049

428 38 8
                                    

Nk Pov

Sesampainya dirumah, saaih keluar dahulu dari sisi sebelah kanan nya. Saat bang alfath hendak keluar, aku menahan nya dengan memanggilnya.

"bang, tunggu" ucap aku

"iya, ada apa?" tanya bang alfath

"bang, gimana cara nya biar saaih gak marah lagi?" tanya balik aku

"minta maaf dan akui kalo lu emang salah, mau lu benar atau enggak. Minta maaf aja dan bujuk atau rayu dia biar gak marah lagi." jawab bang alfath

"harus ya aku rayu?" tanya aku

"iya harus gak harus sih, tapi gue rasa kalo lu rayu pasti saaih luluh" jawab bang alfath

"huumm gitu ya, oh ya bang. Abang tunggu bentar ya, aku mau pergi kesupermarket. Mau belanja bahan makanan"ucap aku

"lah? bukan nya bahan makanan udah ada ya? Udah lengkap pula"ucap bang alfath

"iya ,tapi ada yang kurang bahan nya. Aku mau bikin olahan makanan favorit saaih" ucap aku

"huumm gitu, yaudah gue tunggu di garasi ya. Nanti panggil aja" ucap bang alfath

"yaudah, oke"ucap aku

Aku pun keluar dari mobil , lalu menuju masuk rumah. Dan menuju kamar, saat sudah berada dikamar. Aku pun keruang wardrobe untuk mengganti pakaian.

Setelah mengganti pakaian untuk pergi , aku pun menghampiri saaih yang berada di tepi kasur. Tak lupa dengan tas slindbag milikku.

"A' aku minta maaf ya, aku emang yang salah gak cerita sama kamu dari awal." ucap aku

Saaih hanya berdehem.

"A' maafin aku, iya aku yang salah. Aku gak cerita dari awal, maaff. Jangan diemin aku kaya gitu dong , kan gak enak" ucap aku

Saaih tetap fokus pada handphone nya.

"yaudah kalo aa belum mau maafin aku, gak apa apa kok. Yang terpenting aku udah minta maaf dan mengakui kesalahan aku" ucap aku

Lagi lagi saaih tetap fokus pada handphone nya, ia tetap tidak berbicara padaku.

"aku izin pergi ya A'" ucap aku

Saaih pun melihat aku.

"mau kemana?" tanya saaih dingin

"ke supermarket" jawab aku

"beli apa?" tanya saaih lagi dingin

"beli sesuatu" jawab aku

"ada uang nya?" tanya saaih lagi dingin

"ada" jawab aku

"cukup?" tanya saaih lagi dingin

"insyaallah" jawab aku

Saaih beranjak dari tepi kasur, lalu mengambil tas pinggang nya untuk mengambil dompet. Lalu saaih kembali ke tepi kasur.

"nih, kamu pake kartu kredit aku." ucap saaih dingin

Saaih memberikan kartu kreditnya pada ku.

"iya, makasih" ucap aku

"nanti pin nya aku whatsapp" ucap saaih dingin

"iya, kamu gak ada niatan anter aku?" tanya aku

"lagi mager" jawab saaih dingin

Aku tau kamu hanya alasan, pasti kamu masih marah sama aku. Yasudahlah terima nasib aja, ini juga kesalahan dari aku.

"yaudah, aku pamit dulu ya" ucap aku sembari mencium punggung tangan saaih.

Di Halalkan Mu <Saaih NK>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang