Terrified

265 38 19
                                    

My artworks on Instagram @ Opal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

My artworks on Instagram @ Opal.Chalice

Sekali lagi fanfic ini DARK. Banyak unsur kekerasan dan seksual di sini. Karena itulah, dianjurkan hanya pembaca berusia 17+ yang boleh membacanya.

ooo000ooo

Chapter 5
Terrified

Hermione terbangun pada dini hari dan mendapati sepasang lengan kokoh melingkari pinggangnya. Tentu saja ia bisa seketika mengenali pemilik tubuh hangat yang sedang mendekapnya dari belakang itu. Wangi cendana dan tumbuhan herbal, serta cara orang itu membenamkan hidungnya ke rambut Hermione yang lebat. Sudah pasti Severus.

Senang karena akhirnya kekasihnya menyusul ke ranjang, Hermione memberi pria itu ciuman di pipi. Namun belum sempat ia memberi ucapan selamat pagi, Severus sudah mendahuluinya. 

“Mantra penolak gangguanmu terlalu lemah.”

“Well, selamat pagi juga untukmu,” balas Hermione agak jengkel. Jelas ini bukan salam pembuka yang ia harapkan dari mulut kekasihnya. Meski begitu ia merasa dekapan Severus semakin erat. Dadanya yang bidang beradu rapat dengan punggung Hermione, seolah ingin dipersatukan. “Mantra penolak gangguanku sudah cukup kuat untuk mencegah murid iseng masuk ke kantorku, Severus.”

“Bagaimana kalau yang berniat menyelinap masuk ke bilik pribadimu bukan hanya murid iseng yang ingin mencari kunci jawaban ujian?”

“Maksudmu pencuri begitu?” Hermione mengerutkan keningnya. “Setelah Voldemort dikalahkan, Hogwarts belum punya catatan kriminal, dear. Orang asing yang berniat jahat sudah pasti akan dihalangi masuk ke lingkungan kastil dalam radius satu kilometer...”

Hermione merasakan Severus menghela nafas dalam-dalam. Nafasnya yang hangat menerpa permukaan leher Hermione yang sensitif, membuat tubuh wanita itu bergetar karena gairah. Posisinya yang membelakangi Severus menyebabkan ia tak bisa melihat ekspresi muram kekasihnya itu.

“Aku sudah mengganti mantra penolak gangguanmu dengan yang lebih kuat, love. Kali ini hanya penyihir sekelas Dumbledore yang bisa mendobrak masuk ke bilikmu,” ujar Severus, menyudahi bantahan kekasihnya.

“Err… Terima kasih,” ucap Hermione lirih, mulai curiga. Untuk apa Severus sampai harus melakukan hal seperti itu? Bukan maksud Hermione untuk tidak menghargai usaha kekasihnya, ia hanya tidak suka Severus mengambil alih urusannya tanpa memberitahu apa alasan di balik itu. “Boleh kutanya untuk apa kau sampai repot-repot mengganti mantra penolak gangguanku?”

“Mmm…”Alih-alih menjawab, tangan Severus justru menyelinap ke dalam rok Hermione untuk membelai-belai paha mulus wanita itu.

“Severus, Hentikan!” Teriakan protes Hermione berganti desahan lirih saat bibir Severus membubuhi lehernya dengan kecupan-kecupan panas. Semakin ia meronta, semakin ganas juga ciuman yang ia dapat. Bahkan tidak hanya kecupan, tapi juga kuluman-kuluman yang mampu membuat Hermione menggelinjang.

The Dark Lady and The BookwormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang