Gimana? Baik kan aku udah mau lanjutin ceritanya, walaupun vote-nya nggak sebanyak yang baca!
Harap di vote dulu guys..
Happy Reading!_____________________
Siapalagi kalau bukan..Renata tau Renata kan? Kalau nggak tau baca part 2 disana ada penjelasannya.
"Ngapain sih lo? Gak puas puas juga, gue gorok juga leher lo" cibir Kanaya kesal.
"Bodo! Gue nggak ada urusan sama lo, gue ada urusan sama nih anak!" ujar Renata sambil menuding kearah Chelsea.
"Apaan sih?!" Chelsea tidak dapat lagi menahan kekesalannya, ia menggebrak meja hingga meja itu terbelah dua.
"Apaan lo tanya? Sekarang gue mau balas dendam sama lo" sinis Renata sambil mendorong Chelsea hingga gadis itu terjatuh.
"Nih buat lo yang udah nampar gue" Renata melayangkan 2 tamparan ke wajah Chelsea namun itu tak ada rasanya bagi Chelsea.
"Dangsing-eum imi jamjaneun sajaleul kkewo, junbihaseyo! (Lo udah banguning singa yang sedang tertidur, bersiaplah!)" Chelsea menatap Renata dengan tatapan menusuk sambil menyeringai kejam.
"M-mau apa lo?" tanya Renata gugup.
"Mau gue? Ngabisin lo!" ujar Chelsea menatap Renata dengan tatapan dingin.
Tiba tiba suara dering telpon mengagetkan mereka, Chelsea berdecak kesal lalu mengambil handphone-nya.
"Halo? Ganggu aja lo!" kesal Chelsea terdengar kekehan kecil di sebrang sana.
"Emm..gue dengar dari bang Revan, ada orang yang bikin dia curiga" jawab orang di sebrang sana.
"Shit! Perketat penjagaan markas, pasti mereka mau nyerang markas kita, nanti malam tepat pukul 19.30 siapkan 50 pasukan terlatih!" titah Chelsea.
"Siap Queen!" tegas orang disebrang sana membuat Chelsea tersenyum tipis.
"Gue tutup!" Chelsea menutup telpon pandangannya beralih kepada Renata yang masih diam mematung.
"Dan lo? Mau dimana rumah sakit apa langsung ke kuburan?" tanya Chelsea membuat Renata meneguk saliva-nya dengan susah payah.
"Maafin gue Chels! Please!" mohon Renata sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
"Tidak semudah itu, lo harus tanggung jawab karna udah ngusik ketenangan gue!" sinis Chelsea sambil menguncir rambutnya santai memperlihatkan ukiran indah di leher putihnya bergambar mahkota berwarna hitam dengan permata berwarna merah darah.
Semua orang meneguk saliva-nya dengan susah payah, tidak ada yang berani menghentikannya, guru guru? Mereka hanya diam sambil menatap pertengkaran itu tanpa ada yang menghentikannya.
Chelsea berjalan mendekati Renata lalu mencengkram dagu gadis itu membuat Renata meringis kesakitan.
Plak!!
Plakk!!Dua tamparan melayang pada pipi Renata membuat pipi gadis itu terasa perih apalagi kini sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
Lalu Chelsea menendang perut Renata kuat hingga gadis itu terhuyung kebelakang.
Chelsea ingin melayangkan bogeman ke perut Renata namun suara pria menghentikan aktifitasnya.
"Chelsea!" teriak lelaki dengan jubah hitam panjang, membuat semua orang menoleh menatap lelaki itu dengan tatapan heran seolah-olah bertanya, siapakah pria itu?
Orang itu adalahhh...
Bersambung..
Next??
Krisannya kakak...
Kalau vote-nya 15 aku bakalan update.See you in the next part! 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Mafia - On Going
Teen Fiction"Lo asik gue santai,lo ngusik gue bantai" Chelsea Queen Alberts. Kisah ini menceritakan seorang gadis yang dikenal sebagai 'LEADER' dari salah satu genk terkejam se-indonesia yaitu genk 'Black Angel'. Bagaimana jika musuhnya adalah kakaknya sendiri...