15

468 54 7
                                    

srek srek

" hmm ini lebih bagus kalau sedikit panjang dan ini.." 

Saat ini Temari sedang menggambar sketsa gaun untuk pernikahan Hinata sesuai janjinya. Ia duduk di salah satu meja cafenya yang terletak di dekat jendela. Ia menjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung juga pekerja di cafe itu. Parasnya yang cantik dan rambut kuning keemasannya yang berkilau terkena sinar matahari ditambah senyuman tipis yang daritadi bertengger manis di wajahnya menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang ada di sana.

" hei, itu siapa ya ? "

" waah dia seperti bidadari " 

" sudah punya kekasih belum ya ? "

" itu, Temari - sama kan ? tumben sekali dia duduk disana biasanya kan Temari - sama tidak akan duduk selain di ruangannya "

" kau benar tapi Temari - sama cantik sekali "

" mungkin moodnya sedang bagus "

" atau mungkin Temari - sama ingin melihat kita berkerja "

Begitulah sedikit dari banyaknya bisik bisik tentang sulung Sabaku di cafe itu. Temari sengaja menulikan pendengarannya untuk bisik bisik seperti itu dan menikmati kegiatan menggambarnya saat ini, Temari tak ingin jika salah satu bisik bisik itu merusak mood nya bukankah jika gambar itu di gambar dengan perasaan bahagia hasilnya akan lebih bagus ?

Temari asyik dengan kegiatan menggambarnya sambil sesekali meminum cappucino di depannya. Samar samr ia mendengar perdebatan kecil antara salah satu pelayan dan pelanggan yang tampak nya baru datang. Temari memutuskan untuk membereskan barang barangnya dan menghampiri asal suara yang mengganggunya.

" apakah sudah tidak ada tempat lagi ? "

" gomennasai, tuan tapi memang sudah tidak ada temapat lagi hountou ni gomennasai " jawab sang pelayan sambil sedikit membungkuk

" apakah kau tidak bisa menyediakan tempat untukku ? aku akan membayar lebih, onegai, putriku sangat ingin menikmati coffe latte disini "

" hountou ni gomennasai, tapi saya tidak bisa melakukan itu "

" ada apa ini ? " Temari datang dan memotong perdebatan kecil itu

" ah Temari - sama, etto pelanggan ini sangat ingin menikmati minuman disini tapi sudah tidak ada tempat, dan ia ingin saya menyediakan tempat "

" saya akan membayar lebih, onegai, putriku sangat ingin menikmati coffe latte disini, dia sangat menyukainya "

Temari sedikit tersentak " aku akan pindah ke tempat lain, kau bawa pelanggan ini ke tempatku tadi " perintah Temari

" ha'ik "

" arigatou gozaimasu " ucap pria itu Temari hanya mengangguk

" aku akan pindah ke Taman Konoha " pelayan itu mengagguk dan segera melaksanakan perintah Temari dan mempersilahkan pria itu.

Temari berjalan sambil membawa barang barangnya dan segelas cappucino di tangannya. Tujuannya sekarang adalah Taman Konoha. Sesampainya disana Temari duduk di tempat ia dan Shikamaru mengobrol tempo hari. Ia kembali terlarut pada kegiatan menggambarnya sampai sebuah bayangan menghalangi cahayanya untuk menggambar. Temari mendongkak untuk melihat siapa yang sudah berani mengganggunya.

" kau menggangguku bocah " ucap Temari tak suka. orang itu hanya terkekeh

" kau terlihat serius sekali wanita merepotkan, jangan terlalu serius seperti itu, itu sangat merepotkan "

Ya, pria yang sudah mengganggu kegiatan menggambar Temari adalah Shikamaru. Shikamaru mendudukkan dirinya di samping Temari. Ia melirik hasil gambaran Temari.

" Gaun ? " Temari mengangguk

" ini adalah hadiahku untuk pernikahan Hinata " Shikamaru manggut manggut

" tinggal 2 minggu lagi ya, baka Naruto itu akan menikah "

" ya, tidak terasa " jawab Temari tanpa mengalihkan pandangannya dari buku sketsa.

" padahal rasanya baru kemarin dia meminta contekan padaku " kata Shikamaru sambil terkekeh

" ya, dan sampai sekarang pun dia masih memanggilku Suna no Nee - chan " Temari mengingat ingat

" hountou ni ? " Temari mengagguk, ia mengingat segala kebodohan Naruto dan ketidak pekaannya kepada Hinata yang sudah mengejar nya selama bertahun tahun. Padahal Hinata sudah menunjukkan secara terang terangan malalui sikapnya tapi putra Namikaze Minato tiu masih tidak peka juga. Semua sampai gemas dan geleng geleng kepala melihat tingkah kedua sejoli itu.

" kau sendiri ? kapan kau akan menikah ? semua teman teman sudah punya pasangan loh " Shikamaru terkejut

" kan masih ada kau " Jawab Shikamaru santai

" entahlah, aku masih belum terpikir untuk memulai kisah cintaku lagi " Temari kembali memfokuskan diri dengan sketsanya

" oh ya, Shikamaru kenapa kau disini ? " 

" aku hanya ingin jalan jalan lalu kebetulan melihatmu disini " Sebenarnya itu dusta. Sejak di cafe Shikamaru mengikuti Temari, ia memandang Temari dari mobilnya. Ia juga sengaja menguping pembicaraan Temari dengan pelanggannya tadi lalu cepat cepat memutar mobilnya agar terlihat datang dari arah berlawanan dari cafe Temari.

Temari hanya ber oh ria mendengar jawaban Shikamaru. " memangnya kau tidak ada pekerjaan ? " 

" sudah selesai kok " Itu juga dusta. Sebenarnya Shikamaru membawa pekerjaannya yang menumpuk di tabletnya, ia mengerjakan pekerjaannya sambil memata matai Temari tadi.

" kau mau makan siang bersama " pertanyaan itu akhirnya terucap juga dari bibir Shikamaru setelah lama tersangkut di tenggorokannya.

" boleh " Shikamaru senang bukan main dengan jawaban Temari. Ia mempersilahkan Temari masuk ke mobilya dan mulai melajukan mobilnya ke restoran yang sudah ia tentukan.

Tak lama, mereka pun sampai di sebuah restoran bergaya jepang tradisional. Temari turun saat Shikamaru membukakan pintu untuknya. Mereka mulai memasuki restoran tersebut dan memilih tempat duduk setelah itu mereka langsung memesan makanan. Setelah makanan mereka sampai mereka memakannya dalam diam.

" bagaimana rasanya ? " tanya Shikamaru 

" hm ? enak kok "

" syukurlah jika sesuai dengan seleramu "

" darimana kau tahu restoran ini ? " 

" dulu aku dan kaa - san pernah makan bersama disini " Temari hanya ber oh ria

" Nee Shikamaru aku ingin bertanya sesuatu "

" hm ? "

" dulu saat di hutan nara kau pernah bilang 'bolehkan aku menjadi salah satu kebahagiaanmu ' kau bisa jelaskan maksudnya ? "

Shikamaru mematung

" bagaimana kau bisa tahu ? "

" aku terbangun saat itu. sudahlah bisakah kau menjelaskan arti ucapanmu ? " 

Shiawase ? { ShikaTema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang