Chapter 12

1.1K 74 6
                                    

||Kematian itu adalah rahasia tuhan yang tidak di ketahui manusia kapan datangnya||

Sepulangnya dari makam Dira langsung pergi ke kantor nya. Dia akan memberikan bonus untuk para pegawai karena sudah bekerja kerasa selama ini.

Sesampainya di sana Dira langsung masuk. Ia memakai masker untuk menutupi wajah asli nya. Yang tau wajah asli Dira hanya orang-orang terpercayanya saja.

"Kumpulkan para pegawai" perintah Dira.

Semua pegawai pun mulai berkumpul di ruang rapat. Sekarang Dira dan sekertaris nya berdiri di atas panggung untuk berbicara.

"Di sini saya berdiri akan memberi tau kalian bahawa perusahaan kita akan membuka cabang di luar negeri. Terima kasih untuk kalian yang sudah bekerja kerasa selama ini" kata sekertaris Dira.

Semua pun bertepuk tangan senang dan bangga karena perusahaan mereka benar-benar mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.

"Meski perusahaan ini sudah begitu menakjubkan dengan pencapaian ini tapi kita tetap harus giat seperti biasa"

"Buat kalian terima kasih, saya akan memberikan bonus dan menaikan gaji kalian. Setelah perusahaan di luar negeri selesai ada beberapa karyawan yang akan di di kirim ke sana" kata Dira.

Lalu menyuruh sekertaris nya membagikan amplop yang berisi uang. Setelah itu semua di bubarkan. Dira pergi ke ruangannya di susul sekertaris nya.

"Ini buat kakak" kata Dira lalu memberikan amplop.

"Ehh...ini banyak banget loh dir" kata nya terkejut.

"Terima aja. Makasih udah berusaha keras untuk perusahaan ini dan terima kasih sudah bisa di percaya" kata Dira.

"Kamu ini kayak sama siapa aja" balas nya.

"Yaudah aku mau pergi" balas Dira lalu pergi meninggalkan kantor.

Dira akan pergi ke markas  karena barusan Gitdan mengabarinya bahwa ada mafia lain yang mengajak perang.

Dira pun memasang alat untuk komunikasi sesama anggota di telinga. Dira menyambungkan komunikasi ke teman-teman nya untuk segera ikut dalam penyerangan ini.

"Novi dan Gesya masuk" panggil Dira.

"Iya ada apa dir?" Tanya Gesya.

"Ikut gue lakukan penyerangan" ajak Dira.

"Baik kita menuju markas sekarang" kata Novi.

Dira mengajak mereka berdua sebagai latihan dan juga nambah pengalaman. Setelah itu Dira menyambungkan nya ke Gitdan.

"Salam nona" kata Gitdan.

"Anggota udah di siapkan?" Tanya Dira.

"Sudah nona kita tinggal menunggu nona" jelas Gitdan.

"Baiklah aku akan segera sampai"

Gak berapa lama Dira sampai bersamaan dengan Novi dan Gesya. Setelah itu mereka langsung pergi menuju markas Devil Z. Dira berada di depan, di kanan dan kiri nya Novi dan Gesya. Sedangkan anggota yang lain di belakang mereka.

Sesampainya di sana ternyata anggota Devil Z sudah bersiap jika ada penyerangan. Dira tersenyum senang melihatnya. Dira mengisyaratkan untuk segera menyerang.

Darah pun mulai berserakan dan banyak anggota Devil Z tumbang. Dira terus menerobos masuk ke dalam sana di ikuti Gitdan, Novi dan Gesya. Di ruangan paling atas pemimpin mereka sudah menunggu.

Ia pun menatap Dira dengan senyum yang merekah. Di balik topeng nya Dira tersenyum iblis. Dia tidak sabar untuk membunuh pemimpin yang cukup kuat pada masa nya. Tapi sekarang dia sudah tua bangka dan begitu lemah.

"Ini lah orang yang udah membunuh ibu kalian" kata Dira bersuara.

Novi dan Gesya membulatkan mata nya terkejut. Terkejut nya mereka kini berubah menjadi amarah dan dendam. Dira kembali tersenyum saat tau ke dua teman nya murka.

"Bisa ini menjadi urusan kami?" Tanya Devil Z.

"Enggak kami juga harus membunuhnya dengan tangan ini!" Bantah Gesya.

Dira mengibaskan tangan menyuruh mereka keluar dari ruangan itu. Gitdan membungkuk hormat Lalu membawa Novi dan Gesya yang terus memberontak.

"Lepas kak!" Teriak Novi.

"Jangan masuk biarkan ini jadi urusan nona Dira terlebih dulu. Nona juga akan membiarkan kalian untuk menyiksanya" kata Gitdan menjelaskan.

"Tapi gue ingin masuk" balas Gesya.

"Jangan buat nona murka atau kalian akan dapat hukuman"

Sedangkan Dira di dalam masih menatap bingung dengan musuhnya. Dia mencari sesuatu yang di sembunyikan begitu jauh. Setelah mendapatkan nya dia pun membawa peti sedang itu ke meja nya.

"Ini senjata sang penguasa dunia gelap terkuat. Lebih kuat dari apa pun. Hanya keturunan dari pemilik itu yang bisa menemukan kunci nya. Sampai sekarang belum ada yang bisa membuka peti ini. Ini aku serahkan pada mu untuk meneruskan mencari kunci itu" jelas nya lalu memberikan peti itu ke pada Dira.

"Jaga baik-baik jangan sampai ada yang mencurinya. Karena senjata ini menjadi incaran para mafia lain" peringatinya.

"Apa ada petunjuk menemukan kunci itu?" Tanya Dira.

"Di bawah peti itu ada petunjuk pertama"

Setelah mengambil peti itu Dira keluar dari ruangan Devil Z. Mempersilahkan Novi dan Gesya untuk masuk dan menghabisinya.

"Apa ini nona?" Tanya Gitdan.

"Senjata legenda" balas Dira yang masih bingung.

"Gitdan bawa ke markas. Jangan sampai hilang" perintah Dira.

"Baik nona"

Setelah itu gak lama Novi dan Gesya keluar dengan keadaan kacau. Banyak darah yang menempel di tubuh mereka. Mata mereka merah dan berair. Dira pun merangkul mereka berdua untuk menenangkannya.

"Sekarang dendam kalian udah terbalaskan" kata Dira.

"Makasih dir udah mau bantu kita" kata Novi lalu memeluk Dira.

Gesya pun ikut memeluk Dira. Hari ini dendam mereka sudah terbalaskan tinggal dendam Dira ke papa nya.

"Jangan tinggalkan kita dir. Gue gak punya siapa-siapa lagi. Oma gue koma" kata Gesya sesenggukan.

"Iya dir jangan pernah tinggalin kita. Kita sayang sama lo. Meski lo kejam dalam dunia mafia tapi gue tau lo itu baik" lanjut Novi.

"Gue gak akan ninggalin kalian kecuali maut yang memisahkan kita" balas Dira.

"Jangan bilang gitu!" Kata Novi kesal.

"Yah kan kita gak tau jodoh, rezeki dan kematian itu rahasia yang di atas" balas Dira yang di balas anggukan oleh mereka.

Setelah itu mereka langsung pergi menuju markas. Dira pergi ke ruangannya merancang tempat aman untuk peti itu. Dira sudah memasang penjagaan di sekitar peti. Saat siap Dira langsung keluar dari ruangannya.

"Ayo pulang" ajak Dira yang di angguki mereka berdua.

Sesampainya di rumah Dira langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena tubuh nya sudah sangat lengket.

Jangan lupa vote dan komen yah:)

The Queen Darkness [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang