Pulang

1.2K 176 33
                                    

.
.
.
.
.

***

"SHOOOTOOOO... " kalian bisa menebak siapa orang yang baru saja berteriak itu.

BAMMM...

Pintu di buka dengan sangat tidak manusiawi menciptakan dentuman keras yang membuat tetangga sebelah terkena serangan jantung.

Endeavour, pahlawan no. 1, ayah dari Todoroki Shoto terdiam di ambang pintu melihat sesosok pria hijau duduk di dalam rumah dengan pandangan datar ke arahnya.

"Tch... " dia membuang muka.

"Ayah, kenapa kau kembali? " Fuyumi terlalu kikuk melihat kemunculan Ayahnya yang tiba-tiba.

"Entah. Aku hanya merasa bahwa Shoto sedang berada dalam masalah. Dan hatiku mengatakan untuk kembali ke rumah, karena Shoto sudah menungguku. Tapi... "

"Kenapa dia ada disini? " lanjut Endeavour sambil menoyor noyor kepala hijau lumut itu.

"Berhentilah, Pak tua. "

Tidak lama kemudian, 2 orang lainnya datang. Endeavour tersenyum sumringah melihat pangeran kecilnya disana.

"SHOOOTOOOOO..." Endeavour berlari dan memeluk putranya.

Tapi tentu, dia bukan Todoroki.

"OII, ORANG TUA SIALAN. APA-APAAN INI? LEPASKAN AKU. AKU BUKAN ANAKMU. " Bakugou berhasil melepaskan dirinya dari kekangan yang mengerikan.

"Shoto, kenapa kau berbicara seperti itu? " Endeavour sedih.

"Endeavour-san. Tunggu sebentar. Biar aku, -" belum selesai Midoriya selesai bicara, dia lebih dulu ketakutan ketika melihat pahlawan no. 1 itu melirik ke arahnya.

"Apa maksudmu? "

"I.. Itu, ano.. E.. Etoo... Hmmm.. Begini, hmmm, yah, begitulah kira-kira. "

Semuanya diam

'Shoto, kenapa kau bisa berteman dengan mereka? ' batin Fuyumi.

***

Endeavour terdiam setelah mendengar penjelasan Midoriya. Memutar otak untuk segala hal yang telah terjadi.

"Tidak perlu memaksa, aku tahu kau tidak sering menggunakan kepalamu. "

"Shoto, jangan bicara seperti itu. " Fuyumi merasa tidak enak pada Ayahnya.

"Tidak apa, Fuyumi. Jadi , kenapa kalian kemari? " tanya Endeavour

"Ah, aku yang mengundang mereka Ayah. Aku ingin mereka memakan masakanku lagi, selain itu aku ingin mengajarkan mereka memasak. " jawab Fuyumi dengan wajah bahagia.

"Rasanya seperti aku memiliki adik yang lain. " entah kenapa wajah Fuyumi menjadi sedikit sedih. Melihat keadaan kakak tersayangnya seperti itu, Todoroki menatap tajam ke arah Ayahnya. Merasa dipelototi, Endeavour hanya membuang muka.

"Ya sudah, lakukan yang kalian mau. Aku mau pergi. " Endeavour beranjak dari sana.

"Heh? Ayah, kau tidak ingin makan bersama dulu? " Fuyumi menahan Endeavour.

"Aku datang cuma untuk mengambil berkas saja. Lagipula... " Endeavour memggantung kalimatnya. Dia menatap kearah kamar yang menampilkan siluet seseorang.

Fuyumi penasaran apa yang ingin dikatakan Ayahnya.

"Aku pergi dulu. "

"Ayah..."

Endeavour pergi menaiki mobil yang sudah menunggunya di depan. Sambil menatap rumah dan putri kesayangannya yang masih setia berdiri disana, dia tersenyum kecil.

'Lagipula, jika aku ikut. Aku tidak bisa menjamin kalau Natsuo akan menerimaku. Aku tidak ingin merusak suasana. Aku menginginkan yang terbaik untuk kalian. ' lanjut Endeavour dalam hati.

***

Keadaan Asrama kali ini cukup tenang. Yah, pembuat masalah sedang tidak berada di kandang, tapi itu tidak mengubah suasana disana.

Kaminari, Kirishima, Sero dan Mineta sedang bermain balap balapan. Video game tentunya. Karema besok libur, jadi mereka ingin meninggalkan neraka (pelajaran) untuk sementara.

"OI, OI, OI, ARGHHH.. " Kaminari menempati posisi terakhir, Sero ketiga, Mineta kedua dan Juara pertama ialah Kananshima.

"Haha, tidak buruk juga menjadi yang kedua
" ucap Mineta dengan nada sombong.

"Oi, Mineta. Kenapa kau selalu beruntung sih, dalam pelajaran aku pikir kau akan berbagi otak yang sama denganku dan Mina..."

"AKU TIDAK SEBODOH DIRIMU.. " Mina yang mendengar namanya dari jauh tidak terima.

"Akui saja, Mina." Sero ikutan menjahili.

"Awas kalian." Mina memperingati.

"Padahal aku tidak melakukan apapun. " Kirishima terpaksa harus menerima nasib.

"...dan sekarang, kau malah mendapat peringkat tinggi dalam bermain game. " lanjut Kaminari.

"Kau masih membahasnya?" Ojiro pikir Kaminari tidak akan melanjutkannya.

"Kita dengar saja keluhannya. " ucap Tokoyami.

"Hu-uh." nafas berat Kaminari terdengar dengan sangat jelas.

Melihat pemuda yang selalu ceria memikirkan hal seberat ini membuat mereka ikut merasakan rasa frustasi Kaminari.

"Jika saja aku sepintar Midoriya, sehebat Bakugou dan setampan Todoroki... "

"Kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing Kaminari. " ucap Shoji memotong.

Keadaannya menjadi sedikit berat. Mereka tidak bisa melontarkan lelucon untuk sekarang. Kaminari terdiam, hingga Kirishima yang ada disampingnya menyadari kalau teman kuningnya itu sudah tertidur dengan iler yang keluar sangat banyak.

"BANGS*T KAMINARI... " Mineta melempar bantal sofa ke arah pikachu itu.

Yang menjadi korban hanya kaget. Otaknya belum sepenuhnya tersambung.

"Ada apa ini? " tanya Kaminari linglung.

"ADA APA MATAMU." Sero ikut emosi melihat temannya yang begitu polos.

"BISA GAK SIH KALAU TIDUR GAK USAH NGELINDUR. BIKIN KITA KAGET BUJANG.. " wajah Mineta memerah karena marah.

Yang lain hanya menghela nafas lega. "Yah setidaknya dia sudah kembali. " Kirishima berusaha menenangkan kedua temannya.

"Baiklah kalau begitu. Sekarang kita kembali ke kamar masing-masing. Ini sudah cukup larut. Ayo, ayo berdiri. Jangan lupa untuk sikat gigi dan cuci kaki. Juga doa sebelum tidur agar terhindar dari mimpi buruk. " Iida memutuskan kegiatan untuk hari ini. Beberapa orang mengeluh mendengar Iida seperti itu.

"Apa kau ini orang tua? " ucap Sero sebelum meninggalkan ruangan. Iida shock.

Para gadis juga menghentikan aktivitas bergosipnya. Dengan ini, selesai sudah cerita untuk hari ini.

Entah apa yang akan terjadi besok.

***

TBC

EXCHANGE : BOKU NO HERO ACADEMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang