08 🍁Kehilangan Hal yang Berharga Part 2🍁

299 7 0
                                    

Clara POV

Apakah aku sudah tidak waras?

Bagaimana aku bisa seliar itu?

Apakah karena aku sudah sering menonton film dewasa, jadi aku seperti ini?

Aku malu!!

Clara bodoh!! Bodoh!! Bodoh!!!

Seperti itulah caci maki yang aku tujukan untuk diriku yang bodoh ini. Aku tidak menyangka aku akan seliar itu. Tanda kissmark pun sangat mudah untuk dilihat. Bagaimana aku akan menunjukan mukaku dihadapan Tomy dan keluarganya. Clara kau sangat Bodoh!!!! Aku Malu!!!

Acara mandiku sudah selesai sejak 10 menit yang lalu, tapi aku masih betah berdiam diri didalam toilet. Tidak dipungkiri,Kewanitaanku sakit sekali, entah bagaimana aku tadi berlari ke kamar mandi tapi tidak bisa merasakan apa-apa. Aku mau keluar dari kamar mandi ini, tubuhku sudah menggigil karena kedinginan

Aku berjalan tertatih dengan raut wajah yang menahan sakit, aku membuka sedikit pintu kamar mandi untuk memastikan tidak ada Tomy dikamar. Aku menelisik seluruh kamar, sepertinya Tomy sudah keluar. Aku bernafas lega, dengan begini aku bisa keluar dari kamar mandi.

Aku membuka pintu kamra mandi dengan cepat, melangkahkan kaki ke tengah kamar dan termenung. Aku tidak punya baju untuk dipakai, sedangkan pakaian yang aku punya tertinggal diapartemen pribadi milik Tomy. Jadi aku harus pakai apa?

Cklek

Bam!!

"Clar- Ups! Maaf clara"

Aku hanya bisa menatap bingung ke arah pintu kamar. Apakah tadi itu Tomy? Apakah Tomy melihat tubuhku? Ahhh!! Aku jadi bertambah malu!!

"Maaf clara, aku tak tahu kalau kau hanya memakai bathrobe sekarang. aku ingin memberimu baju, karena kau kan tidak punya baju disini. Aku taruh didepan pintu yah? Kalau kau sudah selesai memakai baju, turunlah kebawah untuk makan siang." Ucap Tomy.

Aku berjalan menuju pintu, membukanya secara perlahan. Terlebih dahulu, ku tengokkan kepalaku kekanan dan kekiri memastikan tidak ada siapa-siapa. Setelah keadaan tampak aman, aku melihat ke arah bawah dimana disana ada paperbag yang aku yakini berisi baju. Aku sesegera mungkin mengambil paperbag itu, menutup pintunya kembali dan memakai pakaian yang tersedia di paperbag. Anehnya, bra dan cd itu sangat pas ditubuhku.

Aku menuruni tangga menuju ke meja makan, disana terdapat para maid yang sedang menyiapkan makan siang dan Tomy yang sedang duduk memainkan handphone-nya.

Author POV

Mendengar suara langkah, Tomy mengalihkan matanya ke arah sumber suara. Terdapat Clara yang sedang menuruni tangga terakhir dengan tertatih. Tomy pikir ia harus membantu Clara jadi ia menghampiri clara.

"Perlu ku bantu? Atau gendong?" Tomy mengulurkan tangannya kepada clara.

"Tidak usah. Aku bisa sendiri." Clara menghiraukan uluran tangan Tomy, dan terus berjalan ke arah meja makan.

"Apakah masih sakit?"

Langkah Clara terhenti, ia menatap datar wajah Tomy, "Menurutmu?" Clara kembali

"Menurutku ya kau masih sakit? Ayo aku bantu saja." Tomy masih membujuk clara.

"Bantu apa? Aku sudah sampai di meja makan." Tomy hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Maafkan, aku kan hanya ingin membantu saja." Tomy berjalan ke arah kursinya,tepat di sebrang Clara.

"Mari makan. "Ajak Tomy.

====

Setelah makan siang, mereka memutuskan untuk bersantai menonton televisi diruang keluarga. Tak ada obrolan atau suara dari mereka. Mereka tenggelam dalam lamunana masing-masing.

"Oh iya, ibu dan ayah kemana? Aku tidak melihat mereka sejak tadi." Tanya Clara.

"Hah- oh! Mereka ada acara reuni, kemungkinan mereka pulang agak malam." Jawab Tomy.

Setelah itu, keadaan kembali sunyi.

Tomy POV

Bagaimana ini? Waktunya hanya 1 bulan.

Aku nyakin Clara pasti marah bila aku bilang tentang hal ini.

Tapi, aku tidak akan membiarkan bila david menghentikan pencarian adikku.

Bagaimana ini?

Aku tidak tahu lagi harus bagaimana, saat pertama kali aku mempertemukan Clara dan David. David membuat perjanjian bahwa aku harus menyerahkan Clara untuk menjadi simpanannya atau pencarian adikku akan dihentikan.

Aku tidak mau jikalau hal itu dihentikan, aku sudah putus asa mencarinya, beruntung aku mempunyai teman yang baik seperti David. Dia membantuku untuk mencari adiku yang hilang.

Aku sudah mencari adikku selama 11 tahun, tapi usahaku itu berujung sia-sia. Aku tidak mendapatkan apa-apa, aku hanya mempunyai foto bayinya saja.

Aku mempunyai dua adik, adik laki-laki dan perempuan. Mereka bernama Alvaro Rasyifa dan Stella Salsabilla. Aku dan mereka hanya berjarak 4 tahun. Aku kehilangan mereka, saat aku diculik oleh empat pria yang aku tidak tahu mereka siapa.

======
TBC

Vote dan komenyah biar aku semangat buat ngelanjutinnya😊😊😊

Simpanan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang