Chapter 1

2.5K 119 25
                                    

||Jangan pernah takut melawan sesuatu yang salah. Mereka yang menindas orang yang lemah, mentalnya jauh lebih lemah||

Pagi ini Dira sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Hari ini hari pertama dia berada di SMA baru. Dira akan berpakaian nerd saat pergi ke sekolah baru. Dia tidak ingin menunjukan wajah asli nya di sekolah karena ingin menemukan teman yang tulus.

Setelah selesai ia pun turun ke lantai bawah. Dia menuju meja makan yang cukup mewah. Saat ini di rumah yang sangat mewah hanya ada pembantu dan diri nya. Semenjak umur 13 tahun Dira sudah tidak tinggal bersama ke dua orang tua nya.

Dira makan dalam diam. Saat sudah selesai diri nya langsung mengambil motor sport dari garasi. Ia mengedarain motor itu dengan santai.

Sesampainya di cafe dekat sekolah Dira memarkirkan motor miliknya di sana. Dia tidak akan membawa motor itu masuk ke sekolah. Cafe dekat sekolah itu milik Dira jadi motor itu akan aman di sana.

Saat sudah merasa aman ia berjalan dengan santai menuju sekolah. Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Karena sekolah ini milik papa nya pasti tidak akan ada yang berani membangkang.

"Pak bukain gerbang ini!" Teriak nya.

"Kamu sudah terlambat jadi gak boleh masuk" kata pak Hendra yang tidak mengetahui kalau itu Dira anak pemilik sekolah.

"Pak ini saya" Dira melepas kaca mata yang ia pakai.

"Ohh... non Dira. Kenapa berpakaian kaya gini non?" Tanya pak Hendra bingung.

"Gak papa" balas Dira lalu segera pergi menuju ruang kepala sekolah.

Sampainya di depan ruang kepala sekolah Dira langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Kepala sekolah yang tidak tanda dengan Dira langsung saja memarahinya.

"Kamu gak tau sopan santun apa? Masuk bukan nya ngetuk pintu dulu. Kamu kira kamu siapa di sini hah?!"

"Anak pemilik sekolah" balas Dira datar.

"Haha jangan coba-coba kamu menipu saya. Anak pemilik sekolah itu Dira bukan kamu!" Kepala sekolah menatap Dira dengan sinis sembari memukul meja.

"Kurang ajar! Usir dia dari sini dan anda saya pecat!" Ucap Dira dengan tegas.

Gak berapa lama masuk 2  boy group yang langsung menggeret kepsek keluar dari sekolah ini. Meski ini sekolah papa nya Dira di percaya untuk mengurusnya. Dan tentang kepsek dia bukan hanya tidak sopan dengan Dira dia juga sering memakan dana sekolah untuk kepentingan pribadi.

"Bu Sekar, antar saya ke kelas XI mipa-2" suruh Dira kepada salah satu guru yang saat ini akan mengajar di kelas itu.

Bu Sekar pun berjalan selangkah di depan Dira. Sesampainya di kelas XI mipa-2 bu Sekar masuk lebih dulu.

"Selamat pagi semua. Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan masuk" perintah bu Sekar.

Dira pun langsung masuk. Kelas yang tadi nya berisik mendadak menjadi hening. Mereka menatap Dira tidak suka.

"Kenapa sih harus nerd yang masuk kelas kita?!" Cibir salah satu siswi.

"Paling bisa masuk karena beasiswa" sambung siswi lain.

"Gue bosen liat nerd. Cukup dua aja kenapa nerd di sini!" Kata cowok yang berada di kelas.

"Diam semua nya! Ayo silahkan perkenalkan diri kamu" suruh bu Sekar.

Dira hanya diam tidak ingin membuka mulut nya. Karena tau bu Sekar langsung mempersilahkan Dira duduk. Dira duduk di paling belakang.

"Hai nama gue Novita Yz" bisik siswi yang duduk di sebelah sisi kanan Dira.

"Dira" balas Dira singkat.

Mereka pun mengikuti pelajaran sampai bel istirahat berbunyi. Dira langsung membereskan buku miliknya. Dia ingin pergi ke perpustakaan sekolah tapi tiba-tiba Novi mendatangi meja nya.

"Dira ke kantin yuk" ajak Novi.

Dira ingin membalas perkataan Novi namun dari depan pintu ada seseorang yang memanggil Novi.

"Novi ayo ke kantin" ajak siswi itu lalu menggandeng lengan Novi.

"Ehh ini kenalin Dira anak baru di sini" perkenalkan Novi ke Gesya teman sesama nerd nya.

"Hai gue Gesya Ar" kata Gesya memperkenalkan diri.

"Dira" balas Dira seadanya.

"Btw lo dari mana aja ges?" Tanya Novi.

"Tadi di suruh bu Tesa beresin perpus" balas Gesya.

Mereka bertiga pun pergi ke kantin. Saat di kantin mereka langsung memesan makanan. Setelah selesai memesan mereka segera mencari tempat duduk. Untung lah masih ada tempat duduk yang kosong di pojok kantin.

Saat sedang asik-asik makan tiba-tiba ada yang memukul meja mereka. Dira sama sekali tidak terusik. Diri nya masih fokus pada makanan yang ia santap.

"Ehh nerd pergi kalian dari sini" perintah siswi itu.

Banyak yang melihat ke arah mereka sebagai hiburan gratis.

"Iya kak kami akan pergi" kata Novi lalu mengambil makanan nya.

Begitu juga Gesya yang sudah berdiri bersama Novi namun tidak dengan Dira. Dia seakan tuli dengan perkataan kakak kelas di depan.

"Dira ayo" ajak Gesya namun Dira tidak bergeming.

"Ehh lo tuli yah?!" Kata siswi itu sambil menumpahkan makanan Dira ke lantai.

Dira pun berdiri menatap kakak kelas nya dengan tatapan menantang. Di seberang meja mereka ada 3 cowok populer yang menyaksikan ini.

"Wihh kayak nya seru nih" kata Satya bersemangat.

"Iya kayak nya cewek nerd itu ngelawan nih" sambung Devan.

"Mau lo apa?" Tanya Dira.

"Gue mau lo pergi dari meja ini" usir nya.

"Natasya" baca Dira di bet nama kakak kelas di depan nya.

"Kalau gue gak mau pergi gimana?" Tantang Dira lalu tersenyum miring.

"Nyolot banget lo jadi adek kelas" kata Natasya lalu mengambil jus Dira yang ada di meja.

Dia pun menuangkan jus alpukat itu ke kepala Dira. Semua siswa yang menyaksikan itu menatap Natasya benci karena dia merasa paling berkuasa di sekolah ini. 3 cowok populer itu tidak menyangka Natasya sampai segitu nya.

"Upss...gak sengaja" kata Natasya.

"Natasya benar-benar keterlaluan" kata Adit salah satu cowok populer yang di kenal dingin.

"Tapi ini keren dit" balas Devan.

"Keren mata lo, itu anak orang di siksa" balas Adit sambil menatap Devan tajam.

"Dira udah ayo" ajak Novi karena takut Dira celaka sama kakak kelas nya itu yang terkenal suka membullying.

Dira pun pergi meninggalkan mereka. Sedangkan Natasya tersenyum kemenangan. Gesya dan Novi mengikuti Dira. Ia bukan nya pergi keluar kantin. Tapi dia pergi untuk memesan satu mangku miso panas.

Setelah itu Dira membawa miso itu ke arah meja Natasya. Semua melihat apa yang akan Dira lakukan dengan miso yang dia bawa. Kepala yang di penuhi jus alpukat itu tidak Dira hiraukan.

Saat di dekat meja mereka Dira pura-pura tersandung dan alhasil miso itu tumpah mengenai Natasya. Dira pun yang melihat itu tersenyum puas.

"Aaaaa! Panas!" Teriak Natasya.

"Upss...gak sengaja" kata Dira membalas perkataan Natasya tadi.

Setelah itu Dira langsung pergi dari kantin di ikutin Novi dan Gesya. Banyak yang menatap tidak percaya kepada Dira. Karena tidak ada yang berani melawan Natasya karena ayah nya kepala sekolah di sini dan lagi yang melawan itu nerd.

"Gila keren banget itu nerd" kata Satya menatap kagum.

"Awas lo nerd! Tunggu pembalasan gue!!" Teriak Natasya kesal.

The Queen Darkness [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang