🌼🌼🌼🌼🌼
.
.
.
.
.
.Jiyong membawa Lisa ke apartemennya. Ia membaringkan Lisa di atas ranjangnya. Jiyong benar-benar marah pada dirinya sendiri. Niatnya menjaga Lisa malah membuat gadis itu ternodai.
"Mianhae Lisa-ya.....Mianhae jika Oppa harus membersihkan semua bekas bajingan itu" Jiyong mulai mengecup bibir Lisa dan melumatnya, tangannya pun tak tinggal diam langsung membuka kancing kemeja Lisa. Semua Jiyong lakukan karena emosinya.
Sementara itu, Lisa yang merasa tubuhnya berat terbangun karena efek obat tidur itu hanya beberapa jam. Ia mengerjapkan matanya menahan sesuatu di bawah sana. Lisa terkejut karena kini Ia dapat melihat Jiyong dibawahnya.
"O-Oppa...apa yang kau lakukan..." Jiyong yang mendengar Lisa pun hanya menatap Lisa lalu kembali ke atas mencium gadis itu.
"Kau tau? Bajingan itu sudah menodaimu Lisa-ya" ucap Jiyong. Lisa mengernyit mencoba mengingat terakhir kali Ia berada di bar dan Ia meminum jus yang diberikan oleh Jong Suk.
"Be-benarkah begitu Oppa? Waeyo? Aku mengira dia baik" lirih Lisa kini menatap Jiyong.
"Oppa...apa yang terjadi pada wajahmu?" Lisa benar-benar tidak mengetahui kejadian itu. Jiyong menahan amarahnya dan menceritakan semua membuat Lisa lagi-lagi terkejut.
Jiyong berdiri dan hendak memakai kembali bajunya. Namun, Lisa menahannya.
"Kau kecewa padaku Oppa?"
"Kau membenciku karena aku kotor?"
Jiyong berbalik lalu menatap Lisa.
"Mianhae, Oppa tidak bisa jika memang kau masih syok"
"Ani...jika memang kau mencintaiku dan jika Oppa ingin menghilangkan jejak bajingan itu maka lakukanlah" ucap Lisa. Jiyong mendengar itu tak percaya, namun tangan Lisa menariknya.
Mereka memulainya kembali. Saat Jiyong memasukan miliknya, Lisa meringis kesakitan.
"Akhh....sssakittt Oppa...." Jiyong terdiam, Ia melihat ke bawah dan betapa terkejutnya saat melihat darah di sana.'Lisa belum sempat di sentuh terlalu jauh?'
Jiyong membeku menatap Lisa.
"Lisa-ya.....mian....mianhae....Oppa emosi...Oppa mengira dia sudah menyentuhmu karena bajumu berantakan dan dia bilang jika sudah menyentuhmu...t-tapi kau..Lisa-ya kau masih perawan...." Ucap Jiyong. Lisa terdiam sejenak dan kembali tersenyum.
"Oppa, gwenchana...lakukanlah bukankah kau masih kekasih sah ku?" Ucap Lisa sambil mengelus rambut Jiyong.
"Oppa menyakitimu Lisa-ya...."
"Jika Oppa ingin menghilangkan jejaknya, maka lanjutkanlah...." Kini Lisa sendiri yang melingkarkan kakinya pada pinggang Jiyong dan mendorongnya. Membuat Jiyong menggeram.
"Kau nakal sayang..."
Mereka melanjutkannya hingga tertidur. Namun Jiyong tetap ingat untuk tidak menanam benihnya di dalam Lisa.
.
.
.
.
.Lisa menggerakan tubuhnya, Ia merasakan sedikit perih di bagian bawahnya. Matanya mengerjap dan merasakan berat di perutnya. Ia menyadari sebuah tangan melingkar dan pemiliknya ada seseorang yang sangat Ia rindukan. Air matanya menetes mengingat kejadian kemarin. Dimana laki-laki yang Ia kenal sebagai orang baik ternyata memilki niat jahat padanya. Terlebih lagi pria itu berhubungan dengan Nana, wanita licik yang merebut Jiyong darinya. Tapi kini senyumnya terlihat karena Jiyong sangat mencintainya, meskipun awalnya Ia merasa disakiti.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Daisy (COMPLETED) ✓
FanfictionHaii haii Ini pertama kali aku menulis cerita dengan latar belakang Korea. Jadi maafkan jika ada kesalahan dalam menulis kalimat atau kata sapaan sehari-hari ya