18

1.2K 96 4
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼
.
.
.
.
.
.


Pukul 7 malam Lisa keluar dari studio Black Label setelah menyelesaikan rekamannya dan hendak menuju cafetaria. Namun sebuah tangan meraihnya ke dalam lift. Lisa yang terkejut pun kini hanya bisa terdiam ketika mengetahui siapa yang menariknya.

"Lisa-ya.....ada yang ingin Oppa bicarakan"

"Sudah cukup Oppa. Apa Oppa akan meminta maaf lagi? Atau Oppa akan membentak ku lagi? Kau pikir kau bisa mempermainkan hati wanita seenaknya?" Lisa sudah muak dengan semuanya kini. Ia meluapkan segala isi hatinya pada naga di depannya itu.

"Apalagi yang ingin kau bicara-"

"Lupakan aku, lupakan semua, lupakan tentang kita dan pergilah cari kebahagiaanmu Lisa" potong Jiyong membuat air mata Lisa yang sedari tadi Ia tahan kini keluar.

"Baik, dengan senang hati akan aku lakukan Kwon Jiyong Ssi" ucap Lisa tepat saat lift akan terbuka, Ia keluar entah langkah kakinya akan membawanya kemana.

"Mianhae Lisa-ya....hanya ini yang bisa Oppa lakukan untuk melindungimu....Saranghae" lirihnya.

.
.
.
.
.
.

Lisa memilih keluar dari gedung agensi dan menaiki taksi menuju sungai han. Ia ingin sendiri, Ia ingin meluapkan semua perasaannya. Sakit, sedih, hancur. Laki-laki yang Ia cintai, laki-laki yang Ia sayangi dan laki-laki yang telah menyakitinya, mengkhianatinya adalag orang yang sama. Sesakit apapun Ia tak bisa membenci, Ia hanya ingin melupakan, dan terbiasa dengan semuanya.

Padahal Ia sudah ingin menyiapkan hatinya dan menjadi perempuan yang tidak peduli dan pendiam, tapi laki-laki itu membuatnya kembali menangis.

"Kenapa hati ini sakit...Oppa"

"Kenapa kau membohongiku, kenapa kau menyakitiku lagi hiks hiks....kau jahat....kau jahat Kwon Jiyong!" Lisa menangis, menumpahkan segala rasa kekecewaannya.

"Lisa-ya apa yang kau lakukan di sini?" Lisa menoleh ke asal suara itu.

"Bobby Oppa...." Lisa menghapus air matanya dan memalingkan wajahnya. Bobby mendekati gadis itu, entah dari mana keberaniannya untuk merengkuh Lisa ke dalam pelukannya. Beruntung saat ini sudah malam.

"Dia jahat hiks hiks, apa salahku Oppa....apa aku tidak pantas bahagia?" Tanya Lisa terisak. Bobby mengelus punggung gadis itu. Kemudian Ia melepas pelukkannya lalu memegang kedua bahu Lisa dan menatap gadis itu.

"Kau tidak salah Lisa-ya, dan kau pantas bahagia. Dengarkan aku, kau cantik, kau berbakat, banyak yang menyukaimu. Kau bisa membuat dirimu sendiri bahagia. Kau boleh gagal dalam cinta, tapi jangan sampai itu membuat prestasimu turun" ucap Bobby.

"Hidupmu, kau yang menentukan. Tujuanmu kau yang menentukan, jika memang tidak bisa jangan dipaksakan, Ne?"

"Apa kau pernah menyakiti wanita Oppa?" Kini Lisa bertanya membuat Bobby tersenyum.

"Aku tidak tau wanita merasa tersakiti jika aku tidak sengaja melakukannya, jika aku sengaja maka sama saja aku menyakiti ibuku"

"Terkadang seseorang memiliki alasan tertentu jika harus menyakiti untuk melindungi karena tidak ada pilihan. Misal sebuah ancaman yang mengincar orang terdekatnya? Atau hal lainnya" ucap Bobby.

"Tapi alasan Jiyong Oppa menyakitiku adalah Ia memiliki kekasih lain yang diakuinya" ucap Lisa yang kini berbalik menatap sungai yang dihiasi cahaya-cahaya dari lampu-lampu dan cahaya bulan.

"Apa kau menyadari wajah tertekan dari Jiyong hyung saat menyatakan wanita itu adalah kekasihnya? Entahlah tapi aku merasakan ada hal yang tidak beres" ucap Bobby mebuat Lisa mengernyit.

"Begini Lisa-ya, ketika seseorang merasa tertekan atau terpaksa melakukan dan mengakui suatu hal itu akan terlihat dari wajah dan matanya. Saat itu aku melihat Jiyong hyung terus saja menatap ke arahmu saat itu. Bahkan Dia selalu mengawasi dan memperhatikanmu dimana pun" ucap Bobby yang kini menyadari seseorang berada tak jauh dari mereka kini.

"Tapi aku sudah begitu kecewa dengannya Oppa ...." Ucap Lisa. Ia tak tahu sebenarnya Bobby ada di sini karena Jiyong yang memintanya untuk mengawasi dan menjaga Lisa.

"Araso, ini sudah malam, ayo aku antar ke dorm" ucap Bobby.

"Aku mau ke apartemen saja Oppa"

"Ani..Ani...lebih baik kau di dorm saja, akan ada Jennie, Jisoo dan Rose yang menjagamu" ucap Bobby membuat Lisa hanya mengangguk.

Lisa diantar oleh Bobby ke dorm Black Pink menggunakan mobil Bobby. Bobby bahkan mengantar Lisa sampai ke depan kamarnya. Setelah itu Bobby kembali ke mobilnya. Saat memasang seat belt tiba-tiba..... Bobby terkejut dan hampir terjungkal kebelakang.

"Yak! Hyung apa yang kau lakukan di sini?! Kau membuatku hampir jantungan" omel Bobby pada seseorang yang sudah duduk di dalam mobilnya.

"Dan tunggu, kenapa kau bisa di sini huh? Bukankah kau?"

"Aku masuk ke kursi belakang dan diam di bawah agar kalian tak menyadari... Sekarang antarkan aku ke apartemen" ucapnya lebih tepat perintah untuk Bobby.

"Araso...Araso..." Bobby kemudian mengemudikan mobilnya menuju apartemen pria di sebelahnya.

"Ke Galleria" ucapnya membuat Bobby mendelik.

"Mwo? Kau senang sekali membuatku memutar jauh hyung" ucap Bobby namun tetap menuruti Jiyong.

"Aku rasa kau bisa membahagiakan Lisa" ucap Jiyong membuat Bobby lagi-lagi mendelik.

"Yak! Apa yang kau katakan hyung"

"Aku ingin Lisa melupakanku"

"Apa kau menyerah hyung? Hanya karena ancaman wanita itu, kau menyerah huh? Kau pikir Lisa gadis yang segampang itu jatuh cinta? Bahkan Hanbin yang lebih dulu mencintainya pun kalah denganmu, laki-laki yang Ia cintai selain ayahnya"

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Bobby-ah. Aku sangat mencintai Lisa, aku tidak ingin dia terluka dan dilukai lagi"

"Tapi kau yang melukainya hyung, kau melukai hatinya"

"Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk melindunginya"

"Kata readers, kau ini kan kaya hyung. Lalu kenapa kau takut dengan ancaman itu"

"Yak! Aku hanya mengikuti karakterku di sini, kau saja yang bicara pada penulisnya. Dan satu lagi, tidak semua bisa diselesaikan dengan uang Bobby-ah. Harga diri Lisa harus aku lindungi dengan mengorbankan hubungan kita"

"Mwo? Hubungan kita? Kau dan aku hyung? Awsss" Bobby meringis saat kepalanya dijitak oleh Jiyong.

"Yak! Pabbo! Hubunganku dengan Lisa" ucap Jiyong kesal pada hoobae didikannya itu.

"Araso....aku akan menjaganya untukmu hyung"

"Jangan ceritakan ini dulu pada Lisa" pinta Jiyong diangguki oleh Bobby.

Setelah mengantar Jiyong, Bobby kembali menuju dorm iKON. Gara-gara sunbaenya itu, Ia harus pulang larut malam.

.
.
.
.
.

Lisa membersihkan dirinya lalu setelah itu mengganti pakaian dan menuju ruang makan dimana eonninya dan rose sudah menunggu.

"Ne, Lisa-ya makan dulu" ucap Jennie.

"Gomawo Eonni... mianhae membuat kalian khawatir"

"Ne, gwenchana Lisa-ya, kami paham. Tapi jangan pergi sendiri, kami takut kau akan menjadi sasaran penculik itu lagi" ucap Jisoo.

"Benar Lice, aku sangat mengkhawatirkanmu"

"Ne, mianhae aku tidak akan mengulangi lagi" ucap Lisa.

"Ya sudah, makan dulu" ucap Jennie. Mereka pun makan bersama lalu bercerita hingga mereka mengantuk.
.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komennya.

My Daisy (COMPLETED) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang