, karena itu ia tak perlu repot repot membawa banyak baju dan barang.
Temari mengeratkan kuncirannya dan melangkah keluar. Tepat jam 2 siang bel rumah Temari berbunyi. " pasti bocah itu "
Benar saja, saat Temari membuka pintu rumahnya, terlihat Shikamaru yang berdiri tepat di depan pintu.
" sudah lama menunggu ? " tanya Shikamaru basa basi, ia memperhatikan Temari dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk memastikan wanita itu tak melukai dirinya sendiri karena terlalu sedih.
Temari menggeleng dan langsung mengunci rumahnya. Ia berjalan bersama Shikamaru menuju mobil Shikamaru. Mobil itu mulai bergerak meninggalkan rumah lama Temari, meninggalkan semua kenangan masa lalu itu di belakang.
" Bagaimana ? " Shiakmaru memecah keheningan yang ada di antara mereka
" baik " jawab Temari singkat. Setelah percakapan singkat itu keheningan kembali melanda.
" mau langsung pulang ? " tanya Shikamaru, ia sedikit bingung pasalnya Temari tidak memberitahu ia harus mengantar wanita itu kemana
" jangan "
" lalu kau mau kemana ? "
" terserah tapi jangan pulang dulu "
" B-bagaimana kalau k-kita makan sesuatu dulu " Shikamaru memberanikan dirinya untuk bertanya tapi ia malah menjadi gagap
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiawase ? { ShikaTema }
FanfictionBolehkah aku mendapat kebahagiaan ku kembali ? - Sabaku no Temari . . . . Setiap orang berhak bahagia - Nara Shikamaru . . . [ 20 agst 2020 ]