Guys! Maaf ya kalau aku jarang update soalnya aku udah jarang pake hp ini dan aku juga banyak banget tugas, cerita ini bakal berlanjut di akun Elaisya_Literasi
"Jika kamu menyerangku atau mengancam aku dengan sebuah ancaman, namun aku sama sekali tak peduli, karna menurutku kamu salah pilih lawan, untuk apa mengancamku? Tapi nyatanya aku lebih hebat dari pada kamu, jika kamu menghina keluargaku dengan mulut kotor itu maka balasannya adalah kamu yang akan berakhir di tanganku dengan darah yang menetes."
Chelsea Queen Alberts.
Happy Reading!______________________
Chelsea berjalan menaiki tangga bus tersebut, ia berjalan mendekati seorang lelaki berparas tampan yang dari tadi hanya diam."Van!" panggil Chelsea membuat lelaki itu menoleh lalu tersenyum tipis.
"Em...gue pengen duduk di tempat lo duduk, tapi yaudahlah lo udah duduk lebih dulu," ujar Chelsea pelan.
"Mau duduk di sini?" tanya lelaki yang kerap di sapa Devan.
"Iya sih, tapi lo udah duduk di sana, jadi yaudahlah!" ujar Chelsea sambil menatap Devan.
"Kalau mau duduk sini, tinggal duduk aja kayak sama siapa aja deh!" ujar Devan menggeserkan tubuhnya.
"Beneran nih?" tanya Chelsea memastikan membuat Devan menganggukkan kepalanya.
"Makasih Devan," ujar Chelsea memeluk Devan sekilas.
"Sama-sama."
Bus pun mulai berjalan menuju tempat camping mereka.
"Chels!" panggil Devan.
Chelsea menoleh, "Apa Dev?" tanya Chelsea.
"Gue ada satu permintaan, gue harap lo turutin," ujar Devan sambil menghela nafas pelan.
"Apaan tuh? Kok kayak canggung banget ngomong sama gue, kayak sama orang lain aja," ujar Chelsea penasaran.
"Gue mau lo manggil gue dengan sebutan kakak, lo tau? Sebenarnya mama lo juga nyuruh lo buat manggil gue dengan sebutan kakak, tapi lo?" ujar Devan.
"Tapi kalau lo gak mau, gak pa-pa sih. Gue nggak maksa juga kok!" ujar Devan sambil memalingkan wajahnya.
"Ya ampun, cuma minta itu aja? Bakal gue turutin kali, gue tau kok lo lebih besar dari gue, lo 7 bulan lebih tua dari gue," tukas Chelsea sambil menangkup pipi Devan.
Devan tersenyum tipis, "Oke deh! Makasih ya Chels."
"Kak, lo kok nggak pernah lagi ke rumah gue, sombong amat dah," cibir Chelsea kesal.
"Bukannya sombong tapi nggak sempat terus gue, nanti kalau udah pulang dari camping gue kerumah lo deh," ujar Devan pada sepupunya, sepupu? Yaps! Mereka memang sepupuan.
Chelsea menyenderkan kepalanya ke pundak milik Devan, ia memejamkan matanya karna rasa pusing mulai menyerang, memang ia sangat jarang menggunakan bus. Membuatnya tidak terbiasa.
"Kalau pusing baring aja dulu, nanti gue kasih tau kalau sudah nyampe," ujar Devan membuat Chelsea mengangguk pelan.
20 menit kemudian, bus telah sampai ketempat camping membuat murid bersorak senang.
"Chels! Bangun, udah sampe nih," ujar Devan sambil menepuk pipi Chelsea pelan.
"Hmm..." gumam Chelsea lalu ia membuka matanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Mafia - On Going
Teen Fiction"Lo asik gue santai,lo ngusik gue bantai" Chelsea Queen Alberts. Kisah ini menceritakan seorang gadis yang dikenal sebagai 'LEADER' dari salah satu genk terkejam se-indonesia yaitu genk 'Black Angel'. Bagaimana jika musuhnya adalah kakaknya sendiri...