4

3.7K 312 4
                                    

Hari Minggu pagi yang cerah Sakura mulai sibuk dengan kegiatan memasaknya di dapur. Meskipun ia mempunyai beberapa asisten rumah tangga yang menemaninya dan selalu siap siaga di rumahnya tidak menjadikan Sakura menjadi anak manja.Dengan adanya asisten rumah tangga di rumahnya mengajarkan Sakura artinya perbedaan dan kebersamaan.

"Akhirnya selesai juga," ucap Sakura dengan senang. Sakura membawa masakan miliknya ke ruang makan utama.

"Paman, bibi, ayo kita makan," ucap Sakura sambil merapihkan beberapa alat masak.

Para pelayan disana terlihat ragu - ragu. Walaupun mereka dan Sakura sudah sering makan bersama,masih ada rasa sungkan untuk mereka. Menyadari jika para pelayannya belum terbiasa dengan hal itu Sakura segera menarik mereka.

"Aish...Paman dan bibi ini. Sudah berapa kali kita makan bersama masih saja sungkan padaku." Sakura dengan senang hati melayani mereka.

" Nona...Jangan seperti itu. Bagaimanapun kami hanya seorang pelayan," ucap Hiroaki selaku tukang kebun dirumah Sakura.

" Ah paman...Kau ini sudah seperti ayahku sendiri. Kau bahkan sudah ada saat aku masih kandungan," ucap Sakura dengan enaknya.

Semenjak Sakura tinggal di Konoha, ayah dan ibunya memerintahkan sebagian pelayan di Suna untuk menemani Sakura. Maklum Sakura tidak bisa menempati rumah di Konoha yang tidak bisa dibilang kecil itu sendirian.

 Maklum Sakura tidak bisa menempati rumah di Konoha yang tidak bisa dibilang kecil itu sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari kecil Sakura sudah akrab dengan para pelayan - pelayan dirumahnya. Ia selalu memperlakukan baik para pelayan,para pelayan pun senang dengan Sakura. Saat mendengar jika Sakura akan berkuliah di Konoha membuat para pelayan sedih, tetapi setelah tiga hari kepergian Sakura,mereka di tugaskan untuk melayani Sakura di Konoha,meskipun cuman beberapa, tetapi cukup membuat mereka senang.

Sakura sangat senang ketika para pelayan berada di Konoha. Di Konoha ia dapat bebas melakukan apa pun dengan para pelayan tanpa ada batasan. Saat di Suna dia juga dapat melakukan hal bebas tetapi masih terdapat batasan,ayah dan ibunya juga sangat baik pada pelayan, tetapi mereka masih memberikan batasan pada mereka.

Meskipun Sakura terlihat kekanakan dan seperti orang yang tidak peka, tapi percayalah dibalik itu semua Sakura adalah orang yang sangat peka dan sangat peduli pada sekitarnya. Sakura menyembunyikan itu semua dari orang- orang, termasuk keluarganya. Tidak peduli dibilang bodoh atau apa pun. Ia hanya melakukan hal yang membuatnya senang dan tidak berat untuknya menjalaninya.

Dari kecil Sakura adalah anak yang ceria dan usil. Saat beranjak remaja ia mulai digemari para laki - laki. Banyak laki - laki yang mendekati dirinya secara diam - diam atau bahkan terang - terangan, tetapi tidak ada satu pun yang berpacaran dengan Sakura. Bukan tidak ada yang menarik dari laki - laki itu, hanya saja Sakura belum siap untuk berkomitmen, jika banyak remaja yang dengan senang berpacaran dengan orang yang mereka sukai, berbeda dengan Sakura yang selalu ragu. Mungkin jiwa bebas Sakura yang menjadikannya takut berkomitmen. Sasuke adalah sosok laki - laki berbeda menurut Sakura. Sejak awal kejadian Sasuke memeluknya, ada rasa berbeda dengan laki - laki itu, dan hal itu yang membuat Sakura mempertimbangkan Sasuke.

Rival Nii - chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang