Happy Reading!
_________________
Terlihat raut kaget dari wajah Rafael menyadari orang yang berada di hadapannya.
"Ini serius lo? Bukannya-" Rafael tak dapat lagi melanjutkan kata-katanya, ia menoleh kearah orang itu seolah olah ini adalah sebuah mimpi."Sstt! Gue masih hidup, gue selamat dari kecelakaan itu," ujar lelaki itu, ia menatap sahabatnya dengan tatapan serius.
"Gak mungkin! Pasti gue lagi mimpi kan?" ujar Rafael masih tak percaya dengan sebuah ini. Ia menatap Alvaro meminta bantuan dengannya, untuk menjelaskan pasti ia sedang bermimpi.
Alvaro menggeleng pelan. "Ini nyata Raf, coba lo liat ini bukan mimpi."
"Lo hutang penjelasan sama kita!" sinis Rafael sambil menatap sahabatnya.
Flashback :
Dylan putra dertyn, itulah namanya, ia salah satu sahabat dari Rafael, ia duduk diatas motornya sambil memandang sinis kearah lawannya.
"Lan! Demi apapun, perasaan gue nggak enak, mending lo nggak usah ikut balapan ini," ujar Rafael sambil menepuk pundak sahabatnya.
Dylan menggeleng. "Percaya sama gue, lo tau? Ini salah satu caranya gue dapatin uang."
"Tapi lan.." Omongan Rafael terpotong ketika Dylan meletakkan jarinya tepat di bibir milik Rafael.
"Ini salah satu caranya gue dapatin uang Raf, bilieve what happened!" jelas Dylan membuat Rafael mengangguk pasrah.
Ini waktunya yang ditunggu tunggu, akhirnya balapan pun dimulai, Dylan menatap sahabatnya sambil tersenyum manis.
"Maaf kalau selama ini gue ada salah Raf, jaga diri lo baik baik ya, if i'm wrong i'm sorry!" ujar Dylan lalu ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Tiba tiba, motor Dylan ditendang oleh sang lawan membuatnya seketika oleng, Rafael memandang khawatir kearah Dylan, namun naas motornya tiba tiba saja jatuh.
"DYLAN!" teriak Rafael kencang, semua langsung mendatangi tempat tersebut, namun Rafael justru mendatangi lawan Dylan.
"Semua salah lo, kenapa lo tendang motornya bego! Lo gilak, lo gilak!" umpat Rafael sambil membogem lelaki tersebut.
"I do not care!" sinisnya lalu ia pergi begitu saja.
"Lo!" geram Rafael, "kalau kita ketemu MATI lo ditangan gue!" teriak Rafael.
Dylan segera dibawa kerumah sakit, namun naas! Dylan sudah tiada, Rafael memasuki ruangan tersebut. Ia menatap nanar kearah seorang yang telah dibaluti kain putih.
"Seharusnya lo dengerin kata kata gue lan, lo tuh kenapa sih? Jadi orang keras kepala banget, gue tau lo cari uang dengan cara itu, tapi sekali aja lo dengerin kata gue," ujar Rafael.
"...lo adalah orang terjahat yang pernah gue temuin DYLAN!" Suara Rafael mulai meninggi nafasnya memburu.
Ia memandang tak minat kearah Dylan, "Ingat lo orang terjahat yang pernah gue temuin, I hate you!"
Rafael langsung meninggalkan ruangan tersebut. Ia sama sekali tak minat menatap orang itu.
Flashback off
***
"BANG DYLAN?!" teriak Chelsea kaget, ia menatap orang itu tak percaya.
Rafael menatap Chelsea bingung, "Lo kenal Dylan?" tanya Rafael.
"Iya, jadii..
***
Bersambung..
Next??
Krisannya kakak..
Mampir kecerita baru aku yuk!
Vote yaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Mafia - On Going
Teen Fiction"Lo asik gue santai,lo ngusik gue bantai" Chelsea Queen Alberts. Kisah ini menceritakan seorang gadis yang dikenal sebagai 'LEADER' dari salah satu genk terkejam se-indonesia yaitu genk 'Black Angel'. Bagaimana jika musuhnya adalah kakaknya sendiri...