Not Alone

364 42 13
                                    


Sekali lagi fanfic ini DARK. Banyak unsur kekerasan dan seksual di sini. Karena itulah, dianjurkan hanya pembaca berusia 17+ yang boleh membacanya.

Chapter 3
Not Alone

Pagi hari di Aula Besar, Severus duduk di kursi yang selalu ia tempati selama beberapa tahun terakhir ini, kursi paling ujung kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi hari di Aula Besar, Severus duduk di kursi yang selalu ia tempati selama beberapa tahun terakhir ini, kursi paling ujung kiri. Kursi kosong di sebelah kanannya adalah, tentu saja, kursi untuk Hermione. Para staf pengajar lainnya paham kalau mereka nekat duduk di sana, maka sama artinya dengan mencari masalah.

Kursi di sebelah kanan kursi Severus memang seolah dikeramatkan. Tak ada yang berani duduk di sana selain Hermione seorang. Namun selama ini para guru tidak pernah mempermasalahkannya. Toh mereka tak keberatan melihat Severus dan Hermione duduk berdampingan setiap kali waktu makan tiba. Kehadiran Hermione di sisi Severus seakan menjadi tameng bagi mereka, mengingat hawa negatif yang sepertinya selalu terpancar dari tubuh pria berwajah suram itu.

Sarapan kali ini Severus memesan Brodetto—sup hangat kaya rasa khas Italia yang berisi ikan, sayuran segar, udang, dan lainnya—sebagai makanan pembukanya. Setelah menghabiskan malam di bilik pribadi Hermione dan terlibat tiga ronde panas dengan kekasihnya itu, Severus merasa ia membutuhkan banyak energi untuk mengawali harinya.

Wanita itu luar biasa. Hermione luar biasa. Bercinta dengannya selalu luar biasa. Tidak ada kalimat yang lebih tepat lagi untuk melukiskannya. Severus merasa dia dan Hermione sudah cocok baik raga dan jasmani. Mereka mampu berbicara lewat hati maupun pikiran, sesuatu yang biasanya hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang satu jiwa. Lima tahun kebersamaan mereka menguatkan chemistry ini, dan malam-malam di saat mereka berada dalam satu peraduan semakin mematri hati mereka menjadi sebuah kesatuan.

Beberapa kali Severus berpikir untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Menikah. Bagaimana pun ia merasa wanita istimewa seperti Hermione tidak pantas jika hanya dijadikan teman hidup tanpa status yang jelas. Dengan statusnya sebagai istri, kedudukan Hermione jelas akan lebih terhormat di mata setiap orang. Dia akan menjadi Mrs Snape. Tidak. Lady Snape, mengingat gelar kebangsawanan yang disandang Severus. Severus bukan sekedar Mister Snape. Di luar Hogwarts sana ia adalah Lord Snape.

Severus seorang bangsawan? Well, Severus sendiri tidak pernah ambil pusing dengan status sosialnya. Terutama karena status ini diberikan atas dasar sebuah alasan konyol dan munafik.

Seperti yang diketahui, Severus Snape adalah seorang penyihir berdarah campuran. Ayahnya, Tobias Snape, seorang Muggle dan Ibunya, Eileen Prince, adalah seorang penyihir berdarah murni. Trah Prince sendiri adalah salah satu dari keluarga penyihir kuno berdarah murni yang paling dihormati dalam masyarakat sihir Inggris. Sangat kuat dan berpengaruh, sama halnya dengan Trah Malfoy dan Black. Namun karena Eileen Prince memilih untuk menikahi seorang Muggle, gelar kebangsawanannya dicabut dan ia tak diakui lagi sebagai seorang Lady.

Setelah Lord Voldemort berhasil dikalahkan dan peran Severus sebagai seorang agen ganda diketahui umum, reputasinya pun dipulihkan. Keluarga Prince merasa sangat terhormat dan bangga menariknya kembali sebagai anggota keluarga. Jasa-jasa dan pengorbanan Severus yang menjadikan pria itu sebagai pahlawan perang mampu mengilapkan nama besar keluarga Prince. Tak lama berselang, Severus pun dianugerahi gelar Lord dan namanya dicantumkan di dalam daftar warisan.

The Dark Lady and The BookwormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang