Perfect Night

495 43 28
                                    

Sekali lagi fanfic ini DARK. Banyak unsur kekerasan dan seksual di sini. Karena itulah, dianjurkan hanya pembaca berusia 17+ yang boleh membacanya.


CHAPTER 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



CHAPTER 2


Perfect Night


Hening dan remang. Suasana malam di kastil Hogwarts membangkitkan kenangan Cara pada masa lalunya dulu semasa masih menjadi pengawal pribadi Lord Carloseus. Saat itu ia selalu ditugaskan untuk berpatroli malam mengelilingi bagian kastil terdalam, sektor yang paling vital karena bilik pribadi sang penguasa berada di sana. Ia ingat betul dulu di hari-hari tertentu seusai menunaikan tugasnya berpatroli, ia akan langsung menuju ke bilik Lord Carloseus untuk menjalankan tugasnya yang lain, tugas yang tidak sembarang prajurit Zion boleh melaksanakan.



Lord Carloseus. Betapa Cara merindukan pria itu. Carloseus memang seorang penguasa tiran yang haus darah, tapi dia kekasih yang hebat di atas ranjang. Mungkin hanya di balik pintu tertutup itulah ia menunjukkan sisi lain dari dirinya. Kadang lembut, kadang kasar. Tapi dari sinar matanya setiap kali mereka bercinta, Cara tahu Carloseus hanya menginginkan dia seorang di sisinya.



Mungkin seharusnya Cara tidak boleh membiarkan dirinya terlarut. Toh bukan dirinya saja yang diserahi tugas untuk memenuhi kebutuhan Tuannya di atas ranjang. Ada dua atau tiga prajurit Zion lainnya yang juga menjadi ditugasi untuk menjadi sarana pelampiasan nafsu Carloseus. Namun Cara tidak bisa menahan diri untuk berharap lebih. Mencintai Lord Carloseus sama seperti memetik buah terlarang. Ia berdosa besar.



Melahirkan anak buah cinta terlarang membuat dosanya semakin tak terhitung besarnya. Waktu itu ia hanya bisa menatap hampa ketika mengetahui bahwa Carloseuslah yang memerintahkan prajuritnya untuk membunuh buah hati mereka yang baru berumur beberapa hari.



"Aku tak pernah meminta seorang putra darimu, Cara. Tak mau mengambil resiko jika suatu hari nanti ada seseorang yang datang untuk mengklaim tahtaku," ujar Carloseus dingin, kedua mata hitam tajamnya berkilat-kilat murka. "Dan kau harus menerima akibat dari tindakanmu ini."



Cara terdiam tak membantah meski hatinya menangis perih. Ia tak melawan saat dua orang prajurit Zion yang mengawal Lord Carloseus menyeretnya ke penjara bawah tanah dan menyiksanya siang-malam, tak peduli kondisinya yang lemah sehabis melahirkan. Cara pasrah, menganggap ini buah dari kesalahannya yang menyembunyikan kehamilannya rapat-rapat dan kabur dari istana saat perut buncitnya tak bisa lagi disamarkan.



Telanjang, berlumuran darah, dan dihiasi bilur kebiruan di sekujur tubuhnya, ia terkapar lemas di lantai penjara yang sedingin es sebelum Lord Carloseus membebaskannya. Setelah itu sang Lord meminta tim medis kerajaan untuk mengobati kondisi Cara untuk kemudian diseret kembali ke atas ranjang sang penguasa tiran.



"Berterima kasihlah padaku karena aku masih mau menerimamu di atas ranjangku, Cara," ucap Carloseus arogan, sembari melucuti satu demi satu pakaian yang melekat di tubuhnya. Ia tak peduli kondisi Cara yang masih teramat lemah dan menyetubuhinya secara brutal. Malam itu Cara bahkan tak punya lagi kekuatan untuk sekedar bersuara. Nyaris mati.

The Dark Lady and The BookwormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang