07 🍁Kehilangan Hal yang berharga🍁

394 8 0
                                    

Author PoV

Disebuah gedung sedang diadakan pesta pernikahan yang terbilang mewah. Pernikahan antara Tomy Alfarinsi dan Clara Violeta. Pesta pernikahan yang dihadiri banyak orang-orang penting. Bahkan, artis pun diundang. Sebenarnya bukan mereka yang mengundang tapi Evelyn lah yang mengundang mereka.

Pesta itu pun dihadiri juga oleh atasan dari Tomy, yaitu David Alexander yang ditemani oleh sang istri Dinda Alfina dan anak mereka Lily Alexander. Pasangan yang sangat serasi.

Perberkatan sudah diadakan tadi pagi. Berjalan dengan lancar. Mempelai wanita yang tampil sangat cantik dengan gaun sederhananya. Acara pernikahan yang sangat mewah dan meriah, karena yang mempersiapkan ini 100% adalah Evelyn.

"Kau tidak lupa akan janjimu kan?" Tanya David yang sedang meminum wine ditemani oleh Tomy, sang mempelai pria.

"Apakah harus sekarang? Aku baru saja menikah, bahkan belum ada 24 jam aku menikah Dan kau sudah menagih janjimu?" Tanya Tomy terperangah.

"Lebih cepat,lebih baik kan? Aku juga sudah tidak sabar untuk memiliki clara." David melihat clara yang sedang asik berinteraksi dengan Lily.

"Apakah clara mau dijadikan simpanan oleh mu? Aku pikir dia tidak akan mau! "

"Janji tetap janji. Atau kau mau aku tidak lagi membantumu dalam pencarian adikmu? "

"Satu bulan. Aku butuh waktu satu bulan untuk berbicara dengan dia."

"Baiklah."

Tomy melihat clara sendu. Wanita yang beberapa jam lalu sudah resmi menjadi istrinya itu, dia merasa kasihan.

🍁🍁

Tomy dan Clara sekarang berada di kamar milik tomy dirumah orang tuanya. Mereka tidak mengadakan bulan madu karena menurut tomy itu terlalu rumit dan membuang waktu, karena waktunya dengan clara hanya satu bulan saja untuk dapat membicarakan perihal menjadi simpanan bosnya.

"Aku akan mandi duluan. Tidak apakan?" Tanya Tomy.

"Silahkan. Aku harus menghapus riasannya terlebih duhulu baru mandi." Jawab Clara.

Clara saat ini merasa canggung kepada Tomy. Karena, malam ini adalah malam ketika ia harus menyerahkan kehormatannya kepada Tomy. Ia pun teringat dengan pesan Evelyn, yang sekarang resmi menjadi mertuanya. 'Clara, apakah ibu harus memberikan obat kuat kepada Tomy agar kalian bisa bercinta dengan lama? Ibu sangat berharap kalau setelah malam pertama itu kamu langsung mengandung anak Tomy! Ibu tidak mau kau dan Tomy menunda kehamilan. Ibu sudah tidak sabar untuk menimang cucu! Ingat kau tidak boleh menunda kehamilan!' Sangat memaksa tapi mau bagaimana lagi.

"Hey, Clara!" Panggil Tomy.

"Ah iya? Ada apa?" Tanya Clara.

"Kau melamun. Aku sudah memanggilmu daritadi tapi kau tidak menjawab. Pergilah mandi."

"Baiklah."

Clara melepaskan pakaian yang melekat ditubuhnya satu-persatu sampai tidak ada satupun helai benang yang ada ditubunya sembari memikirkan apa yang ibu mertuanya inginkan. Ia belum siap untuk melakukan hal intim dengan seorang pria, malahan ia pun masih belum siap untuk menikah.

"Dingin!" Clara masih terfokus akan pikirannya sampai ia sudah menyalakan shower tetapi air yang dikeluarkan malah air dingin.

"Aku terlalu banyak memikirkannya. Ini kan termasuk kewajiban seorang istri kenapa aku harus panik?! Akkhh!! Aku pusing!"

Dua puluh lima menit kemudian clara keluar dari kamar mandi dengan berpakaian baju tidur bergambar tayo. Ia melihat diranjang sudah terdapat Tomy yang sedang menyender ke headboard kasur dengan smartphone ditangannya.

Simpanan CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang