Part : 7

296 34 4
                                    

"Haq lo pegang ni toa, gue mau ke adek gue dulu" pamit Jeno kepada Ishaq.

Ishaq mengangguk lantas mengambil alih toa dari tangan Jeno, "Iya sini, jangan lama-lama Jen, lagi rusuh nih" lanjutnya, sebagai balasannya Jeno mengangguk lantas pergi meninggalkan Ishaq yang sedang berkoar-koar menyuruh agar tim seksi kesehatan untuk berpencar.

"Semuanya berpencar!" Teriak Ishaq yang masih terdengar semu di telinga Jeno.

Jeno segera berlari menuju adiknya berada. Adik laki-laki yang satu ini membuat Jeno merasa resah gelisah mendesah karena vidio yang beliau kirimkan di via whatsap persekian detik yang lalu.

Bagaimana tidak khawatir, entah adiknya ini ingin cari mati atau bosan hidup seenak badan adiknya itu malah sedang berbaring santai di tengah kerusuhan, padahal jelas-jelas di vidio itu terdengar bunyi pistol gas air mata yang di tembakan ke para masa.

"Ja!! Jangan main-main lo!" Teriak Jeno saat mendapati keberadaan sang adik. Jarak mereka masih terpaut sekitar 5 meteran. Dan benar di sana bocah tengil itu tengah berbaring santuy di atas aspal, alih-alih berdiri atau sekedar menemui sang kaka, tidak!. Ia justru melambaikan tangannya, seperti memberi tanda 'Sini ikutan'.

Reza. Ditulis pake Z tapi sering dibaca J. Adik Jeno. Mahasiswa yang mengenakan warna almet  berbeda dengan Jeno. Sifat dan kelakuan yang diluar nalar sering membuat Jeno kewalahan untuk menjalankan amanah si Bundanya di rumah.

Selisih dua meter dari Jeno, tiba-tiba ada suara pelepasan gas air mata.

Reflek Jeno menoleh, ia melihat gas air mata yang ditembakan, tujuannya si ke demonstran yang sedang melawan namun arah gas air mata itu tepat ingin menuju ke sosok Reza yang tengah bersantuy ria.

Dari jarak yang sama dengan Jeno, terdengar suara teriakan cewek.

Cewek itu Bella.

"WOI!! BANGUN BANGSAI!!"

Detik itu juga Bella maupun Jeno berlari ke arah yang sama namun berbeda tujuan. Jeno fokus ke gas air mata, sedangkan Bella fokus dengan cowok yang mungkin akan menjadi korban selanjutnya.

DUKK!  BRUKK!

Kedua suara itu berbunyi bersamaan. Keduanya berhasil menyelamatkan satu orang dari serangan gas air mata dengan cara yang berbeda. Dengan titisnya Jeno berhasil menendang kembali arah datangnya gas air mata, mengembalikan barang tersebut ke tempat asalnya, membuat si penembak kewalahan mengindari benda tersebut.

Lain halnya dengan cara penyelamatan yang dilakukan cewek berkacamata renang ini, dengan sangat ambigunya ia menindih si cowok sambil menutupi mereka berdua dengan pelindung seadanya. Almet kuning miliknya lah yang cewek itu pilih sebagai penutup, Bella tepat memilih cara itu lantaran dengan almetnya tersebut bisa menahan gas air mata agar tidak banyak terhirup oleh korban nantinya.

Mereka berdua tidak menyadari bahwasanya tidak ada gas air mata yang jatuh di sana, semuanya telah diatasi oleh Jeno.

Di dalam almet Bella menatap tajam Reza, kemudian menggentak Reza dengan kata-katanya, "MAU CARI MATI LO HAH?!!"

"BOSEN IDUP? MAU JADI CAMAT LO?"

Masih dengan menikmati keambiguannya, Reza menjawab sekaligus bertanya "Camat maksud lo?"

"CALON MAYAT!" Sarkas Bella.

Reza menggeleng cepat "Gila lo!"

"Yaudah cepet berdiri dari sini, gue bakal nglindungin lo dari gas air mata. Cepet!" Perintah Bella. Sejurus kemudian mereka berdua berdiri masih dengan Bella melindungi Reza dengan almetnya menuju trotoar.

Mas-Mas Almet ijo : SARANGHAE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang