XXVI

1.7K 388 326
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Sideris mengernyit berkali-kali dari jendela perpustakaan istana. Bahkan ia meninggalkan buku-buku yang terbuka di atas meja, sementara Hyades hampir tertidur. Coastal, Glasio, dan Paleo menjadi lebih sering berlatih, dan sisa hyungnya-Equinox juga Aphelion-kembali ke pondok tuan Betel untuk mengorek informasi meskipun hasilnya disimpulkan dengan pesimis.

Selain mengingat soal formasi perang dan penjelasan peluang-siapa-yang-akan-lebih-dulu-mati, Sideris juga sedang mengingat soal penjelasan saudaranya sendiri kemarin. Konsep bias tentang dunia paralel dan reinkarnasi rasanya menciptakan sesuatu yang mengganjal dihatinya.

Ia kembali ke meja, duduk dengan frustasi membuat Hyades terkejut setengah mati. “Kalau kau bosan hidup, jangan mengajakku!”

“Berisik!” omel Sideris yang fokus pada buku-buku.

Hyades membulatkan matanya penuh heran. “Kenapa aku yang dimarahi?”

“Menurutmu bagaimana soal dunia paralel dan reinkarnasi yang Equinox hyung jelaskan?”

Huh? Jangan memberikanku pertanyaan yang berat di siang bolong begini, Sideris,” protes Hyades, sementara rekannya bahkan tidak menoleh walau sejenak.

Sideris mendengus. “Kau bahkan baru saja menghabiskan sepiring penuh makanan. Apakah tenagamu bahkan tidak bertambah walau sedikit pun?”

“Karena aku kenyang! Astaga, mengantuk sekali rasanya berdiam diri di sini,” gerutu Hyades.

“Coastal bahkan sangat berguna di lapangan sana. Lalu apa kerjamu?” omel rekannya seraya menutup buku dengan kesal.

Hyades menopang dagunya dengan tatapan tak minat. “Kau ingin aku apa?”

“Membaca! Apa sulitnya melakukan itu? Kau bahkan tidak akan berkeringat!” Sideris mendelik.

“Aku bahkan sudah lupa soal konsep dunia paralel dan reinkarnasi. Bisa kau jelaskan ulang?”

Yak!”

“Tidak usah memekik begitu! Jelaskan saja cepat! Agar aku bisa membantu,” perintah Hyades sementara lawan bicaranya benar-benar merasa jengkel sekarang.

Sideris menarik sebuah perkamen, tinta, dan pena bulu dari salah satu lemari. Ia menyimpannya penuh emosi di atas meja kemudian kembali duduk. “Lihat! Masalah kita bukan hanya satu, Hyades! Biar ku tulis, metode ini akan sama seperti saat kita menyelesaikan masalah Coastal.”

“Astaga, astaga.” Hyades mengusap wajahnya kemudian mencoba fokus.

“Pertama, masalah tentang mimpiku, bracelet kita, dan pedang Ignitus.”

“Apa itu?”

Sideris lagi-lagi mendelik. “Hubungan erat yang memungkinkan terciptanya portal ke masa lampau. Beberapa dari ini belum terpecahkan.”

Nebula {Resurgence}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang