IV

9K 1.1K 19
                                    

"Nana pulang!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nana pulang!!!"

Suara yang cukup nyaring itu memecah keheningan Mansion Nakamoto. Karna siang ini hanya ada Winwin dan beberapa maid yang berada di Mansion. Si sulung tengah pergi berkencan bersama kekasihnya, sekaligus fitting baju pernikahan yang akan di selenggarakan sekitar 2 bulan lagi.

"Oh? Nana, kemari sayang."

Jaemin menoleh melihat Winwin tengah duduk menikmati secangkir teh. Kebiasaan Mama nya, menikmati waktu menjelang sore.

"Mama...."

Jaemin langsung duduk di samping Winwin bergelayut manja. Winwin hanya bisa terkekeh melihatnya, sebelum suara ringisan terdengar oleh pendengarannya.

Tentu saja Winwin langsung melepaskan gelayutan tangan Jaemin pada lengan nya demi memastikan sang anak baik baik saja. Tapi ini...

"Nana? Tatap Mama." Kini kedua tangan Winwin menangkup rahang Jaemin. Mata lembutnya melihat bibir sang anak robek juga lebam di sekitarnya.

"Nana, ini kenapa?! Jawab Mama!!" Bukannya menjawab yang dilakukan Jaemin hanya menghindari tatapan mata milik Winwin.

Bukannya apa, mata berkaca kaca milik Winwin akan membuat Jaemin merasa bersalah karena air mata itu keluar karena dirinya.

"Nana... jawab Mama..." Suara Winwin melirih, sendu. Dia sedih sang anak lebih memilih menyembunyikan nya daripada memberi tau nya.

"Ma, Nana tidak apa. Ini hanya luka kecil." Jaemin tersenyum walaupun ujung bibir nya terasa sakit. Tapi itu tidak penting, Winwin yang akan menangis jauh lebih penting. Mengingat Mama nya itu sangat sensitif terkait tentang anak anaknya.

"Luka kecil bagaimana, Nana? Lihat bibir Nana- Oh Tuhan!! Leher Nana juga memerah dan terluka. Nana, tidak mau jujur dengan Mama, ya?" Winwin menatap sendu putra nya, kemudian merangsek masuk ke dalam dekapan sang anakㅡsalah satu kebiasaan Winwin tentu saja.

"Mama, Jangan menangis! Astaga Nana tidak apa apa, Ma." Jaemin panik karena kini Winwin terisak pelan di pelukannya. Ingatkan jika Winwin akan sangat sensitif.

"Seharusnya, Nana bisa melindungi diri Nana sendiri. Haechi juga terluka karena Nana, jadi Nana tak mau mendengar lagi orang yang Nana sayang menangis atau sakit karena Nana."

Winwin melepas pelukan nya menatap sang anak yang kini menunduk. Winwin menyadari banyak pihak yang membenci anaknya, bahkan tak segan sampai melukai permata nya. Tapi Jaemin tak pernah mengeluh tentang hal itu. Dimana setiap hari serasa di terror, tak pernah sekali pun Jaemin mengeluhkan nya. Yang terkadang membuat Winwin benar benar was was.

"Bagaimana jika Hyung mu tau, hm?" Winwin mengelus pipi Jaemin, membuat Jaemin mendongak.

"Mama, jangan sampai Dejun Hyung tau. Nana, tidak mau dia dihukum lagi. Bunda Ten sudah memberinya hukuman, Mark Hyung juga sudah memarahinya."

✔[TERBIT] Earl J's : Fiance ㅡ [NOMIN] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang