Part : 10

227 27 3
                                    

"PUCEK!! MENANG BANYAK LO ANJIM!" Tuding Bella kepada Alin.

"Avv, kan gue bilang kepepet kampret, gue juga nggak mau kan lepasin nyawa orang gitu aja, apalagi gue udah jatuh hati sama dia" Benar kata Alin. Pada saat itu ia juga sempat menimbang-nimbang sebelum mengambil keputusan telakhirnya. Alin bukanlah tipe orang yang mencari kesempatan didalam kesempitan seperti yang kalian pikir.

"Coba lo yang jadi posisi gue, apa yang akan lo lakuin?" Pertanyaan itu membuat mulut Bella bingkam seketika. Secara Alin pada saat itu kehabisan oksigen, keadaan pasien sudah banyak menghirup gas dan hanya dia satu-satunya tim medis yang ada pada saat itu.

Bella tampak berpikir. Dalam benaknya, ia juga harus bertindak cepat dan tidak panik saat menangani pasien.

"Iya juga si, tapi--" Belum juga Bella menyelesaikan alasan dari jawabannya tiba-tiba ponselnya berdering.

Bintang kecil dilangit yang biru oooek~

Bella langsung merogoh saku almetnya, tertera di layar ponselnya itu adalah panggilan khusus, alias panggilan darurat. Pasti ada seseorang yang menekan kode nomor Bella dari gelang itu.

"Eh bentar Lin"Ujar Bella. Bella lantas berdiri.

Alin mengangguk, ia membiarkan Bella yang berjalan menjauhinya.

Dari kejauhan Alin masih bisa mendengar pecakapan Bella.

"Bella dari tim medis101, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Bella setelahnya.

"Bener ini dengan mbak Bella?"

"Iya saya sendiri, ada yang bisa saya bantu mas?" Jawab Bella ketika mengetahui kalau lawan bicarannya ini adalah cowok.

"Ce-pet ke-si-ni sa-ya su-dah ti-dak ku-at -la-gi"

"Mas tahan dulu mas, saya segera ke sana,serlok aja tempatnya saya akan ke sana secepatnya"

"Ce-pet mb-ak"

"Bertahan Mas!"

Tut tut tut

Bella mendekat ke arah Alin dengan raut wajah risau. Cewek itu gugup.

"Bel ada apa?" Tanya Alin was-was.

"Alin. Sory Gue pergi dulu" timbal Bella lantas menyambar tas ransel yang sempat ia geletakan tak jauh dari kaki Alin.

Alin bingung ,"Eh lo mau kemana?"

"Darurat! Pasien gue ada yang lagi sekarat" ujar Bella berlari kecil perlahan meninggalkan Alin.

Alin menatap kepergian Bella, lantas berteriak "Ati-Ati woii! Jangan lupa lo nebeng gue pulangnya!"

"YOI!"

***

Bella berhenti berlari ketika google mapsnya mengatakan kalau ia sudah sampai di lokasi pasien.

Pandangan Bella meliar ke segala arah, karena jalan ramai oleh kelompok mahasiswa dan para demonstran lainnya, sehingga dirinya sedikit sulit untuk melihat tanda-tanda orang yang sedang sekarat.

"Aduh mana sih" Ujarnya agak risau. Takut dirinya yang disalahkan nanti kan jika ada sesuatu yang menimpa pasien itu. Seperti mati di tempat?. Yah jangan sampe.

"Dorrr!!"

Bella terlonjak, ia kaget dengan suara keras yang tiba-tiba menusuk gendang telinganya.

"Ayam ayam ayam" latahnya kemudian dengan spontan ia mengeluarkan jurus dewanya.

Krek Krekk

"Aaaaaampun bang jago" Pekik orang yang berhasil Bella kunci tangannya dibelakang badan. Orang itu merintih kesakitan.

Mas-Mas Almet ijo : SARANGHAE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang