Part : 11

220 23 9
                                    

Kau yang memulai, kau yang harus mengakhiri

***

Met Baca ^ő^

Reza terus berjalan menghindari Bella yang sedari tadi terus mengikutinya. Kerap kali cewek itu menjajarinya, ia meminta untuk dibelikan seblak dan boba seperti perkataan yang dilontarkan lima detik yang lalu, namum Reza tidak menggubrisnya. Cowok berkacamata avivator hitam ini justru memilih untuk menambahkan laju kecepatannya, alih-alih tidak menyerah Bella terus mengejarnya dan begitu terus hingga saat ini mereka saling kejar-kejaran ditengah-tengah keramaian masa.

"Pipipipip calon mantu" Reza menyelip di kerumunan mahasiswa lalu tangannya ia rapatkan kedepan sebagai alat untuk mengahalau manusia yang menghalangi jalannya.

"Woi mas almet ijo gue minta seblak sama boba, jangan kabur lo" triak Bella mengikuti arah pergerakan Reza.

"Iih setan! Kaki gue!"

"Anying siapa yang ndorong gue hah?!"

"Aww kecepit"

"Jangan dorong-dorong dong"

"Woi bakso gue tumpah nih bege"

"Jika kau injak nasi kucing aku, akan aku jadikan kau tai kucing! Kemari sini kau taek!"

Yaaa seperti itulah akibat ulah mereka kejar-kejaran ditengah kerumunan masa. Ada yang terinjak kakinya, ada yang kedongsok, ada yang terhempit dan ada juga makanan yang tumpah akibat mereka berdua. Wah cukup meresahkan ya bund anaknya. Untung aja lagi pada damai.

"Dih gitu aja lemah banget" Reza menjulurkan lidahnya lantas melesat begitu saja ke tengah jalan saat mendapati Bella yang sedang terjongkok lemas, beristirahat seraya mengatur nafasnya.

"Awas lo ya" Geram Bella kemudian ia berdiri menyusul pergerakan Reza.

Di tengah-tengah masa yang tampak sedang duduk melepas penat, tingkah konyol Reza muncul, ia memamerkan bokongnya sambil ditepuk beberapa kali ke arah datangnya Bella. Wajah tengilnya turun sehingga berada di antara kedua sela kakinya di bawah.

"Tangan kosong kalo lo berani" tantangnya kemudian.

"Gelud sini kalo lo berani" balas Bella tak mau kalah seraya membusungkan dada.

Reza terkekeh remeh, ia kembali melanjutkan larinya sembari matanya berpencar mencari tempat  persembunyian. Tiba-tiba matanya menangkap polisi-polisi yang masih siaga menjaga pertahanan dengan tameng yang mereka gengam, detik itu juga keluarlah ide dari benak Reza bak ada bohlam menyala ia menjentikan jarinya. Tanpa menimbang-nimbang masalah yang akan menimpanya nanti Reza langsung menuju kubu lawan.

Tok tok tok

Reza mengetuk benda yang aslinya tidak begitu keras itu. "Punten pak permennya pak" sapanya masih sopan, karena kebetulan Reza bawa sebungkus permen jadi sekalian Reza menawarkan makanan pengemut rasa itu, sekaligus buat alat basa dan basi. Hahaha

Mendengar ada suara didekatnya, salah satu polisi yang diketuk tamengnya oleh Reza mengintip dari kaca yang terpasang di tengah benda abu-abu tersebut. Pria itu sempat menggeleng saat Reza menyodorkan beberapa permen susu yang dibawanya.

"Ga usah malu-malu pak, nih permen sekaligus penambah kalori bapak biar nggak lemes loh" kata Reza lagi, namun masih sama polisi itu menolak mentah-mentah tawaran baik Reza.

"Saya bermaksud baik loh pak"

"Tidak dek makasih lebih baik adek makan sendiri permennya, kami takut itu adalah perangkap kalian"

Mas-Mas Almet ijo : SARANGHAE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang