.
.
.
.
.***
Sepertinya hari ini adalah hari kesialan Monoma. Bagaimana tidak, yang tadinya dia berniat untuk mengerjai Bakugou karena akhir ini dia bertingkah aneh malah berakhir pingsan setelah diledakkan oleh Bakugou dan pukulan telak yang diberikan Kendou.
"Anak ini sangat menyusahkan. Dia tidak tahu waktu, tempat dan suasana. Maaf yah kelas A. " Kendou selaku pawang Monoma membungkuk pada mereka.
"Tidak perlu seperti itu Kendou-san. Kau tidak bersalah. " Yaoyorozu merasa tidak enak.
"Lagipula kami sudah terbiasa pada kelakuannya." kata Sero meyakinkan sang pawang.
"Baiklah kalau begitu, kami akan kembali. Maaf sudah mengganggu. " Kendou pergi sambil menyeret Monoma.
Yaoyorozu berniat untuk mengajak makan bersama namun Kendou sudah terlanjur menjauh.
Walaupun mereka hanya piknik di halaman asrama, itu tidak membuat mereka menggalau. Keseruan tetap terjadi, entah Kaminari dan Mineta yang jadi bahan bulian, lawakan Sero, penampilan break dance Mina dan lain sebagainya.
"Sepertinya kalian sudah cukup bersenang-senangnya. Beristirahatlah karena aku akan memberikan pelajaran tambahan untuk kalian. " ini dia sang penghancur suasana siapa lagi kalau bukan wali kelas tersayang kita, Aizawa Shota.
"Sensei, yang benar saja. Pelajaran tambahan? Di hari libur? Kau pasti bercanda. " Kaminari yang masih asik bermain merasa kecewa.
"Sebaiknya kau menyadari hal apa yang kurang dari dirimu jika benar benar ingin menjadi seorang pahlawan. " ceramah Aizawa. Dengan sedikit bantuan dari Iida dan Yaoyorozu, mereka dengan berat hati menerima hal tersebut. Kedua orang tua kelS 1-A berusaha membangkitkan semangat anak anaknya.
"Dan jangan lupa Kaminari, " lanjut Aizawa sensei.
"... Kau berada di peringkat terakhir. Aku harap kau selalu mengingat itu. Untuk kalian, 3 serangkai ikut aku sekarang. "
***
Midoriya, Bakugou dan Todoroki kembali dari ruangan Aizawa sensei. Mereka hanya diberikan sedikit pertanyaan dan menyuruh mereka bertiga untuk berhati-hati agar tidak mengulangi hal yang sama lagi.
Lalu, malampun tiba. Mereka baru saja selesai berlatih dan belajar. Kehidupan yang sangat keras.
"Oi, segitu saja kemampuan kalian? Dasar figuran, cepat serang aku sekuat tenaga kalian. Kalau begini terus kalian hanya akan terus menjadi karakter tambahan. Kalian tidak pantas bersanding dengan karakter utama seperti aku. " Bakugou dan ocehannya kembali setelah sekian lama.
"Apa dia mempunyai tempat penyimpanan energi tambahan ? Dia tidak pernah lelah. " Mineta merasa mual akibat kelelahan.
"Kepalaku terasa pusing, kakiku seperti akan patah. " Sero terbaring tak berdaya diatas sofa. Lantaran terlalu lelah, dia bahkan tidak masalah ketika Kirishima datang mendudukinya bersama Kaminari. Alasannya mereka tidak melihat Sero, padahal memang disengaja.
"HAHAHA, DASAR PECUNDANG... KALIAN TERLALU LEMAH."
Midoriya datang mendekat Bakugou. "Akhirnya kau mau juga. Cepat serang aku, Deku. "
Tapi sayang, Bakugou mendapat penolakan, "Tidak sekarang Kacchan. Aku lelah, kita juga baru kembali ke tubuh masing-masing. Sebaiknya kita jaga stamina untuk besok juga. "
"Alasan saja kau, jika takut, bilang saja. Aku tidak masalah, itu tandanya kau berada jauh dibawahku. " Midoriya sedikit kehilangan akal, yang lain merasa nyawa sudah diatas kepala namun teman kecilnya ini masih ingin "bermain".
"Baiklah jika kau memaksa. " Midoriya tidak menatapnya melainkan orang yang ada dibelakangnya.
BUGH...
Bakugou jatuh tak sadarkan diri.
***
tbc
Maaf jika cerita belakangan ini tidak seru, karena penulisnya sedang mengalami pergantian. Mohon dimengerti...
KAMU SEDANG MEMBACA
EXCHANGE : BOKU NO HERO ACADEMIA
FanfictionBagaimana jika jiwa Midoriya, Bakugou dan Todoroki tertukar? Apa yang akan mereka lakukan? Bagaimana cara mereka mengendalikan Quirk asing yang ada di tubuh masing-masing? ©® Kohei Horikoshi