077

368 35 23
                                    

Seminggu Kemudian

Tak terasa minggu kembali berlalu. Hari , Tanggal dan bulan sudah berganti menjadi bulan Juni Tanggal 03 Hari Kamis.

Dan sudah seminggu ini, saaih dingin , cuek pada nk. Walaupun begitu saaih tetap ada rasa perhatian pada nk.

Saaih memberi rasa perhatian pada nk, karena ia tidak ingin terjadi apa apa pada nk terutama pada kandungan nya. Karena ia tetap berfikir bahwa anak yang dikandung nk adalah anak dari ramdhan.

Pukul 09:00 wib. Nk sedang berada di kasur, sedangkan saaih berada di sofa. Suasana kamar sangatlah hening, saaih sedang fokus pada handphone nya.

Sedangkan nk, ia sedang memikirkan bagaimana cara agar saaih tak dingin dan cuek lagi pada dirinya. Nk senang dan sangat senang, saaih masih ada sikap perhatian nya pada dirinya.

Tetapi nk tidak suka jika ia dicueki oleh saaih yang bernotaben sebagai suami sahnya.

"A'" panggil nk

Saaih tak mengubris panggilan nk.

"A' tau gak sih dicueki sama orang yang kita sayang itu gak enak, sakit rasanya." ucap nk sembari menatap kearah saaih

"buat apa sih kamu perhatian sama aku? tapi kamu cuek , dingin sama aku? buat apa?" lanjut nk bertanya

"aku gak mau sampe anak cowok songong itu kenapa napa" jawab saaih cuek

"oh jadi karena itu, kalo karena itu. Lebih baik kamu gak usah perduli sama kandungan aku. Karena itu akan sia sia" ucap nk

"ya enggak lah, itu gak akan sia sia ! aku masih punya hati, jadi aku gak mau sampe kenapa kenapa sama kandungan kamu" ucap saaih cuek

"yaallah bukakanlah hati dan fikiran suami hamba, agar suami hamba percaya pada hamba. Bahwa anak yang hamba kandung adalah anak nya, darah dagingnya." batin nk berdoa

Tok tok tok.

"bang saaih, kak nk" ucap fateh dari luar kamar.

Nk beranjak dari kasur, lalu menuju ke pintu untuk membukakan pintu.

"ada apa teh?" tanya nk

"ada umi abi kak, umi mau ngomong sama kak nk dan bang saaih" jawab fateh

"oh, iya nanti kakak temuin umi" ucap nk

Tak lama umi abi datang menghampiri fateh dan nk didepan pintu kamar. Lalu nk mencium punggung tangan umi abi secara bergantian

"nak , umi sama abi mau bicara sama kamu dan saaih. Bisa?" tanya umi

"bisa mi"jawab nk

Tak lama saaih menghampiri umi abi didepan pintu, lalu mencium punggung tangan umi abi secara bergantian.

"bicara nya dikamar saja ya, karena ini penting" ucap umi

"iya umi, silahkan masuk." ucap nk

"yaudah mi, ateh ke kamar bang thariq lagi ya"ucap fateh

"iya sayang" ucap umi tersenyum

Fateh pun pergi, sedangkan umi abi masuk ke dalam kamar saaih.

"duduk mi bi" ucap saaih

"iya nak" ucap umi

Umi abi pun duduk disofa, begitupun dengan saaih dan nk.

"nak, dari kemarin perasaan umi tidak enak pada kalian berdua. Umi mau tanya, apakah kalian ada masalah? Karena perasaan umi sangat tidak enak tentang kalian, umi takut terjadi apa apa sama kalian" ucap umi

Di Halalkan Mu <Saaih NK>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang