"Yaudah, tapi kakak ceritain kenapa kakak pulang malem" kata Gyehyeon.
Dongheon menghela nafas pelan.
"Kakak habis pulang kerja" Dongheon menundukkan kepalanya, ada perasaan berat di hatinya untuk menceritakan.
"Tunggu-apa? Kakak kerja?" Yeonho.
"Iya, kakak ngambil kerja part time" Dongheon.
"Loh? Kakak ga-" ucapan Gyehyeon terpotong.
"Engga, kakak ngebiayain hidup kakak sendiri" Dongheon.
"E-emang or-ortu kakak kemana?" Yeonho bertanya hati-hati, ia takut akan melukai perasaan yang lebih tua.
"Orang tua kakak udah meninggal 5 tahun yang lalu, dulu kakak tinggal sama bibi kakak sebelum kakak milih buat nyari kontrakan dan tinggal sendiri" Dongheon.
"Bibi kakak ga ada kasih pemasukan bulanan buat kakak?" Gyehyeon.
Dongheon menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kakak milih buat pisah dari bibi kakak?" Yeonho.
"Kakak ga pernah tenang semenjak tinggal sama bibi kakak, dia selalu nyuruh kakak buat berhenti sekolah waktu itu dan harus kerja setiap waktu buat menuhi kebutuhan hidup kita berdua, kakak juga pengen tetap bisa sekolah sampai lulus SMA makanya waktu itu kakak kabur dari rumah tapi untungnya kakak punya uang hasil kerja yang kakak tabung tiap hari jadi bisa nyari rumah kontrakan" Dongheon menjeda kalimatnya sebentar.
"Tapi kakak yakin jalan yang kakak ambil ga salah, buktinya sekarang kakak bahagia kalian juga ikut tinggal di rumah ini dan membangun hubungan erat seperti sekarang" Dongheon melanjutkan kalimatnya, sebuah senyum manis terlampir di bibirnya.
"Kita ada disini buat saling bantu dan menghargai kak, kalo kakak butuh tempat cerita nanti cerita aja sama kita atau kakak butuh bantuan nanti minta bantuan aja sama kita kak" Gyehyeon.
"Iya, makasih ya, kakak mau berusaha sendiri aja dulu selagi masih bisa" Dongheon.
"Jangan dipendam sendiri loh kak" Gyehyeon.
"Iya makasih, by the way itu kamu beneran habis Yeon?" Dongheon.
"Engga kak, serius dah" Yeonho melirik ke arah Gyehyeon, sedikit meminta bantuan.
Gyehyeon mengerti, Yeonho tak ingin yang lain tahu untuk sementara ini tentang masalahnya.
"Kamu ga bisa bohong mah Yeon" Dongheon.
"Iya kak habis nangis memang dia" Gyehyeon.
Yeonho terkejut mendengarnya, dia kira Gyehyeon tau maksudnya bahwa ia meminta bantuannya.
"Ada masalah apa hm? Sini cerita" Dongheon.
"Doinya dia jadian sama orang lain, terus acara nembaknya di depan kelas" Gyehyeon.
Huh, Yeonho merasa lega, rasanya hampir saja ia ingin mencakar sang kakak yang lebih tua satu tahun darinya ini.
Tapi tunggu! Apa dia bilang!?
Dia galau gara-gara doinya ditembak orang lain!?
Demi apa??? Doi saja Yeonho tidak punya astaga bisa-bisanya Gyehyeon berkata seperti itu.
Hah sudahlah yang penting Dongheon tidak mencurigai dirinya.
"Ya ampun Yeonn, kan masih banyak yang lain, masih bisa dicari kok, jodoh kan ga kemana" Dongheon.
"I-iya kak" Yeonho.
"Yaudah kakak ke kamar dulu ya, mau tidur, kalian sendiri ga tidur?" Dongheon beranjak dari duduknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moment || Verivery ✔
Fanfic🄲🄾🄼🄿🄻🄴🅃🄴🄳 Perpisahan bukan berarti kalian tidak akan berjumpa kembali, perpisahan hanyalah nasihat supaya kalian tetap akrab ketika bertemu kembali. Karena sesungguhnya perpisahan itu tidak sepenuhnya berpisah, melainkan hanya jarak yang me...