"Hei apa apaan ini?!" tanya seseorang terdengar membentak
"Ck! Ganggu aja lo" Chelsea menatap orang itu sambil memutar bola matanya malas.
"Hehe, sorry Chelsea" ujar orang itu tak lain adalah Radit-kepala sekolah disana sekaligus sepupu Chelsea.
"Akh! Badmood gue" ketus Chelsea lalu pergi membuat Rafael menatap Radit tajam.
"Gara gara lo bang, Chelsea jadi ngambek lo harus tanggung jawab" celetuk Rafael kesal.
"Kok gue? lo tau kan kalau misalkan Chelsea ngambek itu susah dibujuk?" tanya Radit tak terima.
"Bodo amat!" Rafael berlalu dari hadapan Radit membuat Radit menghela nafas kasar.
Tak lama kemudian bell pulang berbunyi membuat para murid senang.
"Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Chelsea ketus ketika Radit terus mengikutinya.
"Maaf" lirih Radit sambil menundukkan kepalanya.
"Tatap lawan bicara lo ketika sedang berbicara" tukas Chelsea.
Radit mengangkat kepalanya menatap sepupunya dengan sendu,"Maafin gue Chels! Please."
"Ck! Baiklah,udah kan?, sekarang gue mau pulang" Chelsea membalikkan badannya hendak pulang tapi Radit menahan.
"Apa lagi?" tanya Chelsea geram.
"Lo maafin gue kan?" bukannya menjawab Radit malah bertanya balik.
"Iya" balas Chelsea.
"Iya apa?" tanya Radit lagi.
"Iya gue maafin lo, puas?!" geram Chelsea.
"Yaudah! Pulang sono" usir Radit membuat Chelsea geram.
"Lo ngusir gue?" tanya Chelsea tak terima.
"Nggak!" elak Radit.
"Ck! yaudah lah gue pulang" pamit Chelsea dingin.
Chelsea berjalan menuju parkiran sambil bersenandung kecil karna tak fokus dengan jalan ia tak sengaja menabrak dada bidang seseorang membuatnya terjatuh.
"Ck! ini siapa sih yang taruh tembok disini" omel Chelsea lalu ia mengangkat kepalanya.
Ternyata orang itu adalah.....
Bersambung...
Next??
Krisannya kakak...
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Mafia - On Going
Teen Fiction"Lo asik gue santai,lo ngusik gue bantai" Chelsea Queen Alberts. Kisah ini menceritakan seorang gadis yang dikenal sebagai 'LEADER' dari salah satu genk terkejam se-indonesia yaitu genk 'Black Angel'. Bagaimana jika musuhnya adalah kakaknya sendiri...