.
.
Berjajar dihadapan pangeran Philip dengan masing-masing jubah dan pakaian yang dikenakan oleh ketujuhnya, mereka sudah bersiap untuk berangkat ke festival rakyat sore nanti. Sebelumnya sudah dijelaskan oleh Glasio bahwa seharian ini sihir akan digunakan secara bebas di lingkup masyarakat karena penyambutan pangeran Ignitus-II yang harus dilakukan secara besar-besaran. Entah secara sukarela atau terpaksa, bagaimanapun rakyat harus tetap membuat penghormatan kepada pemimpinnya. Ya, sekalipun dia adalah pemimpin yang jahat dan dibenci oleh semua orang. Pasalnya, tidak ada kekuatan yang mampu menandingi kerajaan tunggal itu, siapa pun yang menentang tentu akan mati.
“Lalu apa tujuan dari festival rakyat itu sendiri?” tanya Sideris.
Philip mengaitkan kedua tangannya ke belakang kemudian melirik Luphius-asistennya-sejenak. “Hm, yah. Seharusnya sebagai rasa syukur akan melimpahnya hasil bumi. Ayah dan ibu biasa menyebutnya begitu.”
“Kenapa Ignitus-II ingin disambut secara besar-besaran begitu? Tidakkah dia khawatir akan pemberontakan? Pasalnya ijin sihir dibuka untuk siapa saja,” heran Coastal.
Glasio dan Paleo mengangguk bersamaan menyetujui pemikiran Coastal. Sementara di ujung kanan barisan Hyades masih sibuk sendiri menyapu pandangan.
“Ada apa, Panglima Caldwell-II?” Philip menatapnya dengan bingung membuat semua orang menoleh ke arah kanan bersamaan.
Hyades membulatkan matanya seraya menunjuk dirinya sendiri. “Ak-aku?”
“Bodoh,” umpat Sideris sementara Coastal menoleh sedikit, lalu kembali tertuju pada Hyades.
“Ah ... itu. Tilda, aku tidak melihatnya,” jawab Hyades canggung.
Philip mengangguk mengerti. “Kau tahu benar bahwa dia kesulitan menampakkan diri jika matahari sudah muncul. Sekalipun semua orang sudah tahu tentang kutukannya, terkadang dia lebih suka bersembunyi dan hanya mau ditemani oleh teman-temannya.”
“Ah, para troll?” tanya Aphelion.
“Benar. Aku sendiri jarang menemui Sera, terkecuali malam hari seusai makan. Mungkin kalian juga memang jarang sekali bertemu denganku, alasannya ... aku menemani adikku melakukan hobinya, yaitu melukis.”
Hyades mengernyit. “Ah, Tilda hobi melukis? Aku tidak tahu.”
“Memang wanita itu harus mengatakan semua hal padanya?” bisik Coastal pada Sideris.
“Apa? Kau sudah tidak marah?” sinis Sideris. “Kau mengajakku bergosip?”
Coastal mengerjap sadar, kemudian menghela napas. “Sudahlah.”
“Tapi kau tahu? Mungkin panglima Caldwell-II atau bahkan kita semua memang seharusnya tahu soal itu.”
“Maksudmu?” Coastal mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nebula {Resurgence}
Fantasy⏳ Book 3 - the Peregrination of the 7 Princes Pertemuan lanjutan ketujuh pangeran penerus Elemen dan perjalanannya. . Proudly present : taejung21 / June 2 0 2 0 🌟 Book I : 𝐍𝐞𝐛𝐮𝐥𝐚 {𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐮𝐳𝐳𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐌𝐞𝐦𝐨𝐫𝐲} 🌟 Book II : 𝐍𝐞𝐛𝐮𝐥...