Baru beberapa hari kak Bright tinggal dgnku dan merubah hidupku, tiba2 saja ibuku datang menjemputku, aku tahu dia sudah datang saat aku memberinya kue ulang tahun, waktu kak Bright pertama kali menginap dirumahku.
Setelah kak Bright mengantarku sampai kampus, paman lalu mengajakku pergi.
"Ayo... tuan ikut dgn saya..!"
"Kemana...?"
"Ikut saja..."
Kemudian paman membawaku pergi dari kampus menuju kesebuah tempat, keluargaku dulu setiap akhir pekan menghabiskan waktu berkumpul disini.
"Win.."
"Ibu...?"
Kemudian ibu menghampiriku dan memelukku.
"Maafkan ibu nak !ibu minta maaf....karena baru sekarang ibu datang menjemputmu...kau sudah dewasa...?"
Ibu kemudian membelai rambutku, aku hanya bisa menangis dipelukannya.
"Ayo... kita pulang sekarang..."
Aku lalu menggeleng.
"Aku..masih belum bisa bu....."
"Kenapa... ?kau masih belum bisa melupakan kejadian itu...?"
Aku hanya bisa terdiam mendengar perkataan ibuku .
"Ibu tak memaksamu...jika kau masih belum ingin pulang !tapi nanti ada seseorg yg ibu ingin kenalkan padamu..."
"Bisakah kita bertemu disini saja bu...?"
"Baiklah ibu akan kesini menunggumu datang jika kau ingin bertemu...sampai kau siap pulang !"
Setelah itu tanpa sepengetahuan kak Bright kami sering bertemu, aku juga meminta paman utk merahasiakannya dari ibuku.
"Ibu...mana org yg ingin ibu kenalkan padaku ?apa dia suami baru ibu...?"
"Bukan...itu kejutan untukmu nanti saat kau pulang kerumah..."
Hingga suatu hari dipagi itu, tiba2 saja ibu datang ke apartemen dan mengetahui hubungan kami, kemudian dia membawaku pulang kerumah kakek.
"Selamat datang tuan Win..."sambut bibiku ketika aku sampai dirumah.
Aku begitu terkejut ketakutan ketika aku melihat adikku muncul dari belakang bibiku.
Aku lalu terduduk lemas kemudian ibu menghampiriku dan mendekatkan dia padaku.
"Win...hei !jangan takut ini yg ibu ingin kenalkan padamu namanya cathy....dia sangat mirip adikmu kan !ibu melihatnya disebuah panti di Amerika waktu acara amal...ini kakak Win sayang !"
Kemudian anak kecil itu menatapku, dia memang mirip adikku hanya saja kulit dan rambutnya agak berbeda, aku kemudian mengelus rambutnya dan memeluknya.
"Kakak Win..."panggilnya
Membuatku menangis terharu, teringat adikku terakhir kali memanggilku.Sesampainya dirumah kakekku, aku lalu disambut selamat datang oleh seisi rumah, kemudian aku me-lihat2 ruangan rumah itu masih sama seperti dulu, hanya saja ruangan tempat terjadinya tragedi itu sudah dibongkar dijadikan taman.
Siangnya kami sekeluarga langsung berangkat keAmerika.
Setelah 3 bulan tinggal dan kuliah disana !walaupun kehadiran adik baruku yg menghiburku, tapi kerinduanku akan kak Bright tak bisa kubendung, hingga akhirnya aku mencari nomer telepon ayahku dan mengadu padanya, hanya ayahku yg bisa mengerti dan memahamiku.
Sewaktu masih dikampus saat aku melihat paman Boydtuan ditangkap sama kak Bright aku lalu menghubungi ayahku, agar ayahku bisa menjelaskan semuanya, setelah itu dia menanyaiku.