Part : 3

456 37 6
                                    

Happy Reading💋🌱

Pukul 16.15. Akhirnya Bella benar-benar  menyelesaikan kelasnya. Dan sekarang ia sedang berjalan menuju parkiran. Bella Sendirian. Cika dan Raya sudah pamit duluan, mereka dijemput oleh masing-masing pangerannya. Sedangkang Bella harus menunggangi motornya SENDIRI.

"Nasib-nasib" celoteh Bella miris. Ia miris dengan didirnya sendiri yang masih SENDIRI.

Ditengah-tengah meratapi kejones-an nya tiba-tiba Bella mendengar suara gaduh di persimpangan jalan. Karena Bella kepo akut lantas ia menghampiri asal suara.

"Ketua BEM? Loh ngapain Sore-sore gini? ada rapat kah?" Bella bertanya-tanya sendiri. Ia melihat Jeno alias Ketua BEM universitasnya yang masuk ke ruangan yang sama ingin ia kepoin.

Karena pintu yang tidak tertutup rapat, Bella pun mencuri kesempatan untuk menguping.

Kak Presiden beserta jajarannya juga ada. Wah pasti rapat penting nih. Gue mesti pasang parabola lebar di kuping gue biar bener-bener kedengeran. Batin Bella.

"Nggak usah basa-basi lagi, karena ini bukan rapat resmi yang basi. Ini rapat singkat dan eksklusif serta penting,darurat,genting...gak perlu prabayar semuanya gratis, cukup kita dulu yang tau yang lain nanti" 

Halah lo yang basa basi tolol. Gus lah lama beut heran. Batin Bella tak sabar.

"Jadi bagaimana kalian setuju jika kita, maksudnya para mahasiswa universitas ini ikut membantu para buruh untuk mengaspirasikan pendapatnya?" Lanjut Ishaq, sekarang serius. Ishaq, cowok yang menjabat sebagai presiden universitas ini.

What! Wait wait, apa si maksudnya, kagak ngerti gue.

"Kita setuju, karena masalah mereka masalah kita juga, dan derita mereka derita kita juga!" Timbal Jeno ketua BEM dengan tegas.

"Yah betul, kita akan membantu mereka untuk demo" ujar salah satu cewek berkerudung pasmina didalam, yang diangguki oleh beberapa orang yang juga disana, tampak menyetujuinya.

He? Demo?! Ya tuhan Masalah apa lagi ini, kok bisa gue gak ngerti beritanya?.

Karena merasa Bella kudet dalam hal seperti itu ia langsung merogoh ponselnya di saku almetnya,lantas ia membuka semua sosmed dan hasilnya tampak mengejutkannya.

Lah iya anjir, udah trending! Sampe ke twiter segala??!.

Bella terus mengescroll semua apk sosmed. Sebagai bagian dari k-popers Bella juga sempat membantu menterndingkan hastag #mosiTolakRUU di twiter. Dan saking seriusnya sampai dia tak tahu bahwa dari tadi ada yang memeperhatikannya dari dalam.

"Mbak lagi apa ya?" Tanya cewek berambut hitam legam masih dengan mimik sopan.

"Ish! Bawel banget dah! Pake tanya lagi, gue lagi bantu buruh lah" Parahnya Bella menjawab dengan nada ngeggad. Pake D, soalnya ngotot banget sampai urat lehernya kelihatan.

"Kamu nguping kita dari tadi?" Tanya Ishaq tampak mulai mengintrogasi.

"Hooh gue nguping kalian, sumpah ternyata gue kudet juga" Bella menjawab masih dengan menatap layar ponsel sembari geram dengan aktivitas mentrendingkan hastagnya di twiter.

"Hey! Kalau ngomong lihat orangnya! Masih punya etika sopan santun kan?" Ishaq menegur tegas Bella.

Mampus! Mati gue. Aduhh pake segala ketahuan lagi. Siapa disana!! Jeball HELPP MEE.

Bella pun tersadar, tatapannya akhirnya menatap orang-orang yang rupanya sedari tadi menangkap ketertangkap basahnya.

Bella seketika mematung. Semua memandang cewek itu dengan tatapan mengintrogasi.

Otokeee! Oma-ya Appa-ya! dowajuseyo :(.

"Lagi ngapain kamu disitu?" Tanya Dean, si wakil Ishaq. Ya pak wakilketu.

"S-sa-ya mau pu-lang kak" jawab Bella terbata-bata.

"Yakin pulang? Bukannya tadi nguping?" Sindir mbak-mbak berkerudung pasmina.
Pedes juga nyinyirnya.

"Nguping? Hahaha kakak bisa aja nglawak, mana ada saya nguping kak...saya tuh mau ke parkiran,ambil motor trus pulang" kilah Bella berbohong.

Iya suer, gue mau keparkiran mau pulang eh salah siapa nggak bisa anteng kalian...rupanya ada rapat disini, kan gue kepo...muehehehe.

"Tapi,Ke parkiran seharusnya tadi belok kanan kan, kenapa kakak belok kiri ke sini?" Tanya cewek berambut legam tambah intens. Membuat si Bella skakmat termakan kebohongannya sendiri.

"Sejauh mana kamu mendengarkan kita?" Kini Jeno angkat bicara.

Dengan polos dan tampang cengonya Bella menjawab "Sejauh jarak aku sama kamu kak. eh?" Bella membekap mulut coagnya.

Nyatanya mereka nggak seseram dan sesangar yang kalian bayangkan. Buktinya beberapa dari mereka terlihat sedang menahan tawanya ketika mendengar gombalan receh Bella, termasuk si Ishaq. Catat gaes ISHAQ dan JAJARANNYA menahan tawa. Membuat Jeno salting sendiri.

"Ekhem!" Jeno berdeham menetralkan suasana.

Karena baru Ishaq yang tersadar, ia pun menegaskan Bella kembali "Tidak seharusnya kamu menguping seperti tadi, tidak sopan dan tidak etis...jika kamu ada keperluan, kamu bisa ketuk pintu dan ucapkan salam terlebih dahulu. Tidak seperti tadi, malah nguping. Tidak pantas untuk perilaku seorang mahasiswa universitas yang berkelas ini! Saya harap kamu tidak mengulanginya lagi"

Bela tertunduk diam, disela-sela Ishaq berkata ia pun mengangguk. Jujur sekarang Bella mengakui kesalahannya. Sedikit.

"Dan saya harap kamu tidak terlebih dulu membocorkan ini semua. Kita takut semuanya akan anarkis dan tidak kondusif" lanjut Ishaq yang lagi-lagi di balas anggukan oleh Bella.

"Tapi jangan harap kamu akan lolos dari hukuman" Ucap Dean.

"Hee??" Sontak Bella membelakakan matanya. Ia terkejot.

"Sudah-sudah, yang penting sekarang kamu pulang dulu. Udah jam lima lewat, kayaknya mau magrib. Nggak baik buat anak perempuan kayak kamu keluyuran magrib-magrib"

Seketika semua pura-pura berdeham seperti orang yang terkena batuk kronis. Ada juga yang pura-pura menepuk-tepuk udara, seolah sedang menangkap nyamuk.

"Apa? Gue dibilang keluyuran?"

"What the fuck!"

____________________________________

Tbc.

Kalian taulah siapa yang ngomong gitu. Shuttt! Cukup kita berdua aja yang jadi impostornya :v.

Oke sekian.

Jangan lupa tinggalkan jejak di pojok kiri bawah😊.

Tanks yang udah baca💋.

🌱🌱🌱

Mas-Mas Almet ijo : SARANGHAE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang