Anak

1.5K 209 57
                                    

.
.
.
.
.

***

Todoroki sekarang berada di perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sempat dia pinjam beberapa waktu lalu. Todoroki menatap barisan buku yang lain, berniat untuk meminjamnya lagi.

"Midoriya? " Todoroki berbalik, dia melihat laki-laki bersurai ungu yang baginya terlihat tidak asing.

"Tumben sekali aku melihatmu disini. " tanyanya dengan wajah datar.

"Hmm, aku memang biasanya disini. " jawab Todoroki santai.

Shinsou. Murid yang bertarung melawan Midoriya saat festival olahraga kemarin. Todoroki ingat sekarang.

"Kau berbohong. Aku sering kesini tapi tidak pernah melihatmu-" jeda Shinsou.

"-kecuali teman merah putih mu itu. "

Todoroki berbalik. Siapa yang dimaksud oleh Shinsou?

"Merah putih? Siapa? "

Ingatkan Todoroki untuk sering melihat dirinya di cermin.

"Ya, siapa lagi kalau bukan anak hero nomor. 1 Endeavour. " mendengar nama itu membuat mood Todoroki terganggu.

Dia melangkah pergi meninggalkan Shinsou karena sudah tidak memiliki topik lain untuk di bahas. Shinsou merasa ada hal yang berbeda dari biasanya.

Kemana Midoriya yang selalu bergumam tidak jelas?

Kemana perginya sifat penasaran Midoriya terhadap Quirk seseorang?

Kemana perginya Midoriya yang selalu ingin mengajak orang lain untuk berteman?

Shinsou penasaran akhirnya memutuskan untuk mengikuti kemana pria hijau itu pergi.

Todoroki tidak menghiraukan Shinsou terus berjalan, mengantri untuk meminjam buku hingga keluar dari perpustakaan.

"Hoi, tunggu sebentar. " Shinsou menarik bahu Todoroki.

"Apa apaan denganmu? Diawal kau selalu ingin mengajak orang lain untuk berteman, mengatakan hal hal yang membuat orang lain tersentuh, tapi sekarang, kau-" Shinsou tidak melanjutkan ucapannya.

"-sudahlah. Aku juga tidak peduli. " Shinsou pergi.

"Aku ingin ke toilet. Apa kau mau ikut? "

Siapapun, tolong ajari Todoroki bagaimana cara untuk mencari teman.

Shinsoi berhenti. Kepalanya menabrak tembok. "Kau ini benar-benar. Ada apa denganmu hari ini? Aneh sekali. "

"Aku tidak aneh. Aku seperti biasa. "

Jawaban Todoroki membuat mereka dikelilingi suasana yang tenang.

Arti kata lain, mereka kehabisan topik.

"Bagaimana? " tanya Todoroki

"Hah? Maksudmu? "

"Aku ingin ke toilet, apa kau-"

"Mana mungkin woi. Sebaiknya aku kembali ke kelas. Sebentar lagi bel akan berbunyi. Sampai jumpa. "

Setelah Shinsou berkata seperti itu, Todoroki teringat sesuatu.

"Tunggu, Shinsou. "

"Tanpa honorifik? Midoriya benar-benar aneh hari ini- " batin Shinsou.

"Aku ingin berbicara empat mata denganmu. "

"-atau mungkin tidak. "

***

Tibalah mereka di tempat yang tidak terlalu banyak orang. Suasananya menjadi cukup tegang. Bahkan anginpun enggan untuk lewat disana. Shinsou menunggu lawan bicaranya untuk membuka mulut, tapi hingga sekarang mereka tenggelam dalam kebisuan.

"Jika ada yang ingin kau katakan, cepatlah. Kita tidak punya banyak waktu. " Shinsou membuka percakapan.

"Kau benar. " balas Todoroki.

"Jadi? "

"Saat aku melihatmu pertama kali, aku sudah merasakan hal yang janggal padamu. Tapi aku berusaha untuk tidak memikirkannya. Bahkan aku sudah hampir melupakannya, tapi sesaat tadi ingatan itu muncul kembali. "

Shinsou mendengarkan dengan baik. Dia tahu bahwa Midoriya akan membahas tentang quirk miliknya. Maksudnya, quirk yang seharusnya dimiliki oleh seorang penjahat, bagaimana mungkin bisa terlepas dari pandangan seorang Midoriya.

"Lalu? " tanya Shinsou lagi.

"Aku tidak tahu bagaimana harus memulainya, tapi apakah kau-"

"Penjahat? Jawabanku bukan. Biar aku jelaskan walaupun quirk ku seperti ini, tapi aku juga berharap untuk bisa menjadi pahlawan hebat seperti yang lain kau tahu? "

"Tenang saja, aku tidak tersinggung. Ada banyak orang diluar sana yang selalu berkata demikian. Aku tidak peduli. " lanjutnya.

Todoroki tersenyum kecil. "Aku senang mendengar itu. "

"Kau tidak perlu memikirkannya. Ku pikir sekarang sudah jelas, sekarang aku-"

"-bukan itu yang ingin aku tanya. "

Shinsou bingung. Lalu apa?

"Kau..." Shinsou menunggu.

"Eum... Apakah kau memiliki hubungan darah dengan Aizawa sensei? Wajah dan kepribadian kalian terlihat mirip. Tapi seingatku, Aizawa sensei bahkan belum menikah. "

---

Sementara itu...

"Hatchoiii... "

"Apa kau terkena flu? " All Might memberikan tisu pada Aizawa.

"Tidak. Tapi entah kenapa, rasanya aku ingin menghajar salah satu muridku.

"Oi, oi? "

---

Kembali ke awal.

Bagaimana keadaan Shinsou?

Pingsan.

Ini diluar dugaan.

Shinsou terbangun. "Kau membawaku kesini hanya untuk bertanya hal itu? " Shinsou muak. Dia pergi meninggalkan Todoroki.

"Kau tahu? Kau benar-benar hilang akal hari ini. Dan juga... -"

"-seharusnya sebelum kesini, kau ke toilet dulu. Melihatmu berdiri sambil menyilangkan kaki sepanjang waktu membuatku merasa risih. " Shinsoupun menghilang dari pandangan.

Todoroki cuma bisa memiringkan kepalanya. Dia mengangkat bahunya tanda tidak peduli. Dia berjalan dengan susah payah karena kakinya yang menyilang.

"Sepertinya aku setuju dengan perkataan Shinsou. "

***

TBC

EXCHANGE : BOKU NO HERO ACADEMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang