Pertandingan demi pertandingan sudah dilalui, kini Konoha University kembali menghadapi Suna University di final turnamen basket se Jepang.
Sakura terlihat kebingungan mencari tempat yang apik untuk menonton pertandingan. Para penonton terkesima melihat kecantikan Sakura, tidak sedikit yang menawari Sakura untuk duduk disebelah mereka.
Sakura mulai risih dengan tatapan para pria - pria itu, dia tidak menyalahkan sepenuhnya para pria - pria itu, sebab ia hanya memakai baju tanpa lengan yang menampilkan lengan indahnya itu tanpa memakai jaket atau kardigan.
"Jidat..." Seseorang memanggil Sakura dengan keras. Sakura yang merasa familiar dengan suara itu menengok pada sumber datangnya suara. Sakura membulatkan matanya ketika melihat seseorang berambut pirang melambai - lambaikan tangan padanya.
"Pig!" Sakura menghampiri dengan cepat orang itu.
Sesampainya di hadapan orang itu Sakura segera memeluknya dengan erat.
Sakura melepaskan pelukannya.
"Kau curang tidak mengabari ku jika sedang berada di Jepang, Ino." Sakura menitikan air mata.
"Huh... Kau masih cengeng saja." Ino menyindir Sakura yang tidak pernah berubah.
"Tidak peduli." Sakura mengusap air matanya hingga akhirnya memeluk Ino kembali.
Persahabatan Sakura dan Ino dimulai saat masih taman kanak - kanak. Orang tua mereka saling mengenal. Semenjak kecil Ino bercita - cita menjadi seorang desainer hingga ia memutuskan untuk mengambil kuliah di Jerman. Sakura yang mengetahui hal itu awalnya merasa sedih, tetapi sebagai sahabat yang baik ia hanya mendukung impian sang sahabat.
Ino mempersilahkan Sakura duduk di bangku kosong sebelahnya.
"Mengapa kau bisa berada disini,Ino? Sakura bertanya pada Ino.
"Sai adalah kekasihku. Tentu saja aku menonton pertandingan kekasihku, Sakura." Ino memutar kepalanya bosan.
"Ah..." Sakura baru teringat jika sahabatnya itu mempunyai kekasih di Konoha.
"Lalu bagaimana dengan kuliah mu, pig?" ucap Sakura dengan penasaran.
"Kau ini seperti tidak tau aku saja," ucap Ino.
"Kau harus merubah perilaku itu, Pig!" Keluh Sakura.
Dari dulu Ino selalu melakukan hal semaunya, tanpa memikirkan sebab dan akibat dari hasil perbuatannya, contohnya saat ini, ia membolos dari kuliahnya di Jerman.
"Sudahlah. Lalu bagaimana denganmu? Ku dengar dari Sai - kun kau berpacaran dengan Sasuke." Ino bertanya dengan serius.
"Errr... Ya seperti itu lah. Ku mohon jangan bilang pada Sasori - nii ya pig." Sakura memohon pada Ino dengan mengeluarkan wajah imutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival Nii - chan
FanfictionUchiha Sasuke kapten basket yang super dingin di Konoha University jatuh cinta pada Haruno Sakura adik kandung dari rivalnya, Haruno Sasori. Bagaimana perjalanan cinta Sasuke dan Sakura ? Ikuti terus ceritanya. Semua Tokoh milik Masashi Kishimoto, d...