Aku pulang kerumah saat hari menjelang sore. Kudapati ayah yang sedang duduk disofa dengan seorang wanita dan dibelakangnya ada dua orang pria yang berbadan besar dan bermuka sangar.
"Ayah,wanita itu siapa?" Kataku.
"Ck! Jangan banyak tanya! Hey, cepat bawa dia kedalam mobil. Dan kirimkan dia ke merlyn. Pasti dia akan membayar gadis yang masih perawan dengan harga mahal." Kata wanita itu.
"Baik, nyonya" jawab dua orang pria.
Tanpa aku sangka dua pria itu memegang kedua lenganku dengan amat erat. Aku sontak berontak dari genggaman itu, meskipun hasilnya sia-sia. Aku tetap dibawanya kedalam mobil yang terparkir rapih dihalaman rumah. Banyak tetangga yang hanya bisa melihatku saja yang tengah diseret masuk ke dalam mobil tanpa niat membantu.
Tangan dan kakiku diikat kencang oleh tali tambang, yang menyebabkan tangan dan kakiku lecet. Mulutku juga ditutup menggunakan lakban. Aku akan dibawa kemana? Mau diapakan aku? Kurasa Perjalanannya sangat jauh, tangan dan kakiku sampai kram.
Sekitar 3 jam aku dalam keadaan diikat, sampailah aku disebuah rumah megah, tapi aku heran mengapa rumah yang megah ini berada ditengah hutan disekelilingnya tidak ada lagi rumah yang tampak hanya ada bangunan seperti club malam yang aku lihat tepat disebelah rumah itu.
Aku diseret keluar dari mobil, didepan rumah megah itu terdapat seorang wanita dewasa berpakaian sangat minim dan disebelah kanan dan kirinya terdapat dua orang pria berotot.
"Apakah kalian suruhan dari Emely?" Wanita itu menghampiri ku. Pandangannya terus melihat ke arahku.
"Iya nyonya Merlyn, ini gadis yang akan dijual oleh nyonya Emely dan tuan Rudi." Jawab orang suruhan ayahku.
"Cantik. Dia putih,kulitnya mulus, tubuhnya sangat terawat. Pasti dia masih perawan. Ini akan jadi wanitaku yang paling berharga. Bawa dia masuk!" Suruh wanita, yang bernama Merlyn itu kepada dua anak buahnya.
"Baik nyonya!"
"L-lepas kan!! Lepaskan aku!! Kalian mau bawa aku kemana!!"
Aku diseret oleh kedua anak buah Merlyn untuk memasuki rumah megah tersebut. Aku mencoba berontak agar mereka melepaskanku tapi usahaku tidak berhasil. Didalam rumah megah itu terdapat banyak wanita yang hanya memakai hotpans dan tanktop berlalu-lalang dan Ada juga yang sedang mengobrol.
'Tempat apa ini? Kenapa banyak sekali wanita berpakaian seksi?'
"Nah! Gadis cantik, sekarang ini adalah rumah mu" Kata Merlyn.
"I-ini t-tempat apa? A-aku mau pulang!!!" Teriak Clara menarik perhatian semua orang.
"Tenang sayang, kau tidak akan ku sakiti. Jangan takut. Bawa dia ke kamarnya!" Perintah Merlyn.
"Baik nyonya!" Ucap dua anak buahnya.
"L-lepaskan!! Aku mau pulang!!!! Aaaahh lepaskan!!!" Clara yang sedang berontak dilihat oleh semua wanita yang ada di ruangan itu.
"Biasalah dia adalah anak baru yang akan menjadi keluarga kita. Jadi kalian tidak perlu terkejut." Merlyn mencoba untuk menenangkan suasana.
Aku tiba disebuah kamar dilantai tiga rumah ini. Kamar bercat biru pastel itu tidak terlalu besar, ada sebuah lemari pakaian, televisi yang besar dengan pengeras suara dikanan dan kirinya. Ada sebuah pintu disamling dekat televisi yang aku yakini itu adalah kamar mandi. Cahaya bulan menembus kedalam kamar melalui jendela. Kalau saja jendela itu tidak dipasangi oleh tralis pasti aku akan mencoba menyusun rencana untuk kabur dari tempat ini.
Ceklek
Pandanganku beralih ketika pintu yang aku yakini kamar mandi itu terbuka. Dari sana keluar seorang gadis cantik berkulit eksotis, tingginya mungkin sedikit dibawahku, dia terlihat masih muda, dan dia hanya memakai bikini warna ungu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan CEO
Romansa"Hubungan Rumit antara Clara, Tomy dan David." Tapi ini gak ada sama sekali unsur dewasanya.